Minggu, 12 Agustus 2012

‘Omar’ Penabuh Genderang Subuh

S.W. Teofani
Lampung Post, 5 Agu 2012

RAMADAN hadir dengan selaksa berkah yang ditaburkannya. Bukan hanya bagi mereka yang menjalankan ibadah Ramadan, seperti puasa, salat tarawih, tadarus Alquran dan amalan lain, orang-orang Islam yang tidak menjalankan amalan Ramadan pun turut merasakan berkah itu. Bahkan, orang-orang nonmuslim juga tidak sedikit yang turut merasakan berkah Ramadan. Semisal para pedagang yang pakaian, makanan, properti, dan lainnya, yang tidak hanya dari kalangan muslim ikut panen raya pada saat Ramadan menjelang Idulfitri.

Tidak hanya di segmen perniagaan yang terjadi euforia Ramadan, di segmen hiburan, khususnya di televisi pun ikut mengharu-biru menyemarakan Ramadan. Tak jarang acara-acara televisi yang berbau semangat Ramadan tetapi bila dikaji ternyata hanya kulitnya yang menampakkan semangat Ramadan. Sedangkan isinya tak lebih dari pesan konsumerisme yang dibungkus Ramadan.

Di antara gegap gempita hiburan yang mengambil kesempatan dalam kesumpekan, hadir beberapa tayangan yang menurut penulis sarat nilai, di antaranya Para Pencarai Tuhan, Tukang Bubur Naik Haji, dan yang paling fenomenal dan menyedot perhatian pemirsa adalam film Omar (Umar Bin Khattab).

Film yang tayang di salah satu stasiun televisi swasta ini hadir menjelang subuh, pukul 04.00, saat umat Islam makan sahur. Disebabkan banyak permintaan dari pemirsa yang takut tertinggal tayangan ini karena pada waktu subuh tiba belum usai, jadwal dimajukan.

Film yang menggambarkan sejarah perjuangan Nabi dan para sahabat pada masa permulaan Islam mampu menyedot perhatian pemirsa di segala usia, mulai anak-anak sampai orang dewasa. Tak terbatas di wilayah perkotaan, di pelosok pun, di masjid-masjid, seperti terlempar di masa lalu. Di saat masjid, surau, langgar, musala, menjadi tempat medengarkan dongeng sejarah Nabi. Budaya itu kini mulai pudar, dan kehadirnan film Umar Bin Khattab cukup mampu membangkitkan budaya itu. Usai salat tarawih atau salat subuh, di serambi masjid satu sama lain anak-anak melakukan review episode yang telah ditontonnya. Bagi anak-anak yang kesiangan dan tidak kebagian menonton, akan dengan antusias menyimak cerita temannya dengan penuh penasaran sekaligus penyesalan.

Biasanya mereka akan berpesan kepada orang tuanya agar dibangunkan hingga benar-benar terbangun. Bahkan, keponakan saya yang masih berumur 2 tahun, dan saya yakin belum paham sepenuhnya, dengan lidah kidal selalu minta dibangunkan untuk menonton film tersebut. Ternyata teman-teman seusianya pun berlaku sama. Tak jarang anak-anak ini menanyakan “Mana Rasulullahnya?” di sinilah orang tua berperan untuk menjelaskan.

Tidak hanya anak-anak, ibu-ibu pun seperti sejenak melupakan melambungnya harga saat hatinya tercabik-cabik dengan siksaan kaum muslimin oleh orang-orang Quraisy. Air mata mereka pun bercucuran bukan hanya karena tidak bisa memenuhi permintaaan anak akan kebutuhan Lebaran, melainkan turut terharu saat Rasulullah disambut kaum Muhajirin dan Anshar saat hijrah ke Madinah. Mereka seolah ikut hadir pada peristiwa bersejarah yang menguras emosi itu.

