Zainal Arifin Thoha
http://www.kr.co.id/
LAMA sudah sebenarnya orangtuaku, terutama ayah, menyuruhku agar segera berbaiat dan masuk tarekat, sebagaimana tarekat yang dianut oleh orangtuaku. Namun sejauh itu, aku belum juga melaksanakan permintaan beliau. Bukan aku bermaksud membantah dan apalagi menentang perintah orangtua, melainkan aku merasa bahwa diriku masih terlalu muda. Selain itu, aku pernah bermimpi, dan mimpiku itu menurut guruku adalah bagian dari tarekat. Dan aku, rupanya, lebih sreg atau merasa puas dengan pendapat guruku.
Suatu malam, demikian kisahnya, aku bermimpi bertemu dengan seorang tua berkulit hitam, berjubah putih, orangnya kurus dan lincah. Orang tua itu seakan-akan menyuruhku mengikuti perjalanannya. Anehnya, orang tua itu seperti terbang, meloncat dari satu tempat ke tempat lain, dari satu daerah ke daerah lain, dan lebih aneh lagi aku bisa mengikutinya.
Hingga pada loncatan terbang yang terakhir, dimana aku tak bisa mengejarnya lagi, lantaran orang tua itu terbang meloncati lautan, di situ, di pinggir lautan yang ditinggalkannya, aku mendapati sebuah tulisan Arab, dalam papan petunjuk, berbunyi : “Innal-ladziina yubaayi’uunaka innamaa yubaayi’unnallah, yadullaahi fawqa aidiihim faman-nakasa fainnamaa yankutsu ‘alaa nafsih,waman awfaa bimaa ‘aahada ‘alaihullaaha fasayu’tiihi ajran ‘adhiimaa.”
Saat membaca petunjuk itu, aku ingat sekali, bahwa kalimat itu adalah ayat bagian dari surat Al-Fath. Mimpi itu terus terbayang-bayang dan terasa hingga kini. Namun demikian, saat itu aku penasaran, siapakah sesungguhnya orang tua yang mengajak aku terbang mengikuti loncatan-loncatannya?
Hingga suatu ketika, saat aku berkunjung ke sebuah kota, dimana aku pernah mondok lama di sebuah Pesantren di sana, dan aku mempunyai seorang guru yang telah lama membimbingku dalam spiritualitas, maka kepada beliau aku bertanya perihal mimpiku itu. Menurut beliau, mimpiku itu adalah bagian dari baiat secara langsung dari seorang tokoh. Tokoh ini, menurut beliau, memang biasa memberikan bimbingan secara gaib dan personal kepada para pelaku tarekat.
“Jadi saya tak perlu berbaiat kepada seorang guru pada tarekat tertentu, Guru?” tanyaku saat itu.
“Tak perlu.”
“Walaupun yang menyuruhku memasuki tarekat adalah orangtua saya sendiri?”
“Iya, walaupun yang menyuruhmu adalah orangtuamu. Tapi perlu kau ingat,” lanjut guru, “engkau musti menjelaskan kepada orangtuamu tentang hal ini, seperti apa yang aku paparkan tadi, supaya orangtuamu mengerti dan meridhoi”.
Begitulah, pada kali lain saat aku pulang ke rumah orangtuaku di daerah Jawa Timur (aku tinggal di Yogya) dan orangtuaku mengulangi lagi permintaannya agar aku berbaiat dan memasuki tarekat sebagaimana tarekat yang diikuti kedua orangtuaku, maka apa yang telah dijelaskan guruku, aku jelaskan kepada orangtuaku. Alhamdulillah, orangtuaku dapat memahami, bahkan meridhoi.
“Tapi,” kata ayah, “engkau tetap harus berhati-hati. Sebab tidak tertutup kemungkinan, pada kali lain engkau bermimpi atau bertemu secara langsung dengan sosok tertentu, namun sesungguhnya dia syetan yang hendak menipumu.”
