Rabu, 04 Januari 2012

Merebut Wacana Agama dan Seksualitas

Hasnan Bachtiar
http://sastra-indonesia.com/

Book Review: Agama, Seksualitas, Kebudayaan. Esai, Kuliah dan Wawancara Terpilih Michel Foucault; Michel Foucault, disunting oleh Jeremy R. Carrette; Jalasutra; Cetakan I, 2011; xxvi + 366 halaman.

TEKS FILSAFAT itu seperti hantu yang mengejutkan, terus berlari tanpa henti, mengejar manusia-manusia pemberani maupun yang ketakutan. Itulah kali ini, terbit satu karya yang sangat penting dalam khazanah filsafat, “Agama, Seksualitas, Kebudayaan. Esai, Kuliah dan Wawancara Terpilih Michel Foucault” (2011).

Dalam teks ini, pikiran-pikiran Foucault, tiada pernah puas untuk menggoda pengetahuan. seorang saleh atau ateis sekalipun, akan “tergoncang” tatkala terjebak dalam hiburan-hiburan filosofis yang dimainkan. Dalam segala uraian filsafatnya, tidak ada benar dan salah, tidak ada baik dan buruk, bahkan tidak ada kekuasaan yang paling pasti, dan manusia seperti mengalami masa akhir zaman yang belum waktunya.

Namun hal ini sangat berbeda dengan Nietzsche. Jika guru penuh curiga ini merasa muak dengan segala kepastian moral, filsafat dan pengetahuan, maka Foucault punya kehendak yang berbeda, yaitu “mengapresiasi” segala tindakan bodoh kepastian yang dimaksud Nietzsche. Menguasai dunia tanpa menggadaikan kehormatan.

Lazim diketahui bahwa, seluruh pikiran filsafat modern tidak benar-benar tulus untuk menuliskan kebenaran. Seluruhnya adalah kuasa. Apapun bentuk pengetahuan yang ditulis, adalah topeng bagi pemilik kuasa, kehendak, rasio dan tubuh.

Artinya, Nietzsche hendak mengungkapkan rasa kecewa yang sangat mendalam, bagi segala kepalsuan Barat Modern. Filsuf gila ini tertawa keras, terbahak, namun itu hanya ejekan, caci maki dan ketidakberdayaan atas tubuh orang lain.

Kata orang Jerman, Himmelhoch jauchzend, zum Tode betrübt, atas segala yang terjadi mereka lebih suka, Bersorak melonjak sampai surga, tetapi muram sampai mati. Atas dasar itulah kemudian Nietzsche meneriakkan bahwa, “Tuhan telah mampus!”

Sedangkan Foucault, kendati punya iman nihilis yang sama dengan gurunya, ia tidak pernah lagi membunuh Tuhan. Manusia baginya, dialah tuhan baru yang sesungguhnya. Sejak berabad-abad “manusia” selalu menjadi pusat pembicaraan, sumber ilmu dan satu-satunya pemegang hak khazanah filsafat dan pengetahuan. Manusia dan kemanusiaan (humaniora), inilah yang hendak diakhiri eksistensinya.

Tatkala Emmanuel Kant berujar, “Marilah bangun dari tidur dogmatis,” dengan nada yang sama, Foucault bersyair, “Marilah bangun dari tidur antropologis.” Antropologi di sini bukanlah disiplin ilmu yang teknis, namun sebagai keseluruhan ilmu kemanusiaan yang kompleks (homo mensura), yang sudah sejak lama dikukuhkan sebagai aturan baku dan final (taken for granted), seolah menjadi pakem dari langit yang tak bakal runtuh oleh gugatan filsafat.

Filsuf Perancis ini tidak pernah “merengek”, tatkala tahu bahwa kekuasaan telah merajalela menindas liyan. Karena – sekali lagi – ia bukanlah lagi berwujud manusia, yang punya kepentingan ketubuhan. Ia adalah wacana liar yang siap merusak, merobohkan, membunuh dan meruntuhkan kapan saja, tanpa ada satupun “manusia” yang mampu secara manusiawi menangkap atau mengurungnya.