Mereka pun sebentar rehat memikirkan kebutuhan Lebaran yang di depan mata saat menyaksikan kemenangan kaum muslimin saat Perang Badar, pun turut tersedu pada kekelahan Perang Uhud. Tak sedikit pemirsa yang terkesima dengan sosok sang tokoh Umar Bin Khattab, yang sangat pendiam tapi tegas dalam bersikap.

Saat kaum muslimin takut-takut menyatakan keislamannya, Umar dengan berani memberi tahu pada kaumnya bahwa dirinya telah Islam. Sejak itulah kaum muslimin merasa “terlindungi” dan berani berterus-terang menyatakan keimanannya. Setelah Umar menjadi pengikut Muhammad, kaum Quraisy berbondong-bondong secara terang-terangan menyatakan kesaksiannya terhadap keesaan Allah dan kenabian Muhammad saw.

Umar menjadi energi tak terukur bagi penyebaran Islam. Umar menjelma kekuatan baru bagi Islam yang baru tukul waktu itu. Umarlah yang diberi hidayah Allah dari dua orang yang diharapkan Nabi untuk masuk Islam dan menyokong perjuangan Rasulullah.

Bahkan Umar telah menunjukkan akhlak baiknya sebelum menganut Islam. Umar tidak mau melakukan kecurangan saat rekan bisnisnya membujuknya untuk curang.

Sebagai anak dari keluarga terpandang yang berkecukupan harta, setelah masuk Islam, hampir seluruh hartanya dikorbankan untuk perjuangan Islam. Saat kaum muslimin diboikot olah orang kafir Quraisy, tanpa sayang Umar mengirimkan hartanya untuk membantu saudaranya seiman.

Meskipun hadir di ujung malam, film ini cukup sukses menembus dinginnya kabut dari tidur panjang umat Islam dalam membuka lembaran sejarah Rasulullah. Tontonan ini mampu membakar semangat umat Islam dengan meniti lagi jalan yang ditempuh Sang Nabi dan para sahabatnya berabad-abad silam.

Omar (Umar Bin Khattab) menjadi genderang yang ditabuh untuk membangkitkan lagi semangan umat Islam mengimani kerasulan Muhammad dengan mengenang perjalannya.

Meskipun menuai kontroversi di negaranya, hingga disetop penayangannya, pemirsa di Tanah Air bergeming dan tetap menikmati tebaran ibrah dari film yang diproduksi 03 Production & MBC-Dubai ini.

Film yang mampu menyihir penonton di negeri ini memang bukan film yang digarap asal jadi. Film kolosal dengan masa penggarapan 10 bulan 18 hari, melibatkan 229 kru dan 322 aktor dan aktris dari 10 negara.

Selain itu, film ini juga menggunakan banyak properti, seperti 1.970 pedang, 650 tombak, 1.050 tameng, 4.000, abak panah, 400 panah, 15 drum, 10 ribu koin, dan 170 baju perang. Untuk wardrobe para aktor, film yang menguras rasa penasaran ini menghabiskan 14.200 meter kain dari Suriah, India, dan Tunisia, yang melibatkan 39 penjahit. Semoga menyusul film-film sejenis yang tidan hanya menjadi tontonan tapi juga menjadi tuntunan. Amin.