“Baik, Ayah,” jawabku, “tapi saya mohon ayah maupun ibu, senantiasa mendoakan agar saya tidak tersesat, sehingga dapat mengikuti petunjuk yang pernah, yakni petunjuk Allah SWT.”
Sejauh ini, alhamdulillah, keyakinanku semakin mantap, bahwa petunjuk itu memang benar adanya, sebagaimana yang telah dijelaskan guruku. Namun demikian pada saat-saat tertentu, ingin sebenarnya aku bermimpi lagi atau bertemu secara langsung dengan sosok yang pernah menuntunku lewat mimpi itu.
Kondisi yang demikian itu, biasanya muncul saat aku berhadapan dengan orang-orang yang telah berbaiat secara langsung dengan seorang guru tarekat. Apalagi kalau orang itu bercerita mengenai sosok gurunya, juga teladan maupun petunjuk yang telah didapat dari gurunya.
Bersamaan dengan itu, alhamdulillah, aku juga kemudian merasa tenang, terlebih bila mengingat cerita-cerita perjalanan kaum sufi yang aku baca dari buku-buku, bahwa perjalanan menuju Allah SWT itu begitu berliku. Namun bagi orang yang senantiasa berusaha untuk tawakal dan mecintai dengan kesungguhan hati kepada Allah SWT, Insya Allah seseorang akan senantiasa diberi petunjuk dan dibimbing secara langsung oleh Alllah.
Hanya saja, perjalanan kehidupan yang aneh yang berlangsung semenjak aku mendapatkan mimpi itu, adalah bahwa ada saja orang-orang tua yang datang ke rumahku, yang aku tidak mengenal beliau-beliau itu sebelumnya, namun beliau-beliau itu senantiasa memberikan perhatian yang amat baik, bukan saja kepadaku, melainkan juga kepada keluargaku.
Ada seorang tua yang berbulan-bulan secara rutin datang ke rumahku. Lalu menghilang atau pergi begitu saja dan tak pernah datang lagi ke rumah. Lalu datang lagi orang tua yang lain, dan ini berlangsung hingga berbulan-bulan. Kemudian pergi dan tak pernah kembali lagi. Lalu datang orang tua yang lain, begitu seterusnya.
Orang-orang tua itulah yang akhirnya menjadi cerminku, cermin secara tidak langsung, bahwa aku musti bersikap sak madya, dalam istilah Jawa, atau tawakal kepada Allah tanpa berpretensi atau memperlihatkan diri sebagaimana halnya para pelaku sufi atau tarekat pada umumnya.
Nah, di antara orang-orang tua itu, ada seorang tua yang bila datang ke rumahku senantiasa membawakan oleh-oleh berupa kacang dan kelapa. Terus-menerus begitu. Hingga lama-lama aku jadi penasaran, apa sesungguhnya makna dari kacang dan kelapa?
“Kacang”, jawab seorang temanku yang aku percaya, “merupakan buah dari tanah yang secara dhahir tampilannya biasa-biasa saja, tapi di dalamnya terdapat buah putih dua biji yang menyatu di satu tempat. Dan dua buah itu menyatu di dalam satu kacang.”
“Lalu,” kataku tidak sabar,” apa maknanya?”
“Itulah loro-loroning atunggil”.
“Maksudnya apa?”
“Suatu saat, engkau akan diberi tahu, dan mengerti sendiri.”
Pada kali lain, aku bertanya lagi, kali ini tentang makna kelapa itu.
“Kelapa adalah buah yang semuanya berguna,” ucapnya.
“Maksudnya?”
“Kalau engkau mengamati dan merenungi, bukankah tak sesuatu pun yang tak bermanfaat dari buah kelapa itu.”
“Lalu?”
“Itulah makna kelapa. Isinya bermanfaat. Batoknya bermanfaat. Sepetnya bermanfaat. Kulitnya bermanfaat. Bahkan, pohon dari kelapa pun tak ada yang tak bermanfaat, mulai dari akar, pohon, daun, manggar, bahkan hingga kelapa yang muda maupun yang tua, semua ada manfaatnya.”