Dalam buku, “Agama, Seksualitas, Kebudayaan,” Foucault hendak membongkar wacana-wacana agung yang sejak lama dibungkam. Bahkan di era pascamodern kini, hubungan-hubungan rumit antara agama, seksualitas dan kebudayaan, selayaknya hanya diwakili satu bahasa, yaitu “tabu”.

Dengan kelincahan metodis yang diterapkan, dalam suka cita, ia membeberkan kebenaran-kebenaran seksualitas, agama dan kebudayaan tanpa malu-malu, tiada lagi kata “tabu”. Foucault menjelaskan, “…belum pernah seksualitas menikmati pengertian natural yang lebih langsung, dan belum pernah ia mengenal ‘kebahagiaan ungkapan’ yang lebih besar ketimbang dalam dunia Kristen, berupa tubuh yang jatuh dan dosa” (2011: 65).

Ketika manusia terjerumus dalam perzinahan, lalu bertobat melalui program pengakuan dosa, di situlah terungkap kenikmatan yang luar biasa, di mana kejahatan, berubah menjadi kebaikan sejati. Menurut Foucault, agama di sisi lain telah membuka jalan bagi kemerdekaan yang paling manusiawi. Sembari menertawakan, kita bisa menanyakannya kembali di muka gereja, “Lalu kebenaran ini apa? Bukankah itu hanya ungkapan, bukankah kebenaran hanyalah sebatas kata-kata, cara manusia berbahasa, suatu wacana?”

Secara lebih khusus menyinggung wacana seksualitas, dalam tradisi religius dikenal dengan istilah teologi negatif. Teologi ini membahas hal yang dianggap buruk oleh masyarakat, lalu dirubah citranya menjadi hal yang menarik untuk dihargai. Agama, atas kerja wacana, bisa saja tunduk agar mengapresiasi seksualitas dan merayakannya tanpa takut berdosa.

Dalam banyak kesempatan, penulis buku the History of Sexuality ini, memanfaatkan karya-karya sastra Marques de Sade. Sade adalah sastrawan yang kerap mencipta tulisan erotis dan berbau estetika persetubuhan. Tulisan-tulisan itu terbit di masa-masa di mana kekuasaan menghendaki etika, kebudayaan dan hukum-hukum agama yang membungkam seksualitas secara total. Dengan kata lain, di zaman klasik, Sade telah merayakan teologi negatif yang sangat menggoncang. Bagi Foucault, mengapresiasi seksualitas berarti membincang, sekaligus membongkar, bahwa rezim pengetahuan Barat hanyalah citra, bahasa dan wacana yang bisa kapan saja ditaklukkan.

Demikianlah, literatur filsafat ini, secara jernih mengumandangkan perebutan wacana seksualitas, agama dan kebudayaan, dalam pasar raya tafsir pengetahuan. Tentu saja, buku filsafat yang spesifik ini sangatlah penting. Namun, tidak kalah penting dari itu semua bahwa, buku ini juga mengandung fragmen-fragmen dari sebuah jilid yang tidak diterbitkan. Buku ini menyertakan bab khusus yang benar-benar baru menyangkut agama Kristen, seksualitas dan diri. Akhirul kalam, karena begitu berharganya buku ini, semoga bisa melengkapi khazanah filsafat kontemporer di Indonesia.

