Buku: Kiai Mengaji Santri Acungkan Jari: Refleksi Kritis atas Tradisi dan Pemikiran Pesantren
Karya: Ali Usman
Penerbit: Pustaka Pesantren, Yogyakarta, 2013
Halaman: 220 hlm
Peresensi: Muhammad Itsbatun Najih *
Lampung Post, 19 Mei 2013
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Jumat, 26 Juli 2013
Membaca ”Buku Berat”
Masduri
Riau Pos, 2 Juni 2013
SEKITAR dua bulan yang lalu saya berkesempatan berkunjung pada salah satu penerbit di Yogyakarta. Karyawan penerbit itu banyak mengeluhkan problem pemasaran karena buku-buku terbitannya kurang banyak diminati pembeli. Minimnya minat pembeli bukan karena buku terbitannya tidak berkualitas, namun karena buku-buku terbitannya membuat dahi berkerut saat membacanya. Buku-buku tersebut biasanya sering disebut ‘buku berat’. Berat bukan karena jumlah halamannya banyak. Tetapi karena saat membacanya kita perlu konsentrasi penuh. Kadang untuk memahaminya dengan baik, butuh waktu lama dalam membacanya. Bahkan perlu dibaca berulang-ulang. Buku jenis ini sering disebut buku ilmiah.
Riau Pos, 2 Juni 2013
SEKITAR dua bulan yang lalu saya berkesempatan berkunjung pada salah satu penerbit di Yogyakarta. Karyawan penerbit itu banyak mengeluhkan problem pemasaran karena buku-buku terbitannya kurang banyak diminati pembeli. Minimnya minat pembeli bukan karena buku terbitannya tidak berkualitas, namun karena buku-buku terbitannya membuat dahi berkerut saat membacanya. Buku-buku tersebut biasanya sering disebut ‘buku berat’. Berat bukan karena jumlah halamannya banyak. Tetapi karena saat membacanya kita perlu konsentrasi penuh. Kadang untuk memahaminya dengan baik, butuh waktu lama dalam membacanya. Bahkan perlu dibaca berulang-ulang. Buku jenis ini sering disebut buku ilmiah.
Kontribusi Sastrawan bagi Pendidikan Bangsa
Taufiq Ismail *
suaraleuserantara.com 12 Juli 2013
Wakil Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang sering melakukan perjalanan dinas ke luar negeri, punya kebiasaan membelikan buku untuk diberikan sebagai oleh-oleh kepada rekan-rekannya di kabinet. Ini cerita awal tahun 1990-an. Dia lebih mengutamakan menghadiahkan karya sastra, misalnya novel-novel pemenang Nobel. Karena Anwar acap kali berkunjung ke Jakarta dan selalu mampir ke toko buku memborong, maka banyak karya sastra Indonesia jadi oleh-olehnya, misalnya novel Budi Darma Olenka, dan berbagai kumpulan puisi utama Indonesia. Hadiah itu disertai dengan catatan kecil Anwar tentang buku tersebut untuk teman-temannya menteri kabinet.
suaraleuserantara.com 12 Juli 2013
Wakil Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang sering melakukan perjalanan dinas ke luar negeri, punya kebiasaan membelikan buku untuk diberikan sebagai oleh-oleh kepada rekan-rekannya di kabinet. Ini cerita awal tahun 1990-an. Dia lebih mengutamakan menghadiahkan karya sastra, misalnya novel-novel pemenang Nobel. Karena Anwar acap kali berkunjung ke Jakarta dan selalu mampir ke toko buku memborong, maka banyak karya sastra Indonesia jadi oleh-olehnya, misalnya novel Budi Darma Olenka, dan berbagai kumpulan puisi utama Indonesia. Hadiah itu disertai dengan catatan kecil Anwar tentang buku tersebut untuk teman-temannya menteri kabinet.
Minggu, 21 Juli 2013
Mikrokosmos dan Makrokosmos dalam Pemikiran Islam (Bagian I)
Karya: Masataka Takeshita
Penerjemah: M. Harir Muzakki *
http://sastra-indonesia.com
Pada bab sebelumnya, kita telah mengkaji perkembangan pemikiran tentang Adam dalam pandangan Islam, dan kita telah menemukan beberapa penafsiran hadis imago Dei, tema mikrokosmos dan makrokosmos berhubungan dengan hadis itu. Pada bab ini, kami memfokuskan tema ini dalam pandangan Islam, khususnya doktrin makrokosmos Ikhwan al-Safa’, dan pengaruhnya terhadap pemikiran al-Ghazali dan Ibn ‘Arabi.
Penerjemah: M. Harir Muzakki *
http://sastra-indonesia.com
Pada bab sebelumnya, kita telah mengkaji perkembangan pemikiran tentang Adam dalam pandangan Islam, dan kita telah menemukan beberapa penafsiran hadis imago Dei, tema mikrokosmos dan makrokosmos berhubungan dengan hadis itu. Pada bab ini, kami memfokuskan tema ini dalam pandangan Islam, khususnya doktrin makrokosmos Ikhwan al-Safa’, dan pengaruhnya terhadap pemikiran al-Ghazali dan Ibn ‘Arabi.
