Jumat, 23 Maret 2012

Suara Kemanusiaan Penyair Iran dan Dunia

http://indonesian.irib.ir/
2011 Oktober 01

Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad dalam pembukaan seminar para penyair Iran dan dunia mengatakan, “Dewasa ini, pesan kemanusiaan para penyair yang mengusik arogansi negara-negara adidaya global adalah sebuah perjuangan besar.” Ahmadinejad menegaskan, bahasa adalah manifestasi akal dan psikis dan spirit. Namun, puncaknya membuncah dalam bahasa yang dikemukakan dengan perasaan dan kecintaan. Bahasa cinta berbeda dengan bahasa para filosof.

Seraya menyebut cinta sebagai variabel yang tidak berawal dan berujung, Ahmadinejad mengungkapkan, ketika pencinta memandang ke arah manapun, tidak ada yang dilihatnya kecuali yang ia cintai. Dengan luasnya cakrawala ini, bahasa Farsi menjadi wadah yang luas untuk menampung para pencinta yang terpana itu.Tidak diragukan lagi, penghargaan terhadap syair dan sastra yang merupakan warisan paling indah umat manusia, hakikatnya adalah penghargaan terhadap manusia dan nilai-nilai transendental. Ahmadinejad menegaskan, seminar internasional ini merupakan sarana dialog lebih intens di bidang seni dan sastra.

Di bagian lain pidatonya, Ahmadinejad menuturkan, seminar ini mempertebal kecintaan dan kehangatan cinta kasih, di saat pihak arogan dunia menebarkan kegelapan, kemiskinan dan kebodohan, serta ancaman. Di bagian akhir pidatonya, Ahmadinejad menutup dengan sebuah bait syair,

Takkan pernah pudar persahabatan yang merekah
perjumpaan kita, laksana bunga nan indah

Seminar internasional penyair Iran dan dunia digelar dalam rangka mendekatkan masyarakat dunia dengan budaya Iran, terutama dengan dua penyair besar Attar Nashaburi dan Saadi Shirazi. Pertemuan ilmiah, pembacaan syair, dan kunjungan ke lokasi budaya dan bersejarah Iran merupakan program lain acara seminar di kota Tehran, Isfahan dan Shiraz.

Bersamaan dengan peringatan hari kelahiran Saadi pada hari Rabu (21/4), di Shiraz berlangsung pertemuan yang dihadiri lebih dari 13 profesor dalam dan luar negeri. Mereka mempresentasikan makalahnya mengenai Saadi dan syair. Bersamaan dengan itu, diluncurkan tiga buku berjudul, “Pemerintahan dalam Perspektif Saadi”, Syair Lengkap Saadi” dan “Buku yang Menerangi Hati” karya para seniman provinsi Fars, tempat Saadi dilahirkan.

Penyair dan ketua pelaksana seminar ini, Moussa Bidaj menuturkan, seminar internasional ini bertujuan memperkenalkan budaya Iran kepada masyarakat dunia. Karena Iran adalah negara yang memiliki potensi dan peradaban yang maju dan perlu diperkenalkan kepada masyarakat dunia. Seminar merupakan kesempatan untuk memperkenalkan Iran. Selain itu, poros ideologis revolusi Islam Iran yang menjunjung tinggi keadilan dan perjuangan menumpas kezaliman menuntut adanya program jelas di berbagai bidang untuk menghadapi serangan budaya Barat.

Ketua penyelenggara seminar ini menjelaskan, syair bukan hanya makna, tapi juga termasuk intonasi, ritme dan gerak penyair sendiri. Syair seperti segi tiga yang memiliki tiga sudut.Teks sastra dan penerjemah adalah dua sudut penting segitiga tersebut. Sedangkan bagian ketiga para pengambil kebijakan di bidang budaya. Mereka merancang program dan menjalankan program mengenai pengenalan sastra dan budaya Iran ke segenap penjuru dunia.

Setiap bangsa menghadiahkan para penyair terbaiknya kepada dunia. Budaya tinggi bangsa Iran juga mempersembahkan para penyairnya kepada dunia. Syair merupakan salah satu alat yang paling luhur dan tinggi. Sarana ini bisa didialogkan dengan alat lainnya. Moussa Bidaj mengatakan, Iran memiliki banyak penyair besar dan dunia pun mengenalnya. Namun, yang menjadi perhatian para budayawan adalah bagaimana peran para penyair Iran saat ini? Salah satu capaian seminar tersebut, para penyair dari berbagai negara akan mengungkapkan dengan jujur apa yang mereka saksikan mengenai budaya Iran.