S.W. Teofani, cerpenis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Khoirul Anam A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.D. Zubairi A.S. Laksana Abd. Basid Abdul Aziz Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Abdul Hadi W.M. Abdul Rauf Singkil Abdul Rosyid Abdul Salam HS Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abu Nawas Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Ach. Tirmidzi Munahwan Achmad Faesol Adam Chiefni Adhitya Ramadhan Adi Mawardi Adian Husaini Aditya Ardi N Ady Amar Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afrizal Malna Afrizal Qosim Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Fahri Husein Agus Fathuddin Yusuf Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Baso Ahmad Fatoni Ahmad Hadidul Fahmi Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Syafii Maarif Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rohim Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sahal Akhmad Taufiq Akhudiat Alang Khoiruddin Alang Khoirudin Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Aliansyah Allamah Syaikh Dalhar Alvi Puspita AM Adhy Trisnanto Ami Herman Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aminullah HA Noor Amir Hamzah Ammar Machmud Andri Awan Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjar Nugroho Anjrah Lelono Broto Antari Setyowati Anwar Nuris Arafat Nur Ariany Isnamurti Arie MP Tamba Arie Yani Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arifin Hakim Arman AZ Arwan Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Juanda Asep S. Bahri Asep Sambodja Asep Yayat Asif Trisnani Aswab Mahasin Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Azizah Hefni Azwar Nazir B Kunto Wibisono Babe Derwan Badrut Tamam Gaffas Bale Aksara Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Benke Berita Berita Duka Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budiawan Dwi Santoso Buku Kritik Sastra Candra Adikara Irawan Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chairul Abhsar Chairul Akhmad Chamim Kohari CNN Indonesia Cucuk Espe Cut Nanda A. D Zawawi Imron D. Dudu AR Dahta Gautama Damanhuri Zuhri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Danuji Ahmad Dati Wahyuni Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dede Kurniawan Dedik Priyanto Den Rasyidi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Detti Febrina Dewi Kartika Dian Sukarno Dian Wahyu Kusuma Didi Purwadi Dien Makmur Din Saja Djasepudin Djauharul Bar Djoko Pitono Djoko Saryono DM Ningsih Doddy Hidayatullah Donny Syofyan Dr Afif Muhammad MA Dr. Simuh Dr. Yunasril Ali Dudi Rustandi Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dyah Ratna Meta Novia E Tryar Dianto Ecep Heryadi Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Edy Susanto EH Ismail Eka Budianta Ekky Malaky Eko Israhayu Ellie R. Noer Emha Ainun Nadjib Esai Esha Tegar Putra Evi Melyati Fachry Ali Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faizal Af Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fazabinal Alim Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Fuad Mardhatillah UY Tiba Furqon Lapoa Fuska Sani Evani Geger Riyanto Ghufron Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur Gus Muwaffiq Gusriyono Gusti Grehenson H Marjohan H. Usep Romli H.M. Habibullah Hadi Napster Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Hamzah Fansuri Hamzah Sahal Hamzah Tualeka Zn Hanibal W.Y. Wijayanta Hanum Fitriah Haris del Hakim Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Basri Marwah Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Helmy Prasetya Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Heri Listianto Heri Ruslan Herry Lamongan Herry Nurdi Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hotnida Novita Sary Hudan Hidayat Husein Muhammad I Nyoman Suaka Ibn ‘Arabi (1165-1240) Ibn Rusyd Ibnu Sina Ibnu Wahyudi Idayati Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imadi Daimah Ermasuri Imam Hamidi Antassalam Imam Khomeini Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Nasri Imron Tohari Indonesia O’Galelano Indra Kurniawan Indra Tjahyadi Inung As Irma Safitri Isbedy Stiawan Z.S. Istiyah Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar J Sumardianta Jadid Al Farisy Jalaluddin Jalaluddin Rakhmat Jamal Ma’mur Asmani Jamaluddin Mohammad Javed Paul Syatha Jaya Suprana Jember Gemar Membaca Jo Batara Surya Johan Wahyudi John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K. Muhamad Hakiki K.H. A. Azis Masyhuri K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin Kabar Pesantren Kafiyatun Hasya Kanjeng Tok Kasnadi Kazzaini Ks KH Abdul Ghofur KH. Irfan Hielmy Khansa Arifah Adila Khoirul Anwar Khoirur Rizal Umami Khoshshol Fairuz Kiai