Mikrokosmos dan Makrokosmos dalam Pemikiran Islam (Bagian II)
Karya: Masataka Takeshita
Penerjemah: M. Harir Muzakki *
http://sastra-indonesia.com
Pengetahuan Diri Menurut Ikhwan al-Safa’
Tema pengetahuan diri yang telah kita analisis pada bab sebelumnya juga seringkali muncul dalam pemikiran Ikhwan. Namun, pada bab sebelumnya kami menjelaskan konsep pengetahuan diri sebagai pengetahuan Tuhan, titik tekan utama Ikhwan pada pengetahuan diri sebagai pengetahuan alam semesta, dan dalam hal ini terkait erat dengan teori makrokosmos dan mikrokosmos.
Penerjemah: M. Harir Muzakki *
http://sastra-indonesia.com
Pengetahuan Diri Menurut Ikhwan al-Safa’
Tema pengetahuan diri yang telah kita analisis pada bab sebelumnya juga seringkali muncul dalam pemikiran Ikhwan. Namun, pada bab sebelumnya kami menjelaskan konsep pengetahuan diri sebagai pengetahuan Tuhan, titik tekan utama Ikhwan pada pengetahuan diri sebagai pengetahuan alam semesta, dan dalam hal ini terkait erat dengan teori makrokosmos dan mikrokosmos.
Mikrokosmos dan Makrokosmos dalam Pemikiran Islam (Bagian III Selesai)
Karya: Masataka Takeshita
Penerjemah: M. Harir Muzakki *
http://sastra-indonesia.com
Teori Makrokosmos dan Mikrokosmos Ibn ‘Arabi
Ibn ‘Arabi seringkali membahas tema makrokosmos-mikrokosmos. Sebagaimana kami telah menjelaskan pada bab pertama, dia menggunakan tema ini sebagai dasar “epistimologi.” 102 Karena manusia dapat mengetahui segala hal di alam semesta, maka dia pasti memiliki sesuatu yang ada di alam semesta pada dirinya. Meskipun demikian, teori struktur mikrokosmos dan makrokosmos tidak luput dari pembahasan Ibn ‘Arabi. Pada bagian ini, kami ingin menganalisis teori struktur makrokosmos dan mikrokosmos dalam pandangan Ibn ‘Arabi.
Penerjemah: M. Harir Muzakki *
http://sastra-indonesia.com
Teori Makrokosmos dan Mikrokosmos Ibn ‘Arabi
Ibn ‘Arabi seringkali membahas tema makrokosmos-mikrokosmos. Sebagaimana kami telah menjelaskan pada bab pertama, dia menggunakan tema ini sebagai dasar “epistimologi.” 102 Karena manusia dapat mengetahui segala hal di alam semesta, maka dia pasti memiliki sesuatu yang ada di alam semesta pada dirinya. Meskipun demikian, teori struktur mikrokosmos dan makrokosmos tidak luput dari pembahasan Ibn ‘Arabi. Pada bagian ini, kami ingin menganalisis teori struktur makrokosmos dan mikrokosmos dalam pandangan Ibn ‘Arabi.
Rabu, 10 Juli 2013
Membaca Sastra Pesantren
Ahmad Baso *
www.nu.or.id 20/05/2012
Sastra pesantren dalam beragam bentuknya –hikayat, serat, kisah, cerita, puisi, roman, novel, syiir, nazoman– adalah buah karya orang-orang pesantren dalam mengolah cerita, menulis-ulang hikayat, hingga membuat karya-karya baru, baik lisan maupun tulisan.
www.nu.or.id 20/05/2012
Sastra pesantren dalam beragam bentuknya –hikayat, serat, kisah, cerita, puisi, roman, novel, syiir, nazoman– adalah buah karya orang-orang pesantren dalam mengolah cerita, menulis-ulang hikayat, hingga membuat karya-karya baru, baik lisan maupun tulisan.
Sastra Pesantren, Sastra Dakwah
Ahmad Tohari *
www.nu.or.id, 22/12/2012
Sastra pesantren adalah istilah baru yang mungkin dimaksudkan untuk menyebut karya sastra yang hidup dan diciptakan kalangan pesantren, atau karya sastra yang bermuatan misi dakwah.
Apabila pembatasan ini benar, maka sastra pesantren sesungguhnya sudah hadir sejak masuknya Islam di Indonesia sekitar abad ke-12, sekaligus merupakan bagian tak terpisahkan dari sastra Indonesia.
www.nu.or.id, 22/12/2012
Sastra pesantren adalah istilah baru yang mungkin dimaksudkan untuk menyebut karya sastra yang hidup dan diciptakan kalangan pesantren, atau karya sastra yang bermuatan misi dakwah.
Apabila pembatasan ini benar, maka sastra pesantren sesungguhnya sudah hadir sejak masuknya Islam di Indonesia sekitar abad ke-12, sekaligus merupakan bagian tak terpisahkan dari sastra Indonesia.