Terkait urgensi penyelenggaraan seminar ini, Mostafa Aslan, penyair Turki mengatakan, “Seminar ini merupakan terobosan besar bagi masa depan sastra, syair dan penyair di seluruh dunia. Dengan kekayaan khazanah budaya dan peradaban kunonya, Iran senantiasa memperhatikan masalah budaya. Namun budaya tidak terbatas pada penyelenggaraan seminar maupun kongres acara sastra dan budaya. Tapi juga meninjau aspek lainnya.”

Penyair Turki ini yakin, penyair membuka mata dan telinga masyarakat dunia, dan menyadarkan mereka mengenai berbagai masalah sosial. Dengan demikian, kelanjutan kerjasama dan dan interaksi antarpenyair dan budayawan di berbagai negara di kawasan, terutama negara-negara Islam, merupakan capaian yang baik bagi masyarakat dunia.

Terkait pengenalan para penyair Turki dengan sastra klasik dan modern Iran, Mostafa Aslan mengungkapkan, para penyair besar seperti Hafiz dan Saadi sangat terkenal di Turki, namun mereka tidak banyak mengenal sastra modern Iran.

Mengenai perkembangan sastra di Turki, Mostafa Aslan menuturkan, para penyair modern Turki melantunkan syair di segala bidang. Namun kebanyakan mengenai masalah sosial atau politik, terutama soal perlawanan menghadapi imperialisme dan kezaliman.

Sementara itu, penyair Uruguay yang hadir dalam seminar internasional ini mengatakan, capaian terbaik seminar penyair Iran dan dunia adalah proses tranformasi pemahaman dan nilai-nilai budaya dari sebuah negara ke negara lain.
Ditegaskannya, pengenalan keragaman berbagai bahasa dunia dalam bentuk syair bisa menjalin interaksi intens antarpenyair dari berbagai negara dunia.

Seraya mengusulkan kelanjutan seminar internasional ini, penyair Uruguay tersebut menuturkan, jika para penyair terkemuka dari berbagai negara diundang, bisa dipastikan akan meningkatkan intensitas pengenalan di antara para penyair ini. Ia menuturkan, sebelum menghadiri seminar ini, ia tidak mengetahui banyak mengenai para penyair modern Iran. Namun seminar menyebabkan dirinya mengenal lebih banyak sastra klasik dan modern Iran, dan bertemu dengan para penyair dari berbagai negara.

Di sela-sela seminar internasional ini, Monir Mazid, Penyair Rumania mengungkapkan, Shiraz bisa menjadi pusat budaya Iran dan dunia. Mazid menuturkan, Shiraz dari berbagai sisi memiliki potensi signifikan menjadi pusat budaya Iran dan dunia. Shiraz memiliki modal dan kelayakan sebagai ibu kota budaya dunia. Dia menambahkan, “Saya mengenal syair Iran pertama kali dari seorang penyair Mesir yang membaca sebuah bait syair dari Khayyam Nishaburi. Beberapa tahun kemudian saya mengenai Saadi, Hafiz dan Attar. Dari hari ke hari saya semakin terpincut keindahan sastra Iran.” Ditegaskannya, salah satu penyair terbaik yang saya kenal adalah Hafiz.

Mazin menuturkan, salah satu alasan kehadiran saya malam itu bersama para penyair dunia adalah penyair besar ini. Saya amat bahagia bisa melantunkan syair Hafiz bersama penyair dunia. Mazid menambahkan, penyair yang menghadiri seminar ini kembali ke negaranya masing-masing dengan membawa sebuah kenangan manis dan mengungkapkan budaya Iran ke negaranya masing-masing. Inilah jalan terbaik pertukaran budaya.

Seminar internasional penyair Iran dan dunia ini dihadiri 50 penyair Iran dan 50 penyair dari berbagai negara dunia seperti Albania, Rusia, Denmark, Azerbaijan, India, Yunani, Yordania, Afghanistan, Indonesia, Uruguay, Romania, Tajikistan, Turki, Tunisia dan Cina.