“Dengan kata lain, sebenarnya hal itu merupakan petunjuk agar aku menjadi orang yang bisa mencerminkan hal itu?”
“Insya Allah, begitu”.
Inikah tarekat itu? Bisa iya, bisa tidak. Hanya Allah yang Maha Tahu. Dan sejauh ini aku selalu berharap, agar Allah senantiasa memberi petunjuk dan selalu membimbingku. Bahkan lebih dari itu, juga memberi kasih sayang padaku.
Itulah, Hidayaturrahmah. Gabungan dari dua ayat yang aku temukan dari Al-Qur’an di bulan Ramadhan, saat aku beristikharah untuk sebuah nama yang diminta seorang kawan untuk keponakannya yang baru lahir.
Dua ayat itu juga merupakan petunjuk bagiku, bahwa tanpa keduanya, tak mungkin aku dapat meniti jalan menuju ridho dan cinta-Nya. Titian jalan inilah tarekatku, yang semoga juga tarekat orang-orang yang tengah dan telah berada di titian ridho dan cinta-Nya Azza wa Jalla. Amin.
Jogja,2004.
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Rabu, 24 November 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
A Khoirul Anam
A. Khoirul Anam
A. Mustofa Bisri
A. Qorib Hidayatullah
A.C. Andre Tanama
A.D. Zubairi
A.S. Laksana
Abd. Basid
Abdul Aziz
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Gaffar
Abdul Hadi W.M.
Abdul Rauf Singkil
Abdul Rosyid
Abdul Salam HS
Abdul Wachid B.S.
Abdullah Alawi
Abdurrahman Wahid
Abidah El Khalieqy
Abimardha Kurniawan
Abu Nawas
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Ach. Tirmidzi Munahwan
Achmad Faesol
Adam Chiefni
Adhitya Ramadhan
Adi Mawardi
Adian Husaini
Aditya Ardi N
Ady Amar
Adzka Haniina Al Barri
AF. Tuasikal
Afrizal Malna
Afrizal Qosim
Agama Para Bajingan
Aguk Irawan Mn
Agus Buchori
Agus Fahri Husein
Agus Fathuddin Yusuf
Agus R. Sarjono
Agus Sulton
Agus Sunyoto
AH J Khuzaini
Ahmad Anshori
Ahmad Badrus Sholihin
Ahmad Baso
Ahmad Fatoni
Ahmad Hadidul Fahmi
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Khotim Muzakka
Ahmad Maltup SA
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Muhli Junaidi
Ahmad Syafii Maarif
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Tohari
Ahmad Y. Samantho
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ainur Rohim
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Fatoni
Akhmad Sahal
Akhmad Taufiq
Akhudiat
Alang Khoiruddin
Alang Khoirudin
Ali Audah
Ali Mahmudi CH
Ali Rif’an
Aliansyah
Allamah Syaikh Dalhar
Alvi Puspita
AM Adhy Trisnanto
Ami Herman
Amien Wangsitalaja
Amin Hasan
Aminullah HA Noor
Amir Hamzah
Ammar Machmud
Andri Awan
Anindita S Thayf
Aning Ayu Kusuma
Anjar Nugroho
Anjrah Lelono Broto
Antari Setyowati
Anwar Nuris
Arafat Nur
Ariany Isnamurti
Arie MP Tamba
Arie Yani
Arif Hidayat
Arif Saifudin Yudistira
Arifin Hakim
Arman AZ
Arwan
Asarpin
Asef Umar Fakhruddin
Asep Juanda
Asep S. Bahri
Asep Sambodja
Asep Yayat
Asif Trisnani
Aswab Mahasin
Atiqurrahman
Awalludin GD Mualif
Azizah Hefni
Azwar Nazir
B Kunto Wibisono
Babe Derwan
Badrut Tamam Gaffas
Bale Aksara
Bandung Mawardi
Bastian Zulyeno
Bayu Agustari Adha
Beni Setia
Benny Benke
Berita
Berita Duka
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Brunel University London
Budaya
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budiawan Dwi Santoso
Buku Kritik Sastra
Candra Adikara Irawan
Capres dan Cawapres 2019
Catatan
Cawapres Jokowi
Cerpen
Chairil Anwar
Chairul Abhsar
Chairul Akhmad
Chamim Kohari
CNN Indonesia
Cucuk Espe
Cut Nanda A.