Media, Sastra, dan Kita
Dedik Priyanto *
www.nu.or.id/, 15/07/2012
“Nama majalah itu ialah Pujangga Baru, sebab majalah itulah akan jadi penambat pujangga-pujangga muda, pujangga-pujangga baru yang sekarang. Di situlah mereka itu bersuara sebebas-bebasnya,”Foulcher; Pujangga Baru; Kesusasteraan dan Nasionalisme di Indonesia 1933-1942, (1991)”
Apakah Anda tiap hari baca Koran cetak atau online? Saya kira jika pertanyaan itu diajukan oleh mereka yang terbiasa mengikuti alur informasi akan menjawab spontan, ”Pasti. Tiap waktu.”
www.nu.or.id/, 15/07/2012
“Nama majalah itu ialah Pujangga Baru, sebab majalah itulah akan jadi penambat pujangga-pujangga muda, pujangga-pujangga baru yang sekarang. Di situlah mereka itu bersuara sebebas-bebasnya,”Foulcher; Pujangga Baru; Kesusasteraan dan Nasionalisme di Indonesia 1933-1942, (1991)”
Apakah Anda tiap hari baca Koran cetak atau online? Saya kira jika pertanyaan itu diajukan oleh mereka yang terbiasa mengikuti alur informasi akan menjawab spontan, ”Pasti. Tiap waktu.”
Humor Pesantren dan Gus Dur
H. Usep Romli H.M. *
www.nu.or.id 27/09/2012
KH Abdurrahman Wahid terkenal sebagai kiai humoris. Di mana-mana ia menebar humor. Saat mengobrol santai, mengisi acara diskusi atau seminar serius, selalu saja menyelipkan humor-humor yang membuat semua pendengar tertawa, atau minimal senyum simpul.
www.nu.or.id 27/09/2012
KH Abdurrahman Wahid terkenal sebagai kiai humoris. Di mana-mana ia menebar humor. Saat mengobrol santai, mengisi acara diskusi atau seminar serius, selalu saja menyelipkan humor-humor yang membuat semua pendengar tertawa, atau minimal senyum simpul.
Buka Puasa Pertama
Sutan Iwan Soekri Munaf
http://www.sinarharapan.co.id/
Bi Iyem membaca catatannya. Tertulis di sana, kolang-kaling 1 kg, pisang kapok kuning satu sisir cukup besar, gula jawa 1 kg dan beberapa catatan lainnya. Dia ingat sekali pesan Nyonya Besar, bahwa hari ini pertama puasa.
“Kita harus siapkan bukaan. Tuan Besar dan Tuan Roni suka sekali berbuka puasa menyantap kolak. Bayangkan, Tuan Besar pulang dari kantor, langsung menunggu waktu berbuka bersama Tuan Roni, sambil menghirup aroma kolak. Hmmm….Jadi kita harus sediakan kolak yang enak,” terngiang kembali pesan Nyonya Besar.
http://www.sinarharapan.co.id/
Bi Iyem membaca catatannya. Tertulis di sana, kolang-kaling 1 kg, pisang kapok kuning satu sisir cukup besar, gula jawa 1 kg dan beberapa catatan lainnya. Dia ingat sekali pesan Nyonya Besar, bahwa hari ini pertama puasa.
“Kita harus siapkan bukaan. Tuan Besar dan Tuan Roni suka sekali berbuka puasa menyantap kolak. Bayangkan, Tuan Besar pulang dari kantor, langsung menunggu waktu berbuka bersama Tuan Roni, sambil menghirup aroma kolak. Hmmm….Jadi kita harus sediakan kolak yang enak,” terngiang kembali pesan Nyonya Besar.
Senin, 08 Juli 2013
You’re My Everything
Yanti Mulatsih *
http://sastra-indonesia.com
Anak adalah anugrah terindah yang diberikan Allah pada setiap orang tua. Mereka ingin anaknya berhasil dalam meniti kehidupan dunia pun di akhirat. Firman Allah dalam Al-Qur’an surat At-tahriim ayat 6 berkumandang: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
http://sastra-indonesia.com
Anak adalah anugrah terindah yang diberikan Allah pada setiap orang tua. Mereka ingin anaknya berhasil dalam meniti kehidupan dunia pun di akhirat. Firman Allah dalam Al-Qur’an surat At-tahriim ayat 6 berkumandang: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Anakku, Inspirasi Perjalanan Hidupku
Yeni Ratnaningsih *
http://sastra-indonesia.com
Mengawali kisah ini, aku terhenti sejenak lalu coba balik mengingat, sebuah kenangan masa silam. Dulu aku bekerja sebagai perawat di rumah sakit milik sebuah yayasan di Ponorogo. Bekerja selama lebih-kurang 7 tahun. Tahun pertama bertugas di Ruang Interne (Ruang Penyakit Dalam), selebihnya di Ruang Bedah menangani berbagai kasusnya bedah.
http://sastra-indonesia.com
Mengawali kisah ini, aku terhenti sejenak lalu coba balik mengingat, sebuah kenangan masa silam. Dulu aku bekerja sebagai perawat di rumah sakit milik sebuah yayasan di Ponorogo. Bekerja selama lebih-kurang 7 tahun. Tahun pertama bertugas di Ruang Interne (Ruang Penyakit Dalam), selebihnya di Ruang Bedah menangani berbagai kasusnya bedah.