Bersamaan dengan penyelenggaraan seminar internasional ini, diluncurkan buku “Jendela Menuju Taman para Penyair Iran”, yang memuat 23 penyair Iran dilengkapi biografi singkat dan karyanya. Demikian pula, buku “Jendela Syair Dunia” yang ditulis dalam dua bahasa, Farsi dan Inggris yang memuat 40 penyair asing. Kedua buku tersebut telah dicetak dibagikan kepada para peserta seminar. (IRIB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Khoirul Anam A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.D. Zubairi A.S. Laksana Abd. Basid Abdul Aziz Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Abdul Hadi W.M. Abdul Rauf Singkil Abdul Rosyid Abdul Salam HS Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abu Nawas Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Ach. Tirmidzi Munahwan Achmad Faesol Adam Chiefni Adhitya Ramadhan Adi Mawardi Adian Husaini Aditya Ardi N Ady Amar Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afrizal Malna Afrizal Qosim Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Fahri Husein Agus Fathuddin Yusuf Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Baso Ahmad Fatoni Ahmad Hadidul Fahmi Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Syafii Maarif Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rohim Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sahal Akhmad Taufiq Akhudiat Alang Khoiruddin Alang Khoirudin Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Aliansyah Allamah Syaikh Dalhar Alvi Puspita AM Adhy Trisnanto Ami Herman Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aminullah HA Noor Amir Hamzah Ammar Machmud Andri Awan Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjar Nugroho Anjrah Lelono Broto Antari Setyowati Anwar Nuris Arafat Nur Ariany Isnamurti Arie MP Tamba Arie Yani Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arifin Hakim Arman AZ Arwan Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Juanda Asep S. Bahri Asep Sambodja Asep Yayat Asif Trisnani Aswab Mahasin Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Azizah Hefni Azwar Nazir B Kunto Wibisono Babe Derwan Badrut Tamam Gaffas Bale Aksara Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Benke Berita Berita Duka Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budiawan Dwi Santoso Buku Kritik Sastra Candra Adikara Irawan Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chairul Abhsar Chairul Akhmad Chamim Kohari CNN Indonesia Cucuk Espe Cut Nanda A. D Zawawi Imron D. Dudu AR Dahta Gautama Damanhuri Zuhri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Danuji Ahmad Dati Wahyuni Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dede Kurniawan Dedik Priyanto Den Rasyidi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Detti Febrina Dewi Kartika Dian Sukarno Dian Wahyu Kusuma Didi Purwadi Dien Makmur Din Saja Djasepudin Djauharul Bar Djoko Pitono Djoko Saryono DM Ningsih Doddy Hidayatullah Donny Syofyan Dr Afif Muhammad MA Dr. Simuh Dr. Yunasril Ali Dudi Rustandi Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dyah Ratna Meta Novia E Tryar Dianto Ecep Heryadi Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Edy Susanto EH Ismail Eka Budianta Ekky Malaky Eko Israhayu Ellie R. Noer Emha Ainun Nadjib Esai Esha Tegar Putra Evi Melyati Fachry Ali Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faizal Af Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fazabinal Alim Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Fuad Mardhatillah UY Tiba Furqon Lapoa Fuska Sani Evani Geger Riyanto Ghufron Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur Gus Muwaffiq Gusriyono Gusti Grehenson H Marjohan H. Usep Romli H.M. Habibullah Hadi Napster Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Hamzah Fansuri Hamzah Sahal Hamzah Tualeka Zn Hanibal W.Y. Wijayanta Hanum Fitriah Haris del Hakim Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Basri Marwah Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Helmy Prasetya Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Heri Listianto Heri Ruslan Herry Lamongan Herry Nurdi Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hotnida Novita Sary Hudan Hidayat Husein Muhammad I Nyoman Suaka Ibn ‘Arabi (1165-1240) Ibn Rusyd Ibnu Sina Ibnu Wahyudi Idayati Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imadi Daimah Ermasuri Imam Hamidi Antassalam Imam Khomeini Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Nasri Imron Tohari Indonesia O’Galelano Indra Kurniawan Indra Tjahyadi Inung As Irma Safitri Isbedy Stiawan Z.S. Istiyah Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar J Sumardianta Jadid Al Farisy Jalaluddin Jalaluddin Rakhmat Jamal Ma’mur Asmani Jamaluddin Mohammad Javed Paul Syatha Jaya Suprana Jember Gemar Membaca Jo Batara Surya Johan Wahyudi John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K. Muhamad Hakiki K.H. A. Azis Masyhuri K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin Kabar Pesantren Kafiyatun Hasya Kanjeng Tok Kasnadi Kazzaini Ks KH Abdul Ghofur KH. Irfan Hielmy Khansa Arifah Adila Khoirul Anwar Khoirur Rizal Umami Khoshshol Fairuz Kiai Muzajjad Kiki Mikail Kitab Dalailul Khoirot Kodirun Komunitas Deo Gratias Koskow Kritik Sastra Kurniawan Kurtubi Kuswaidi Syafi’ie Kyai Maimun Zubair Lan Fang Larung Sastra Leila S. Chudori Linda S Priyatna Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Asya Lukman Santoso Az M Arif Rohman Hakim M Hari Atmoko M Ismail M Thobroni M. Adnan Amal M. Al Mustafad M. Arwan Hamidi M. Bashori Muchsin M. Faizi M. Hadi Bashori M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Mustafied M. Nurdin M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki M.S. Nugroho M.Si M’Shoe Mahamuda Mahdi Idris Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahrus eL-Mawa Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mansur Muhammad Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marjohan Marsudi Fitro Wibowo Martin van Bruinessen Marzuki Wahid Marzuzak SY Masduri Mashuri Masjid Kordoba Masuki M. Astro Matroni Matroni el-Moezany Matroni Muserang Mbah Dalhar Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftahul Ulum Mila Novita Mochtar Lubis Moh. Ghufron Cholid Mohamad Salim Aljufri Mohammad Kh. Azad Mohammad Yamin Muh. Khamdan Muhajir Arrosyid Muhammad Abdullah Muhammad Affan Adzim Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih AR Muhammad Amin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Ghannoe Muhammad Idrus Djoge Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Kosim Muhammad Muhibbuddin Muhammad Mukhlisin Muhammad Quraish Shihab Muhammad Subhan Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yasir Muhammad Yuanda Zara Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyiddin Mujtahid Muktamar Sastra Mulyadi SA Munawar A. Djalil Munawir Aziz Musa Ismail Musa Zainuddin Muslim Mustafa Ismail Mustami’ tanpa Nama Mustofa W Hasyim Musyafak Myrna Ratna N. Mursidi Nasaruddin Umar Nashih Nashrullah Naskah Teater Nasruli Chusna Nasrullah Thaleb Nelson Alwi Nevatuhella Ngarto Februana Nidia Zuraya Ninuk Mardiana Pambudy Nita Zakiyah Nizar Qabbani Nova Burhanuddin Noval Jubbek Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Fauzan Ahmad Nur Wahid Nurcholish Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Orasi Budaya Pangeran Diponegoro Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pesantren Tebuireng Pidato Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang PonPes Ali bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pramoedya Ananta Toer Prof. Dr. Nur Syam Profil Ma'ruf Amin Prosa Puisi Puji Hartanto Puji Santosa Pungkit Wijaya Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin PUstaka puJAngga Putera Maunaba Putu Fajar Arcana R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rakhmat Nur Hakim Ramadhan Alyafi Rameli Agam Rasanrasan Boengaketji Ratnaislamiati Raudal Tanjung Banua Reni Susanti Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Retno HY Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Rinto Andriono Risa Umami Riyadhus Shalihin Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rohman Abdullah S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifuddin Syadiri Saifudin Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Salahuddin Wahid Salamet Wahedi Salman Faris Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Pesantren Sastrawan Pujangga Baru Satmoko Budi Santoso Satriwan Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siswanto Siswoyo Sita Planasari A Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slavoj Zizek Snouck Hugronje Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana St Sularto Suci Ayu Latifah Sufyan al Jawi Sugiarta Sriwibawa Sulaiman Djaya Sundari Sungatno Sunu Wasono Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susringah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaiful Amin Syaifullah Amin Syarif Hidayat Santoso Syeikh Abdul Maalik Syeikh Muhammad Nawawi Syekh Abdurrahman Shiddiq Syekh Sulaiman al Jazuli Syi'ir Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tiar Anwar Bachtiar Tjahjono Widijanto Tok Pulau Manis Toko Buku PUstaka puJAngga Tu-ngang Iskandar Turita Indah Setyani Umar Fauzi Ballah Uniawati Universitas Indonesia Universitas Jember Usep Romli H.M. Usman Arrumy UU Hamidy Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wa Ode Zainab Zilullah Toresano Wahyu Aji Walid Syaikhun Wan Mohd. Shaghir Abdullah Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Fei Hung Y Alpriyanti Yanti Mulatsih Yanuar Widodo Yanuar Yachya Yayuk Widiati Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yopi Setia Umbara Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudi Latif Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusuf Suharto Zaenal Abidin Riam Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zakki Amali Zehan Zareez