*) Penulis adalah peneliti filsafat Michel Foucault

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Khoirul Anam A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.D. Zubairi A.S. Laksana Abd. Basid Abdul Aziz Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Abdul Hadi W.M. Abdul Rauf Singkil Abdul Rosyid Abdul Salam HS Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abu Nawas Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Ach. Tirmidzi Munahwan Achmad Faesol Adam Chiefni Adhitya Ramadhan Adi Mawardi Adian Husaini Aditya Ardi N Ady Amar Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afrizal Malna Afrizal Qosim Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Fahri Husein Agus Fathuddin Yusuf Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Baso Ahmad Fatoni Ahmad Hadidul Fahmi Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Syafii Maarif Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rohim Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sahal Akhmad Taufiq Akhudiat Alang Khoiruddin Alang Khoirudin Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Aliansyah Allamah Syaikh Dalhar Alvi Puspita AM Adhy Trisnanto Ami Herman Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aminullah HA Noor Amir Hamzah Ammar Machmud Andri Awan Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjar Nugroho Anjrah Lelono Broto Antari Setyowati Anwar Nuris Arafat Nur Ariany Isnamurti Arie MP Tamba Arie Yani Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arifin Hakim Arman AZ Arwan Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Juanda Asep S. Bahri Asep Sambodja Asep Yayat Asif Trisnani Aswab Mahasin Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Azizah Hefni Azwar Nazir B Kunto Wibisono Babe Derwan Badrut Tamam Gaffas Bale Aksara Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Benke Berita Berita Duka Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budiawan Dwi Santoso Buku Kritik Sastra Candra Adikara Irawan Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chairul Abhsar Chairul Akhmad Chamim Kohari CNN Indonesia Cucuk Espe Cut Nanda A. D Zawawi Imron D. Dudu AR Dahta Gautama Damanhuri Zuhri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Danuji Ahmad Dati Wahyuni Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dede Kurniawan Dedik Priyanto Den Rasyidi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Detti Febrina Dewi Kartika Dian Sukarno Dian Wahyu Kusuma Didi Purwadi Dien Makmur Din Saja Djasepudin Djauharul Bar Djoko Pitono Djoko Saryono DM Ningsih Doddy Hidayatullah Donny Syofyan Dr Afif Muhammad MA Dr. Simuh Dr. Yunasril Ali Dudi Rustandi Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dyah Ratna Meta Novia E Tryar Dianto Ecep Heryadi Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Edy Susanto EH Ismail Eka Budianta Ekky Malaky Eko Israhayu Ellie R. Noer Emha Ainun Nadjib Esai Esha Tegar Putra Evi Melyati Fachry Ali Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faizal Af Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fazabinal Alim Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Fuad Mardhatillah UY Tiba Furqon Lapoa Fuska Sani Evani Geger Riyanto Ghufron Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur Gus Muwaffiq Gusriyono Gusti Grehenson H Marjohan H. Usep Romli H.M. Habibullah Hadi Napster Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Hamzah Fansuri Hamzah Sahal Hamzah Tualeka Zn Hanibal W.Y. Wijayanta Hanum Fitriah Haris del Hakim Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Basri Marwah Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Helmy Prasetya Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Heri Listianto Heri Ruslan Herry Lamongan Herry Nurdi Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hotnida Novita Sary Hudan Hidayat Husein Muhammad I Nyoman Suaka Ibn ‘Arabi (1165-1240) Ibn Rusyd Ibnu Sina Ibnu Wahyudi Idayati Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imadi Daimah Ermasuri Imam Hamidi Antassalam Imam Khomeini Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Nasri Imron Tohari Indonesia O’Galelano Indra Kurniawan Indra Tjahyadi Inung As Irma Safitri Isbedy Stiawan Z.S. Istiyah Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar J Sumardianta Jadid Al Farisy Jalaluddin Jalaluddin Rakhmat Jamal Ma’mur Asmani Jamaluddin Mohammad Javed Paul Syatha Jaya Suprana Jember Gemar Membaca Jo Batara Surya Johan Wahyudi John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K. Muhamad Hakiki K.H. A. Azis Masyhuri K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin Kabar Pesantren Kafiyatun Hasya Kanjeng Tok Kasnadi Kazzaini Ks KH Abdul Ghofur KH. Irfan Hielmy Khansa Arifah Adila Khoirul Anwar Khoirur Rizal Umami Khoshshol