Demokratisasi Pembelajaran di Bulan Puasa
Sutejo
Kompas, 17 Nov 2003
Berkaitan dengan penyelengaraan pendidikan di bulan puasa, Direktur Jenderal Dasar dan Menengah Depdiknas Indra Djati Saidi mengemukakan tiga option: (i) sekolah dapat meliburkan kegiatan belajar-mengajar (KBM) selama bualn Ramadhan; (ii) sekolah diperbolehkan melaksanakan kegiatan belajar-mengajar; dan (iii) sekolah boleh melaksanakan kegiatan belajar–mengajar, tetapi waktunya tidak sehari penuh (Kompas, 24/10).
Kompas, 17 Nov 2003
Berkaitan dengan penyelengaraan pendidikan di bulan puasa, Direktur Jenderal Dasar dan Menengah Depdiknas Indra Djati Saidi mengemukakan tiga option: (i) sekolah dapat meliburkan kegiatan belajar-mengajar (KBM) selama bualn Ramadhan; (ii) sekolah diperbolehkan melaksanakan kegiatan belajar-mengajar; dan (iii) sekolah boleh melaksanakan kegiatan belajar–mengajar, tetapi waktunya tidak sehari penuh (Kompas, 24/10).
Senin, 01 Juli 2013
Sastrawan dan Profesionalismenya
Budiawan Dwi Santoso *
Bali Post, 17 Feb 2013
“PROFESIONALISME sastra apa yang ada dalam benak Anda?” itulah yang ditanyakan seorang pewawancara kepada Marriane Moore, penyair wanita berkebangsaan Amerika.
Marriane Moore pun secara eksplisit menjawab bahwa keprofesionalan seorang sastrawan, yakni ditandai dengan menghabiskan seluruh waktunya untuk menulis. Paparan tersebut sebuah representasi yang menegaskan bahwa menulislah yang menjadi tolok ukur bagi sastrawan, apakah dia dapat ditahbiskan sebagai sastrawan yang profesional atau tidak.
Bali Post, 17 Feb 2013
“PROFESIONALISME sastra apa yang ada dalam benak Anda?” itulah yang ditanyakan seorang pewawancara kepada Marriane Moore, penyair wanita berkebangsaan Amerika.
Marriane Moore pun secara eksplisit menjawab bahwa keprofesionalan seorang sastrawan, yakni ditandai dengan menghabiskan seluruh waktunya untuk menulis. Paparan tersebut sebuah representasi yang menegaskan bahwa menulislah yang menjadi tolok ukur bagi sastrawan, apakah dia dapat ditahbiskan sebagai sastrawan yang profesional atau tidak.
Memerdekakan Indonesia dengan Puisi
Jamaluddin Mohammad *
nu.or.id 29/07/2012
Siang itu 25 Agustus 2005, pukul 15.00 WIB, saat terik matahari masih membakar, Baiquni, penyair santri dari Komunitas Seniman Santri, memulai aksinya di Plumbon, Kabupaten Cirebon. Ia berencana membacakan ‘puisi-puisi kemerdekaan’ sambil berjalan kaki sepanjang 17 kilometer menuju Kota Cirebon.
Meski harus bergulat dengan panas, lapar dan dahaga, tetapi tak menciutkan niat Baiquni memperingati ulang tahun bangsa dan negaranya sendiri yang kebetulan jatuh di bulan suci Ramadhan. Tidak sekali penulis antologi puisi ‘Surat untuk Tuhan’ ini melakukan aksi-aksi ‘gila’, nekat, dan berjudi dengan tantangan. Lima tahun yang lalu di bulan yang sama, ia membaca puisi selama 48 jam nonstop hingga mendapat penghargaan dari MURI.
nu.or.id 29/07/2012
Siang itu 25 Agustus 2005, pukul 15.00 WIB, saat terik matahari masih membakar, Baiquni, penyair santri dari Komunitas Seniman Santri, memulai aksinya di Plumbon, Kabupaten Cirebon. Ia berencana membacakan ‘puisi-puisi kemerdekaan’ sambil berjalan kaki sepanjang 17 kilometer menuju Kota Cirebon.
Meski harus bergulat dengan panas, lapar dan dahaga, tetapi tak menciutkan niat Baiquni memperingati ulang tahun bangsa dan negaranya sendiri yang kebetulan jatuh di bulan suci Ramadhan. Tidak sekali penulis antologi puisi ‘Surat untuk Tuhan’ ini melakukan aksi-aksi ‘gila’, nekat, dan berjudi dengan tantangan. Lima tahun yang lalu di bulan yang sama, ia membaca puisi selama 48 jam nonstop hingga mendapat penghargaan dari MURI.