D Zawawi Imron
D. Dudu AR
Dahta Gautama
Damanhuri Zuhri
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Danarto
Danuji Ahmad
Dati Wahyuni
Dea Anugrah
Dea Ayu Ragilia
Dede Kurniawan
Dedik Priyanto
Den Rasyidi
Deni Jazuli
Denny JA
Denny Mizhar
Detti Febrina
Dewi Kartika
Dian Sukarno
Dian Wahyu Kusuma
Didi Purwadi
Dien Makmur
Din Saja
Djasepudin
Djauharul Bar
Djoko Pitono
Djoko Saryono
DM Ningsih
Doddy Hidayatullah
Donny Syofyan
Dr Afif Muhammad MA
Dr. Simuh
Dr. Yunasril Ali
Dudi Rustandi
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi Rejeki
Dyah Ratna Meta Novia
E Tryar Dianto
Ecep Heryadi
Edeng Syamsul Ma’arif
Edy A Effendi
Edy Susanto
EH Ismail
Eka Budianta
Ekky Malaky
Eko Israhayu
Ellie R. Noer
Emha Ainun Nadjib
Esai
Esha Tegar Putra
Evi Melyati
Fachry Ali
Fahmi Faqih
Fahrudin Nasrulloh
Faisal Kamandobat
Faizal Af
Fajar Kurnianto
Fanani Rahman
Fatah Yasin Noor
Fathurrahman Karyadi
Fazabinal Alim
Festival Literasi Nusantara
Festival Sastra Gresik
Festival Teater Religi
Forum Santri Nasional
Fuad Mardhatillah UY Tiba
Furqon Lapoa
Fuska Sani Evani
Geger Riyanto
Ghufron
Gola Gong
Grathia Pitaloka
Gugun El-Guyanie
Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin
Gus Dur
Gus Muwaffiq
Gusriyono
Gusti Grehenson
H Marjohan
H. Usep Romli H.M.
Habibullah
Hadi Napster
Halimi Zuhdy
Hamdy Salad
Hamid Jabbar
Hamka
Hammam Fathulloh
Hamzah Fansuri
Hamzah Sahal
Hamzah Tualeka Zn
Hanibal W.Y. Wijayanta
Hanum Fitriah
Haris del Hakim
Harri Ash Shiddiqie
Hartono Harimurti
Hary B. Kori’un
Hasan Basri Marwah
Hasnan Bachtiar
Hasyim Asy’ari
Helmy Prasetya
Hendra Makmur
Hepi Andi Bastoni
Heri Listianto
Heri Ruslan
Herry Lamongan
Herry Nurdi
Heru Kurniawan
Hilmi Abedillah
Hotnida Novita Sary
Hudan Hidayat
Husein Muhammad
I Nyoman Suaka
Ibn ‘Arabi (1165-1240)
Ibn Rusyd
Ibnu Sina
Ibnu Wahyudi
Idayati
Ignas Kleden
Ilham Khoiri
Ilham Yusardi
Imadi Daimah Ermasuri
Imam Hamidi Antassalam
Imam Khomeini
Imam Nawawi
Imam Nur Suharno
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Nasri
Imron Tohari
Indonesia O’Galelano
Indra Kurniawan
Indra Tjahyadi
Inung As
Irma Safitri
Isbedy Stiawan Z.S.