Fairuz Kiai Muzajjad Kiki Mikail Kitab Dalailul Khoirot Kodirun Komunitas Deo Gratias Koskow Kritik Sastra Kurniawan Kurtubi Kuswaidi Syafi’ie Kyai Maimun Zubair Lan Fang Larung Sastra Leila S. Chudori Linda S Priyatna Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Asya Lukman Santoso Az M Arif Rohman Hakim M Hari Atmoko M Ismail M Thobroni M. Adnan Amal M. Al Mustafad M. Arwan Hamidi M. Bashori Muchsin M. Faizi M. Hadi Bashori M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Mustafied M. Nurdin M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki M.S. Nugroho M.Si M’Shoe Mahamuda Mahdi Idris Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahrus eL-Mawa Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mansur Muhammad Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marjohan Marsudi Fitro Wibowo Martin van Bruinessen Marzuki Wahid Marzuzak SY Masduri Mashuri Masjid Kordoba Masuki M. Astro Matroni Matroni el-Moezany Matroni Muserang Mbah Dalhar Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftahul Ulum Mila Novita Mochtar Lubis Moh. Ghufron Cholid Mohamad Salim Aljufri Mohammad Kh. Azad Mohammad Yamin Muh. Khamdan Muhajir Arrosyid Muhammad Abdullah Muhammad Affan Adzim Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih AR Muhammad Amin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Ghannoe Muhammad Idrus Djoge Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Kosim Muhammad Muhibbuddin Muhammad Mukhlisin Muhammad Quraish Shihab Muhammad Subhan Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yasir Muhammad Yuanda Zara Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyiddin Mujtahid Muktamar Sastra Mulyadi SA Munawar A. Djalil Munawir Aziz Musa Ismail Musa Zainuddin Muslim Mustafa Ismail Mustami’ tanpa Nama Mustofa W Hasyim Musyafak Myrna Ratna N. Mursidi Nasaruddin Umar Nashih Nashrullah Naskah Teater Nasruli Chusna Nasrullah Thaleb Nelson Alwi Nevatuhella Ngarto Februana Nidia Zuraya Ninuk Mardiana Pambudy Nita Zakiyah Nizar Qabbani Nova Burhanuddin Noval Jubbek Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Fauzan Ahmad Nur Wahid Nurcholish Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Orasi Budaya Pangeran Diponegoro Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pesantren Tebuireng Pidato Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang PonPes Ali bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pramoedya Ananta Toer Prof. Dr. Nur Syam Profil Ma'ruf Amin Prosa Puisi Puji Hartanto Puji Santosa Pungkit Wijaya Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin PUstaka puJAngga Putera Maunaba Putu Fajar Arcana R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rakhmat Nur Hakim Ramadhan Alyafi Rameli Agam Rasanrasan Boengaketji Ratnaislamiati Raudal Tanjung Banua Reni Susanti Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Retno HY Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Rinto Andriono Risa Umami Riyadhus Shalihin Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rohman Abdullah S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifuddin Syadiri Saifudin Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Salahuddin Wahid Salamet Wahedi Salman Faris Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Pesantren Sastrawan Pujangga Baru Satmoko Budi Santoso Satriwan Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siswanto Siswoyo Sita Planasari A Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slavoj Zizek Snouck Hugronje Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana St Sularto Suci Ayu Latifah Sufyan al Jawi Sugiarta Sriwibawa Sulaiman Djaya Sundari Sungatno Sunu Wasono Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susringah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaiful Amin Syaifullah Amin Syarif Hidayat Santoso Syeikh Abdul Maalik Syeikh Muhammad Nawawi Syekh Abdurrahman Shiddiq Syekh Sulaiman al Jazuli Syi'ir Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tiar Anwar Bachtiar Tjahjono Widijanto Tok Pulau Manis Toko Buku PUstaka puJAngga Tu-ngang Iskandar Turita Indah Setyani Umar Fauzi Ballah Uniawati Universitas Indonesia Universitas Jember Usep Romli H.M. Usman Arrumy UU Hamidy Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wa Ode Zainab Zilullah Toresano Wahyu Aji Walid Syaikhun Wan Mohd. Shaghir Abdullah Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Fei Hung Y Alpriyanti Yanti Mulatsih Yanuar Widodo Yanuar Yachya Yayuk Widiati Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yopi Setia Umbara Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudi Latif Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusuf Suharto Zaenal Abidin Riam Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zakki Amali Zehan Zareez