Ihwal Puisi
Sulaiman Djaya *
radarbanten.com Mar 10, 2013
“Aku tak ingin membuat janji apa pun untuk saat ini. Tapi kutahu kala kau berdoa, di suatu tempat di dunia ini, sesuatu yang baik akan terjadi” (Hafiz dari Shiraz).
Suatu ketika Heidegger terkagum-kagum ketika membaca puisi-puisinya Friedrich Holderlin, yang kala itu, sebagaimana dalam bahasa Heidegger sendiri yang bila saya bikin longgar, telah menyadarkan kita tentang “seni melihat” yang selama ini dilupakan para pemikir dan filsuf yang telah terjebak oleh paradigma cartesianisme. “Seni melihat”, yang menurut saya, cukup berdekatan dalam artian yang diperkenalkan Louis Massignon yang adalah juga mahagurunya Ali Syari’ati dan seorang peneliti-pengulas sang sufi kontroversial yang legendaris, Mansoor al Hallaj.
radarbanten.com Mar 10, 2013
“Aku tak ingin membuat janji apa pun untuk saat ini. Tapi kutahu kala kau berdoa, di suatu tempat di dunia ini, sesuatu yang baik akan terjadi” (Hafiz dari Shiraz).
Suatu ketika Heidegger terkagum-kagum ketika membaca puisi-puisinya Friedrich Holderlin, yang kala itu, sebagaimana dalam bahasa Heidegger sendiri yang bila saya bikin longgar, telah menyadarkan kita tentang “seni melihat” yang selama ini dilupakan para pemikir dan filsuf yang telah terjebak oleh paradigma cartesianisme. “Seni melihat”, yang menurut saya, cukup berdekatan dalam artian yang diperkenalkan Louis Massignon yang adalah juga mahagurunya Ali Syari’ati dan seorang peneliti-pengulas sang sufi kontroversial yang legendaris, Mansoor al Hallaj.
‘Ke Mana Nak Melenggang’: Menandai Melayu dengan Dialektika Naratif
Musa Ismail *
Riau Pos, 2 Juni 2013
DI dunia sastra dan seni musik Riau, siapa yang tak kenal Jefri al Malay. Sebelum tercatat sebagai penyair, pemilik nama asli Jefrizal ini, pernah menjadi vokalis Band Sagu. Berbagai prestasi seni (sastra) yang diraih anak jati Melayu ini, khususnya di dunia kepenyairan. Salah satu prestasi seni yang membanggakan, beliau pernah dinobatkan sebagai Johan Penyair Panggung se-Asia Tenggara pada 2011 di Tanjungpinang.
Riau Pos, 2 Juni 2013
DI dunia sastra dan seni musik Riau, siapa yang tak kenal Jefri al Malay. Sebelum tercatat sebagai penyair, pemilik nama asli Jefrizal ini, pernah menjadi vokalis Band Sagu. Berbagai prestasi seni (sastra) yang diraih anak jati Melayu ini, khususnya di dunia kepenyairan. Salah satu prestasi seni yang membanggakan, beliau pernah dinobatkan sebagai Johan Penyair Panggung se-Asia Tenggara pada 2011 di Tanjungpinang.
Mempertanyakan Bibit Unggul Cerpenis-cerpenis Daerah
Restoe Prawironegoro Ibrahim *
Riau Pos, 19 Mei 2013
MENURUT pengamatan saya selama ini, cerita pendek yang dimuat di beberapa media massa cetak seperti di majalah, tabloid, dan media koran; yang selalu hadir di setiap hari Minggu-nya, selama periodesasi tahun 2000 sampai dengan 2013 sekarang ini, kebanyakan karya-karya penulis seorang sastrawan pemula, tentu saja bobot dan isinya standar untuk konsumsi suatu karya sastra di media, majalah atau tabloid. Akan tetapi patut kita hargai kehadirannya, karena cerita pendek yang masuk ke meja redaksi adalah cerita pendek-cerita pendek dengan penulis-penulis pemula yang apabila mendapat bimbingan, Insyaallah akan menjadi penulis yang andal dan berpotensial.
Riau Pos, 19 Mei 2013
MENURUT pengamatan saya selama ini, cerita pendek yang dimuat di beberapa media massa cetak seperti di majalah, tabloid, dan media koran; yang selalu hadir di setiap hari Minggu-nya, selama periodesasi tahun 2000 sampai dengan 2013 sekarang ini, kebanyakan karya-karya penulis seorang sastrawan pemula, tentu saja bobot dan isinya standar untuk konsumsi suatu karya sastra di media, majalah atau tabloid. Akan tetapi patut kita hargai kehadirannya, karena cerita pendek yang masuk ke meja redaksi adalah cerita pendek-cerita pendek dengan penulis-penulis pemula yang apabila mendapat bimbingan, Insyaallah akan menjadi penulis yang andal dan berpotensial.
