Senin, 14 Mei 2012

Petanda Kata Pentas Sastra 2012 Dari PP Al Anwar Paculgowang

Santri Primitif Telah Mati
Anjrah Lelono Broto *)
http://www.kompasiana.com/anjrah_lelono_broto

Memang tak sesakti yang dibuat pujangga asli / Mohon dimaklumi / Sekaligus dinikmati / Baris kata yang tak tahu diri / Yang digubah di warung kopi // Mereka yang terlupa masa lalu / Dan tak peduli masa depan / Mereka yang mengadu nasib dengan sebatang rokok / Dan secangkir kopi / Mereka yang mencurahkan perasaan di ujung / Pena dan secarik kertas / Mereka yang berkelana di antara maya dan nyata // Sang pujangga pinggiran // Aku tak pandai berkarya / Aku tak terlalu mengarti tentang sastra / Namun hari ini / Ku beranikan diri / Untuk memanggungkannya // Di antara para pujangga //

(Puisi Yang Digubah Santri, KH. M. Masduqi Muhaimin, Pimpinan PP Al Anwar Paculgowang Diwek Jombang)

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beserta atribut polemik, demonstransi serentak, ataupun aksi-aksi jahiliyah seperti penimbunan, dll beberapa menit ini kita eliminasi dari beban benak kita. Bukan untuk memanjakan benak kita dengan geliat berpikir yang ‘sik asyik’ sebagaimana judul lagu terbaru Ayu Ting Ting. Akan tetapi, alangkah baiknya andaikata sejenak otot-otot benak diri, kita mobilisasi dalam sebuah proses kreatif yang bermuara pada serangkai kata, frasa, kalimat, hingga wacana tertulis –sesuatu yang tidak mudah musnah dihembus tiup angin musim, sesuatu yang hingga saatnya nanti masih bisa dibaca siapa saja, sesuatu yang besar niscayaan akan menjadi salah satu pintu pencerahan dari-Nya-.

Inginan sederhana tanpa aksesoris besaran anggaran negara ini pulalah yang menjadi BBM penulis dan awak Teater Kopi Hitam Indonesia (TKHI) menyusun gelaran agenda Pentas Sastra 2012 dengan tajuk “Ketika Karya Sastra Dipanggungkan”. Pembacaan karya-karya penulis dan Cucuk Espe serta menyisir hingga ke hulu proses kreatif kami merupakan gagasan awal konten dari agenda tersebut. Ketika kami berdua telah mengawali buka-bukaan, diharapkan audiens yang hadir juga melakukan hal yang serupa. Rencananya, agenda ini akan dilakukan di lima kota, yakni Jombang, Mojokerto, Kediri, Ponorogo, dan Solo.

Alhamdulillah, Pondok Pesantren (PP) Al Anwar Paculgowang menjadi tempat pertama gelaran agenda Pentas Sastra 2012 (29/03). Pondok pesantren yang terletak di Desa Paculgowang Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang ini menjadi pilihan awak TKHI yang menggawangi manajemen agenda Pentas Sastra 2012, Gandis Uka, didasarkan pada realitas bahwa pondok pesantren ini memiliki potensi besar guna pengembangan kegiatan membaca-menulis sastra sebagaimana ruh elementer agenda ini. Mengingat, beberapa nama di dalam pondok pesantren ini, seperti Siti Saadah, Badrus Alwi, Zanin, dll telah meramaikan geliat bersusastra di kota Jombang beberapa waktu terakhir ini. Kemudaan usia mereka adalah sebuah jaminan bahwa masih panjang jalan yang bisa mereka retas-rangkai untuk menjadi lebih genial.

Agenda Pentas Sastra 2012 di PP Al Anwar Paculgowang kemarin dibuka oleh KH. M. Masduqi Muhaimin. Sedangkan Yusuf Suharto, jebolan PP Tambakberas yang kini menempuh studi di STKIP PGRI Jombang, didhapuk menjadi moderator. Catatan buku tamu menunjukkan bahwa audiens yang sudi menyempatkan waktu bertandang ke PP Al Anwar Paculgowang dan selibat dalam agenda ini berasal berbagai kalangan, dalam dan luar kota Jombang, seperti Mojokerto dan Lamongan.