Istiyah
Iwan Kurniawan
Iwan Nurdaya Djafar
J Sumardianta
Jadid Al Farisy
Jalaluddin
Jalaluddin Rakhmat
Jamal Ma’mur Asmani
Jamaluddin Mohammad
Javed Paul Syatha
Jaya Suprana
Jember Gemar Membaca
Jo Batara Surya
Johan Wahyudi
John Halmahera
Joko Pinurbo
Joko Widodo
Joni Ariadinata
Jual Buku Paket Hemat
Junaidi
Jurnalisme Sastrawi
Jusuf AN
K. Muhamad Hakiki
K.H. A. Azis Masyhuri
K.H. Anwar Manshur
K.H. M. Najib Muhammad
K.H. Ma'ruf Amin
Kabar Pesantren
Kafiyatun Hasya
Kanjeng Tok
Kasnadi
Kazzaini Ks
KH Abdul Ghofur
KH. Irfan Hielmy
Khansa Arifah Adila
Khoirul Anwar
Khoirur Rizal Umami
Khoshshol Fairuz
Kiai Muzajjad
Kiki Mikail
Kitab Dalailul Khoirot
Kodirun
Komunitas Deo Gratias
Koskow
Kritik Sastra
Kurniawan
Kurtubi
Kuswaidi Syafi’ie
Kyai Maimun Zubair
Lan Fang
Larung Sastra
Leila S. Chudori
Linda S Priyatna
Linda Sarmili
Liza Wahyuninto
Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP
Lukman Asya
Lukman Santoso Az
M Arif Rohman Hakim
M Hari Atmoko
M Ismail
M Thobroni
M. Adnan Amal
M. Al Mustafad
M. Arwan Hamidi
M. Bashori Muchsin
M. Faizi
M. Hadi Bashori
M. Harir Muzakki
M. Kanzul Fikri
M. Mustafied
M. Nurdin
M. Yoesoef
M. Yunis
M.D. Atmaja
M.H. Abid
M.Harir Muzakki
M.S. Nugroho
M.Si
M’Shoe
Mahamuda
Mahdi Idris
Mahendra Cipta
Mahmud Jauhari Ali
Mahrus eL-Mawa
Mahwi Air Tawar
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mansur Muhammad
Marhalim Zaini
Maria Hartiningsih
Marjohan
Marsudi Fitro Wibowo
Martin van Bruinessen
Marzuki Wahid
Marzuzak SY
Masduri
Mashuri
Masjid Kordoba
Masuki M. Astro
Matroni
Matroni el-Moezany
Matroni Muserang
Mbah Dalhar
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Miftahul Ulum
Mila Novita
Mochtar Lubis
Moh. Ghufron Cholid
Mohamad Salim Aljufri
Mohammad Kh. Azad
Mohammad Yamin
Muh. Khamdan
Muhajir Arrosyid
Muhammad Abdullah
Muhammad Affan Adzim
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Ali Fakih AR
Muhammad Amin
Muhammad Anta Kusuma
Muhammad Ghannoe
Muhammad Idrus Djoge
Muhammad Itsbatun Najih
Muhammad Kosim
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Mukhlisin
Muhammad Quraish Shihab
Muhammad Subhan
Muhammad Wava Al-Hasani
Muhammad Yasir
Muhammad Yuanda Zara
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun AS
Muhyiddin
Mujtahid
Muktamar Sastra
Mulyadi SA
Munawar A. Djalil
Munawir Aziz
Musa Ismail
Musa Zainuddin
Muslim
Mustafa Ismail
Mustami’ tanpa Nama
Mustofa W Hasyim
Musyafak
Myrna Ratna
N. Mursidi
Nasaruddin Umar
Nashih Nashrullah
Naskah Teater
Nasruli Chusna
Nasrullah Thaleb
Nelson Alwi
Nevatuhella
Ngarto Februana
Nidia Zuraya
Ninuk Mardiana Pambudy
Nita Zakiyah
Nizar Qabbani
Nova Burhanuddin
Noval Jubbek
Nu’man ’Zeus’ Anggara
Nur Fauzan Ahmad
Nur Wahid
Nurcholish
Nurel Javissyarqi
Nuruddin Al Indunissy
Nurul Anam
Orasi Budaya
Pangeran Diponegoro
Parimono V / 40 Plandi Jombang
PC. Lesbumi NU Babat
PDS H.B. Jassin
Pesantren Tebuireng
Pidato
Politik
Pondok Pesantren Al-Madienah
Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang
PonPes Ali bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan
Pramoedya Ananta Toer
Prof. Dr. Nur Syam
Profil Ma'ruf Amin
Prosa
Puisi
Puji Hartanto
Puji Santosa
Pungkit Wijaya
Purwanto
Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin
PUstaka puJAngga
Putera Maunaba
Putu Fajar Arcana
R. Ng. Ronggowarsito
Radhar Panca Dahana
Raedu Basha
Rahmat Sudirman
Rahmat Sularso Nh
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rakhmat Nur Hakim
Ramadhan Alyafi
Rameli Agam
Rasanrasan Boengaketji
Ratnaislamiati
Raudal Tanjung Banua
Reni Susanti
Resensi
Restoe Prawironegoro Ibrahim
Retno HY
Riadi Ngasiran
Ribut Wijoto
Ridwan Munawwar
Rinto Andriono
Risa Umami
Riyadhus Shalihin
Riza Multazam Luthfy
Robin Al Kautsar
Rodli TL
Rohman Abdullah
S Yoga
S. Jai
S.W. Teofani
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Saifuddin Syadiri
Saifudin
Saiful Amin Ghofur
Sainul Hermawan
Sajak
Salahuddin Wahid
Salamet Wahedi
Salman Faris
Salman Rusydie Anwar
Samsudin Adlawi
Sandiaga Uno
Sanggar Pasir
Sapardi Djoko Damono
Sartika Dian Nuraini
Sastra Pesantren
Sastrawan Pujangga Baru
Satmoko Budi Santoso
Satriwan
Sejarah
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
SelaSastra Boenga Ketjil
Sihar Ramses Simatupang
Sinopsis
Siswanto
Siswoyo
Sita Planasari A
Siti Muyassarotul Hafidzoh
Siti Sa’adah
Siwi Dwi Saputro
Slavoj Zizek
Snouck Hugronje
Sobih Adnan
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
St Sularto
Suci Ayu Latifah
Sufyan al Jawi
Sugiarta Sriwibawa
Sulaiman Djaya
Sundari
Sungatno
Sunu Wasono
Surya Lesmana
Suryadi
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Susringah
Sutan Iwan Soekri Munaf
Sutan Takdir Alisjahbana
Sutardi
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suyanto
Syaiful Amin
Syaifullah Amin
Syarif Hidayat Santoso
Syeikh Abdul Maalik
Syeikh Muhammad Nawawi
Syekh Abdurrahman Shiddiq
Syekh Sulaiman al Jazuli
Syi'ir
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Winarsho AS
Temu Penyair Timur Jawa
Tengsoe Tjahjono
Theresia Purbandini
Tiar Anwar Bachtiar
Tjahjono Widijanto
Tok Pulau Manis
Toko Buku PUstaka puJAngga
Tu-ngang Iskandar
Turita Indah Setyani
Umar Fauzi Ballah
Uniawati
Universitas Indonesia
Universitas Jember
Usep Romli H.M.
Usman Arrumy
UU Hamidy
Viddy AD Daery
Virdika Rizky Utama
W.S. Rendra
Wa Ode Zainab Zilullah Toresano
Wahyu Aji
Walid Syaikhun
Wan Mohd. Shaghir Abdullah
Warung Boengaketjil
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Welly Adi Tirta
Wiwik Hastuti
Wiwik Hidayati
Wong Fei Hung
Y Alpriyanti
Yanti Mulatsih
Yanuar Widodo
Yanuar Yachya
Yayuk Widiati
Yeni Ratnaningsih
Yohanes Sehandi
Yopi Setia Umbara
Yosi M Giri
Yudhi Fachrudin
Yudi Latif
Yusi Avianto Pareanom
Yusri Fajar
Yusuf Suharto
Zaenal Abidin Riam
Zainal Arifin Thoha
Zainuddin Sugendal
Zakki Amali
Zehan Zareez
Tidak ada komentar:
Posting Komentar