Menyelami Sosok Ibu dalam Mazmur Musim Sunyi
Judul: Mazmur Musim Sunyi
Penulis: Sulaiman Djaya
Penerbit: Kubah Budaya, Serang
Terbit: Januari 2013
Tebal: 105 halaman, 14 x 20, 5 cm
Peresensi: Asep S. Bahri *
radarbanten.com Mar 09, 2013
Penulis: Sulaiman Djaya
Penerbit: Kubah Budaya, Serang
Terbit: Januari 2013
Tebal: 105 halaman, 14 x 20, 5 cm
Peresensi: Asep S. Bahri *
radarbanten.com Mar 09, 2013
Ibu
Kasnadi *
http://sastra-indonesia.com
“Ibu” adalah istilah untuk menyebutkan salah satu sosok perempuan. Untuk menyebut perempuan, di samping istilah ibu masih ada istilah lain yakni nenek, bibi, bulik, nona, nyonya, dan nonya. Ibu adalah perempuan yang mempunyai anak. Oleh sebab itu, ibu mempunyai tanggung jawab yang tidak ringan dalam membesarkan anak. Siapakah yang menyentuh dan mengasuh pertama kali? Siapakah yang siap setiap saat melindungi? Siapakah yang mampu mengisi perut bayi dengan asupan bergizi berupa asi?
http://sastra-indonesia.com
“Ibu” adalah istilah untuk menyebutkan salah satu sosok perempuan. Untuk menyebut perempuan, di samping istilah ibu masih ada istilah lain yakni nenek, bibi, bulik, nona, nyonya, dan nonya. Ibu adalah perempuan yang mempunyai anak. Oleh sebab itu, ibu mempunyai tanggung jawab yang tidak ringan dalam membesarkan anak. Siapakah yang menyentuh dan mengasuh pertama kali? Siapakah yang siap setiap saat melindungi? Siapakah yang mampu mengisi perut bayi dengan asupan bergizi berupa asi?
Langganan:
Postingan (Atom)
Label
A Khoirul Anam
A. Khoirul Anam
A. Mustofa Bisri
A. Qorib Hidayatullah
A.C. Andre Tanama
A.D. Zubairi
A.S. Laksana
Abd. Basid
Abdul Aziz
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Gaffar
Abdul Hadi W.M.
Abdul Rauf Singkil
Abdul Rosyid
Abdul Salam HS
Abdul Wachid B.S.
Abdullah Alawi
Abdurrahman Wahid
Abidah El Khalieqy
Abimardha Kurniawan
Abu Nawas
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Ach. Tirmidzi Munahwan
Achmad Faesol
Adam Chiefni
Adhitya Ramadhan
Adi Mawardi
Adian Husaini
Aditya Ardi N
Ady Amar
Adzka Haniina Al Barri
AF. Tuasikal
Afrizal Malna
Afrizal Qosim
Agama Para Bajingan
Aguk Irawan Mn
Agus Buchori
Agus Fahri Husein
Agus Fathuddin Yusuf
Agus R. Sarjono
Agus Sulton
Agus Sunyoto
AH J Khuzaini
Ahmad Anshori
Ahmad Badrus Sholihin
Ahmad Baso
Ahmad Fatoni
Ahmad Hadidul Fahmi
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Khotim Muzakka
Ahmad Maltup SA
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Muhli Junaidi
Ahmad Syafii Maarif
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Tohari
Ahmad Y. Samantho
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ainur Rohim
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Fatoni
Akhmad Sahal
Akhmad Taufiq
Akhudiat
Alang Khoiruddin
Alang Khoirudin
Ali Audah
Ali Mahmudi CH
Ali Rif’an
Aliansyah
Allamah Syaikh Dalhar
Alvi Puspita
AM Adhy Trisnanto
Ami Herman
Amien Wangsitalaja
Amin Hasan
Aminullah HA Noor
Amir Hamzah
Ammar Machmud
Andri Awan
Anindita S Thayf
Aning Ayu Kusuma
Anjar Nugroho
Anjrah Lelono Broto
Antari Setyowati
Anwar Nuris
Arafat Nur
Ariany Isnamurti
Arie MP Tamba
Arie Yani
Arif Hidayat
Arif Saifudin Yudistira
Arifin Hakim
Arman AZ
Arwan
Asarpin
Asef Umar Fakhruddin
Asep Juanda
Asep S. Bahri
Asep Sambodja
Asep Yayat
Asif Trisnani
Aswab Mahasin
Atiqurrahman
Awalludin GD Mualif
Azizah Hefni
Azwar Nazir
B Kunto Wibisono
Babe Derwan
Badrut Tamam Gaffas
Bale Aksara
Bandung Mawardi
Bastian Zulyeno
Bayu Agustari Adha
Beni Setia
Benny Benke
Berita
Berita Duka
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Brunel University London
Budaya
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budiawan Dwi Santoso
Buku Kritik Sastra
Candra Adikara Irawan
Capres dan Cawapres 2019
Catatan
Cawapres Jokowi
Cerpen
Chairil Anwar
Chairul Abhsar
Chairul Akhmad
Chamim Kohari
CNN Indonesia
Cucuk Espe
Cut Nanda A.