Dalam uraian makalahnya yang berjudul “Menikmati Proses Kreatif”, salah satu narasumber agenda ini, Cucuk Espe, menjelaskan tentang nikmatnya membahasatuliskan sesuatu yang berkesan bagi kedirian kita. Sesuatu yang berkesan yang sifatnya personal dapat disampaikan dan dipahami oleh orang lain melalui media tulisan bergenre karya sastra. Ketika menjawab beberapa pertanyaan dari audiens, Cucuk Espe yang malam itu didampingi sang istri tercinta, menjelaskan tentang posisi bakat yang kecil pengaruhnya dalam kegiatan menulis karya sastra. Justru yang paling dominan bagi awak TKHI yang malam itu membacakan puisinya “Berlindung di Perahu Nuh” adalah kebiasaan dan pembiasaan.

Sedangkan, penulis lebih menguraikan dua variabel bahasa ketika karya sastra dipanggungkan, sebagaimana tajuk agenda ini, yaitu bahasa teks sastra dan bahasa visual panggung. Fenomena teknik membaca karya sastra yang profan sebagaimana pemandangan lazim dalam perhelatan lomba-lomba membaca puisi di lingkungan lembaga pendidikan, bagi penulis, karena kurangnya penyadaran dari berbagai pihak untuk membangun proses kreatif yang sehat dalam benak siswa untuk lebih dalam menggali bahasa teks sastra itu sendiri maupun bahasa visual panggung untuk mendukung tersampaikannya pesan dalam teks sastra yang dibacakan. “Ibu, Aku Pulang” merupakan puisi yang penulis bacakan untuk memberikan gambaran sederhana konjungsi di antara dua variabel di atas.

Apakah kepekaan menemukan kesan dan membahasakannya dalam teks sastra berbanding lurus dengan bakat? Mengapa sastra menjadi perihal banyak diguna-pahami oleh ulama’ bahkan tokoh-tokoh agama lintas keyakinan dari masa ke masa? Bagaimana tips dan trik agar kita terbiasa membahasakan apa saja yang berkesan dalam benak dan hati kita? Adalah sederet pertanyaan yang mengemuka dan kami tanggapi malam kemarin di agenda Pentas Sastra 2012 di PP Al Anwar Paculgowang.

Ketika pertanyaan-pertanyaan tersebut coba penulis dan Cucuk Espe urai dalam utas jawab sederhana dan berdenyut dalam inginan agar audiens memiliki ke-pede-an untuk menulis dan memanggungkan karya sastra. Lebih dari sepuluh audiens sontak memberanikan diri untuk menulis dan membacakan karyanya tersebut. Satu hal yang patut dicatat adalah 80% audiens yang membacakan karyanya, menyeleseikan karyanya di tempat dan waktu yang sama yaitu di sela mendengarkan uraian utas jawab narasumber dan atau sembari menikmati pembacaan karya audiens yang lain. Sungguh suatu petanda nyata bahwa ketika diri bersungguh-berniat, sesuatu yang sebelumnya kita anggap aneh, sulit untuk dilakukan, dan berhitung-hitung motif (sebagaimana karakter elementer menulis karya sastra), dapat kita lakukan dengan cepat.

Alhasil, sejarah yang ditandai dengan ditemu-gunakannya tulisan sebagai alat komunikasi dan dokumentasi manusia menjadi akar lahir-tumbuhnya kesadaran dalam diri; “Andai kita masih jauh dari kebiasaan-pembiasaan menulis maka sama artinya dengan bahwa diri kita masih primitif.” Agenda Pentas Sastra 2012 di PP Al Anwar Paculgowang kemarin menjadi sebuah momentum kebangkitan kemanusiaan audiens untuk menanggalkan keprimitifan diri dengan berani menulis dan memanggungkan karya sastra. Bahkan, di antaranya adalah KH. M. Masduqi Muhaimin pribadi yang mengucap salam dengan puisinya di awal tulisan ini.