Muzajjad Kiki Mikail Kitab Dalailul Khoirot Kodirun Komunitas Deo Gratias Koskow Kritik Sastra Kurniawan Kurtubi Kuswaidi Syafi’ie Kyai Maimun Zubair Lan Fang Larung Sastra Leila S. Chudori Linda S Priyatna Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Asya Lukman Santoso Az M Arif Rohman Hakim M Hari Atmoko M Ismail M Thobroni M. Adnan Amal M. Al Mustafad M. Arwan Hamidi M. Bashori Muchsin M. Faizi M. Hadi Bashori M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Mustafied M. Nurdin M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki M.S. Nugroho M.Si M’Shoe Mahamuda Mahdi Idris Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahrus eL-Mawa Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mansur Muhammad Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marjohan Marsudi Fitro Wibowo Martin van Bruinessen Marzuki Wahid Marzuzak SY Masduri Mashuri Masjid Kordoba Masuki M. Astro Matroni Matroni el-Moezany Matroni Muserang Mbah Dalhar Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftahul Ulum Mila Novita Mochtar Lubis Moh. Ghufron Cholid Mohamad Salim Aljufri Mohammad Kh. Azad Mohammad Yamin Muh. Khamdan Muhajir Arrosyid Muhammad Abdullah Muhammad Affan Adzim Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih AR Muhammad Amin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Ghannoe Muhammad Idrus Djoge Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Kosim Muhammad Muhibbuddin Muhammad Mukhlisin Muhammad Quraish Shihab Muhammad Subhan Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yasir Muhammad Yuanda Zara Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyiddin Mujtahid Muktamar Sastra Mulyadi SA Munawar A. Djalil Munawir Aziz Musa Ismail Musa Zainuddin Muslim Mustafa Ismail Mustami’ tanpa Nama Mustofa W Hasyim Musyafak Myrna Ratna N. Mursidi Nasaruddin Umar Nashih Nashrullah Naskah Teater Nasruli Chusna Nasrullah Thaleb Nelson Alwi Nevatuhella Ngarto Februana Nidia Zuraya Ninuk Mardiana Pambudy Nita Zakiyah Nizar Qabbani Nova Burhanuddin Noval Jubbek Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Fauzan Ahmad Nur Wahid Nurcholish Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Orasi Budaya Pangeran Diponegoro Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pesantren Tebuireng Pidato Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang PonPes Ali bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pramoedya Ananta Toer Prof. Dr. Nur Syam Profil Ma'ruf Amin Prosa Puisi Puji Hartanto Puji Santosa Pungkit Wijaya Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin PUstaka puJAngga Putera Maunaba Putu Fajar Arcana R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rakhmat Nur Hakim Ramadhan Alyafi Rameli Agam Rasanrasan Boengaketji Ratnaislamiati Raudal Tanjung Banua Reni Susanti Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Retno HY Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Rinto Andriono Risa Umami Riyadhus Shalihin Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rohman Abdullah S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifuddin Syadiri Saifudin Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Salahuddin Wahid Salamet Wahedi Salman Faris Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Pesantren Sastrawan Pujangga Baru Satmoko Budi Santoso Satriwan Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siswanto Siswoyo Sita Planasari A Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slavoj Zizek Snouck Hugronje Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana St Sularto Suci Ayu Latifah Sufyan al Jawi Sugiarta Sriwibawa Sulaiman Djaya Sundari Sungatno Sunu Wasono Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susringah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaiful Amin Syaifullah Amin Syarif Hidayat Santoso Syeikh Abdul Maalik Syeikh Muhammad Nawawi Syekh Abdurrahman Shiddiq Syekh Sulaiman al Jazuli Syi'ir Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tiar Anwar Bachtiar Tjahjono Widijanto Tok Pulau Manis Toko Buku PUstaka puJAngga Tu-ngang Iskandar Turita Indah Setyani Umar Fauzi Ballah Uniawati Universitas Indonesia Universitas Jember Usep Romli H.M. Usman Arrumy UU Hamidy Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wa Ode Zainab Zilullah Toresano Wahyu Aji Walid Syaikhun Wan Mohd. Shaghir Abdullah Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Fei Hung Y Alpriyanti Yanti Mulatsih Yanuar Widodo Yanuar Yachya Yayuk Widiati Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yopi Setia Umbara Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudi Latif Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusuf Suharto Zaenal Abidin Riam Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zakki Amali Zehan Zareez