D Zawawi Imron
D. Dudu AR
Dahta Gautama
Damanhuri Zuhri
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Danarto
Danuji Ahmad
Dati Wahyuni
Dea Anugrah
Dea Ayu Ragilia
Dede Kurniawan
Dedik Priyanto
Den Rasyidi
Deni Jazuli
Denny JA
Denny Mizhar
Detti Febrina
Dewi Kartika
Dian Sukarno
Dian Wahyu Kusuma
Didi Purwadi
Dien Makmur
Din Saja
Djasepudin
Djauharul Bar
Djoko Pitono
Djoko Saryono
DM Ningsih
Doddy Hidayatullah
Donny Syofyan
Dr Afif Muhammad MA
Dr. Simuh
Dr. Yunasril Ali
Dudi Rustandi
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi Rejeki
Dyah Ratna Meta Novia
E Tryar Dianto
Ecep Heryadi
Edeng Syamsul Ma’arif
Edy A Effendi
Edy Susanto
EH Ismail
Eka Budianta
Ekky Malaky
Eko Israhayu
Ellie R. Noer
Emha Ainun Nadjib
Esai
Esha Tegar Putra
Evi Melyati
Fachry Ali
Fahmi Faqih
Fahrudin Nasrulloh
Faisal Kamandobat
Faizal Af
Fajar Kurnianto
Fanani Rahman
Fatah Yasin Noor
Fathurrahman Karyadi
Fazabinal Alim
Festival Literasi Nusantara
Festival Sastra Gresik
Festival Teater Religi
Forum Santri Nasional
Fuad Mardhatillah UY Tiba
Furqon Lapoa
Fuska Sani Evani
Geger Riyanto
Ghufron
Gola Gong
Grathia Pitaloka
Gugun El-Guyanie
Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin
Gus Dur
Gus Muwaffiq
Gusriyono
Gusti Grehenson
H Marjohan
H. Usep Romli H.M.
Habibullah
Hadi Napster
Halimi Zuhdy
Hamdy Salad
Hamid Jabbar
Hamka
Hammam Fathulloh
Hamzah Fansuri
Hamzah Sahal
Hamzah Tualeka Zn
Hanibal W.Y. Wijayanta
Hanum Fitriah
Haris del Hakim
Harri Ash Shiddiqie
Hartono Harimurti
Hary B. Kori’un
Hasan Basri Marwah
Hasnan Bachtiar
Hasyim Asy’ari
Helmy Prasetya
Hendra Makmur
Hepi Andi Bastoni
Heri Listianto
Heri Ruslan
Herry Lamongan
Herry Nurdi
Heru Kurniawan
Hilmi Abedillah
Hotnida Novita Sary
Hudan Hidayat
Husein Muhammad
I Nyoman Suaka
Ibn ‘Arabi (1165-1240)
Ibn Rusyd
Ibnu Sina
Ibnu Wahyudi
Idayati
Ignas Kleden
Ilham Khoiri
Ilham Yusardi
Imadi Daimah Ermasuri
Imam Hamidi Antassalam
Imam Khomeini
Imam Nawawi
Imam Nur Suharno
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Nasri
Imron Tohari
Indonesia O’Galelano
Indra Kurniawan
Indra Tjahyadi
Inung As
Irma Safitri
Isbedy Stiawan Z.S.
Istiyah
Iwan Kurniawan
Iwan Nurdaya Djafar
J Sumardianta
Jadid Al Farisy
Jalaluddin
Jalaluddin Rakhmat
Jamal Ma’mur Asmani
Jamaluddin Mohammad
Javed Paul Syatha
Jaya Suprana
Jember Gemar Membaca
Jo Batara Surya
Johan Wahyudi
John Halmahera
Joko Pinurbo
Joko Widodo
Joni Ariadinata
Jual Buku Paket Hemat
Junaidi
Jurnalisme Sastrawi
Jusuf AN
K. Muhamad Hakiki
K.H. A. Azis Masyhuri
K.H. Anwar Manshur
K.H. M. Najib Muhammad
K.H. Ma'ruf Amin
Kabar Pesantren
Kafiyatun Hasya
Kanjeng Tok
Kasnadi
Kazzaini Ks
KH Abdul Ghofur
KH. Irfan Hielmy
Khansa Arifah Adila
Khoirul Anwar
Khoirur Rizal Umami
Khoshshol Fairuz
Kiai Muzajjad
Kiki Mikail
Kitab Dalailul Khoirot
Kodirun
Komunitas Deo Gratias
Koskow
Kritik Sastra
Kurniawan
Kurtubi
Kuswaidi Syafi’ie
Kyai Maimun Zubair
Lan Fang
Larung Sastra
Leila S. Chudori
Linda S Priyatna
Linda Sarmili
Liza Wahyuninto
Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP
Lukman Asya
Lukman Santoso Az
M Arif Rohman Hakim
M Hari Atmoko
M Ismail
M Thobroni
M. Adnan Amal
M. Al Mustafad
M. Arwan Hamidi
M. Bashori Muchsin
M. Faizi
M. Hadi Bashori
M. Harir Muzakki
M. Kanzul Fikri
M. Mustafied
M. Nurdin
M. Yoesoef
M. Yunis
M.D. Atmaja
M.H. Abid
M.Harir Muzakki
M.S. Nugroho
M.Si
M’Shoe
Mahamuda
Mahdi Idris
Mahendra Cipta
Mahmud Jauhari Ali
Mahrus eL-Mawa
Mahwi Air Tawar
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mansur Muhammad