*) Awak TKHI dan Penjaga Gawang Talkshow Belajar Sastra di Radio SPFM. Hanya seseorang mencintai membaca dan menulis, di tengah deras lunturnya budaya literasi. Penulis lepas dan mengabdikan diri di lembaga pendidikan, seni, dan budaya (Lembaga Baca-Tulis Indonesia), penjaga gawang Talkshow Belajar Sastra di Radio Pendidikan Diknas Kabupaten Jombang, dan menjadi awak TEATER KOPI HITAM INDONESIA.
Dijumput dari: http://sosbud.kompasiana.com/2012/04/26/petanda-kata-pentas-sastra-2012-dari-pp-al-anwar-paculgowang/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Khoirul Anam A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.D. Zubairi A.S. Laksana Abd. Basid Abdul Aziz Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Abdul Hadi W.M. Abdul Rauf Singkil Abdul Rosyid Abdul Salam HS Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abu Nawas Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Ach. Tirmidzi Munahwan Achmad Faesol Adam Chiefni Adhitya Ramadhan Adi Mawardi Adian Husaini Aditya Ardi N Ady Amar Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afrizal Malna Afrizal Qosim Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Fahri Husein Agus Fathuddin Yusuf Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Baso Ahmad Fatoni Ahmad Hadidul Fahmi Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Syafii Maarif Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rohim Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sahal Akhmad Taufiq Akhudiat Alang Khoiruddin Alang Khoirudin Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Aliansyah Allamah Syaikh Dalhar Alvi Puspita AM Adhy Trisnanto Ami Herman Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aminullah HA Noor Amir Hamzah Ammar Machmud Andri Awan Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjar Nugroho Anjrah Lelono Broto Antari Setyowati Anwar Nuris Arafat Nur Ariany Isnamurti Arie MP Tamba Arie Yani Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arifin Hakim Arman AZ Arwan Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Juanda Asep S. Bahri Asep Sambodja Asep Yayat Asif Trisnani Aswab Mahasin Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Azizah Hefni Azwar Nazir B Kunto Wibisono Babe Derwan Badrut Tamam Gaffas Bale Aksara Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Benke Berita Berita Duka Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budiawan Dwi Santoso Buku Kritik Sastra Candra Adikara Irawan Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chairul Abhsar Chairul Akhmad Chamim Kohari CNN Indonesia Cucuk Espe Cut Nanda A. D Zawawi Imron D. Dudu AR Dahta Gautama Damanhuri Zuhri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Danuji Ahmad Dati Wahyuni Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dede Kurniawan Dedik Priyanto Den Rasyidi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Detti Febrina Dewi Kartika Dian Sukarno Dian Wahyu Kusuma Didi Purwadi Dien Makmur Din Saja Djasepudin Djauharul Bar Djoko Pitono Djoko Saryono DM Ningsih Doddy Hidayatullah Donny Syofyan Dr Afif Muhammad MA Dr. Simuh Dr. Yunasril Ali Dudi Rustandi Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dyah Ratna Meta Novia E Tryar Dianto Ecep Heryadi Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Edy Susanto EH Ismail Eka Budianta Ekky Malaky Eko Israhayu Ellie R. Noer Emha Ainun Nadjib Esai Esha Tegar Putra Evi Melyati Fachry Ali Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faizal Af Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fazabinal Alim Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Fuad Mardhatillah UY Tiba Furqon Lapoa Fuska Sani Evani Geger Riyanto Ghufron Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur Gus Muwaffiq Gusriyono Gusti Grehenson H Marjohan H. Usep Romli H.M. Habibullah Hadi Napster Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Hamzah Fansuri Hamzah Sahal Hamzah Tualeka Zn Hanibal W.Y. Wijayanta Hanum Fitriah Haris del Hakim Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Basri Marwah Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Helmy Prasetya Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Heri Listianto Heri Ruslan Herry Lamongan Herry Nurdi Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hotnida Novita Sary Hudan Hidayat Husein Muhammad I Nyoman Suaka Ibn ‘Arabi (1165-1240) Ibn Rusyd Ibnu Sina Ibnu Wahyudi Idayati Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imadi Daimah Ermasuri Imam Hamidi Antassalam Imam Khomeini Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Nasri Imron Tohari Indonesia O’Galelano Indra Kurniawan Indra Tjahyadi Inung As Irma Safitri Isbedy Stiawan Z.S. Istiyah Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar J Sumardianta Jadid Al Farisy Jalaluddin Jalaluddin Rakhmat Jamal Ma’mur Asmani Jamaluddin Mohammad Javed Paul Syatha Jaya Suprana Jember Gemar Membaca Jo Batara Surya Johan Wahyudi John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K. Muhamad Hakiki K.H. A. Azis Masyhuri K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin Kabar Pesantren Kafiyatun Hasya Kanjeng Tok Kasnadi Kazzaini Ks KH Abdul Ghofur KH. Irfan Hielmy Khansa Arifah Adila Khoirul Anwar Khoirur Rizal Umami Khoshshol Fairuz Kiai Muzajjad Kiki Mikail Kitab Dalailul Khoirot Kodirun Komunitas Deo Gratias Koskow Kritik Sastra Kurniawan Kurtubi Kuswaidi Syafi’ie Kyai Maimun Zubair Lan Fang Larung Sastra Leila S. Chudori Linda S Priyatna Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Asya Lukman Santoso Az M Arif Rohman Hakim M Hari Atmoko M Ismail M Thobroni M. Adnan Amal M. Al Mustafad M. Arwan Hamidi M. Bashori Muchsin M. Faizi M. Hadi Bashori M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Mustafied M. Nurdin M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki M.S. Nugroho M.Si M’Shoe Mahamuda Mahdi Idris Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahrus eL-Mawa Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mansur Muhammad Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marjohan Marsudi Fitro Wibowo Martin van Bruinessen Marzuki Wahid Marzuzak SY Masduri Mashuri Masjid Kordoba Masuki M. Astro Matroni Matroni el-Moezany Matroni Muserang Mbah Dalhar Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftahul Ulum Mila Novita Mochtar Lubis Moh. Ghufron Cholid Mohamad Salim Aljufri Mohammad Kh. Azad Mohammad Yamin Muh. Khamdan Muhajir Arrosyid Muhammad Abdullah Muhammad Affan Adzim Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih AR Muhammad Amin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Ghannoe Muhammad Idrus Djoge Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Kosim Muhammad Muhibbuddin Muhammad Mukhlisin Muhammad Quraish Shihab Muhammad Subhan Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yasir Muhammad Yuanda Zara Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyiddin Mujtahid Muktamar Sastra Mulyadi SA Munawar A. Djalil Munawir Aziz Musa Ismail Musa Zainuddin Muslim Mustafa Ismail Mustami’ tanpa Nama Mustofa W Hasyim Musyafak Myrna Ratna N. Mursidi Nasaruddin Umar Nashih Nashrullah Naskah Teater Nasruli Chusna Nasrullah Thaleb Nelson Alwi Nevatuhella Ngarto Februana Nidia Zuraya Ninuk Mardiana Pambudy Nita Zakiyah Nizar Qabbani Nova Burhanuddin Noval Jubbek Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Fauzan Ahmad Nur Wahid Nurcholish Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Orasi Budaya Pangeran Diponegoro Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pesantren Tebuireng Pidato Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang PonPes Ali bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pramoedya Ananta Toer Prof. Dr. Nur Syam Profil Ma'ruf Amin Prosa Puisi Puji Hartanto Puji Santosa Pungkit Wijaya Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin PUstaka puJAngga Putera Maunaba Putu Fajar Arcana R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rakhmat Nur Hakim Ramadhan Alyafi Rameli Agam Rasanrasan Boengaketji Ratnaislamiati Raudal Tanjung Banua Reni Susanti Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Retno HY Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Rinto Andriono Risa Umami Riyadhus Shalihin Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rohman Abdullah S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifuddin Syadiri Saifudin Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Salahuddin Wahid Salamet Wahedi Salman Faris Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Pesantren Sastrawan Pujangga Baru Satmoko Budi Santoso Satriwan Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siswanto Siswoyo Sita Planasari A Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slavoj Zizek Snouck Hugronje Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana St Sularto Suci Ayu Latifah Sufyan al Jawi Sugiarta Sriwibawa Sulaiman Djaya Sundari Sungatno Sunu Wasono Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susringah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaiful Amin Syaifullah Amin Syarif Hidayat Santoso Syeikh Abdul Maalik Syeikh Muhammad Nawawi Syekh Abdurrahman Shiddiq Syekh Sulaiman al Jazuli Syi'ir Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tiar Anwar Bachtiar Tjahjono Widijanto Tok Pulau Manis Toko Buku PUstaka puJAngga Tu-ngang Iskandar Turita Indah Setyani Umar Fauzi Ballah Uniawati Universitas Indonesia Universitas Jember Usep Romli H.M. Usman Arrumy UU Hamidy Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wa Ode Zainab Zilullah Toresano Wahyu Aji Walid Syaikhun Wan Mohd. Shaghir Abdullah Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Fei Hung Y Alpriyanti Yanti Mulatsih Yanuar Widodo Yanuar Yachya Yayuk Widiati Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yopi Setia Umbara Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudi Latif Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusuf Suharto Zaenal Abidin Riam Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zakki Amali Zehan Zareez