Marhalim Zaini
Maria Hartiningsih
Marjohan
Marsudi Fitro Wibowo
Martin van Bruinessen
Marzuki Wahid
Marzuzak SY
Masduri
Mashuri
Masjid Kordoba
Masuki M. Astro
Matroni
Matroni el-Moezany
Matroni Muserang
Mbah Dalhar
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Miftahul Ulum
Mila Novita
Mochtar Lubis
Moh. Ghufron Cholid
Mohamad Salim Aljufri
Mohammad Kh. Azad
Mohammad Yamin
Muh. Khamdan
Muhajir Arrosyid
Muhammad Abdullah
Muhammad Affan Adzim
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Ali Fakih AR
Muhammad Amin
Muhammad Anta Kusuma
Muhammad Ghannoe
Muhammad Idrus Djoge
Muhammad Itsbatun Najih
Muhammad Kosim
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Mukhlisin
Muhammad Quraish Shihab
Muhammad Subhan
Muhammad Wava Al-Hasani
Muhammad Yasir
Muhammad Yuanda Zara
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun AS
Muhyiddin
Mujtahid
Muktamar Sastra
Mulyadi SA
Munawar A. Djalil
Munawir Aziz
Musa Ismail
Musa Zainuddin
Muslim
Mustafa Ismail
Mustami’ tanpa Nama
Mustofa W Hasyim
Musyafak
Myrna Ratna
N. Mursidi
Nasaruddin Umar
Nashih Nashrullah
Naskah Teater
Nasruli Chusna
Nasrullah Thaleb
Nelson Alwi
Nevatuhella
Ngarto Februana
Nidia Zuraya
Ninuk Mardiana Pambudy
Nita Zakiyah
Nizar Qabbani
Nova Burhanuddin
Noval Jubbek
Nu’man ’Zeus’ Anggara
Nur Fauzan Ahmad
Nur Wahid
Nurcholish
Nurel Javissyarqi
Nuruddin Al Indunissy
Nurul Anam
Orasi Budaya
Pangeran Diponegoro
Parimono V / 40 Plandi Jombang
PC. Lesbumi NU Babat
PDS H.B. Jassin
Pesantren Tebuireng
Pidato
Politik
Pondok Pesantren Al-Madienah
Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang
PonPes Ali bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan
Pramoedya Ananta Toer
Prof. Dr. Nur Syam
Profil Ma'ruf Amin
Prosa
Puisi
Puji Hartanto
Puji Santosa
Pungkit Wijaya
Purwanto
Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin
PUstaka puJAngga
Putera Maunaba
Putu Fajar Arcana
R. Ng. Ronggowarsito
Radhar Panca Dahana
Raedu Basha
Rahmat Sudirman
Rahmat Sularso Nh
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rakhmat Nur Hakim
Ramadhan Alyafi
Rameli Agam
Rasanrasan Boengaketji
Ratnaislamiati
Raudal Tanjung Banua
Reni Susanti
Resensi
Restoe Prawironegoro Ibrahim
Retno HY
Riadi Ngasiran
Ribut Wijoto
Ridwan Munawwar
Rinto Andriono
Risa Umami
Riyadhus Shalihin
Riza Multazam Luthfy
Robin Al Kautsar
Rodli TL
Rohman Abdullah
S Yoga
S. Jai
S.W. Teofani
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Saifuddin Syadiri
Saifudin
Saiful Amin Ghofur
Sainul Hermawan
Sajak
Salahuddin Wahid
Salamet Wahedi
Salman Faris
Salman Rusydie Anwar
Samsudin Adlawi
Sandiaga Uno
Sanggar Pasir
Sapardi Djoko Damono
Sartika Dian Nuraini
Sastra Pesantren
Sastrawan Pujangga Baru
Satmoko Budi Santoso
Satriwan
Sejarah
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
SelaSastra Boenga Ketjil
Sihar Ramses Simatupang
Sinopsis
Siswanto
Siswoyo
Sita Planasari A
Siti Muyassarotul Hafidzoh
Siti Sa’adah
Siwi Dwi Saputro
Slavoj Zizek
Snouck Hugronje
Sobih Adnan
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
St Sularto
Suci Ayu Latifah
Sufyan al Jawi
Sugiarta Sriwibawa
Sulaiman Djaya
Sundari
Sungatno
Sunu Wasono
Surya Lesmana
Suryadi
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Susringah
Sutan Iwan Soekri Munaf
Sutan Takdir Alisjahbana
Sutardi
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suyanto
Syaiful Amin
Syaifullah Amin
Syarif Hidayat Santoso
Syeikh Abdul Maalik
Syeikh Muhammad Nawawi
Syekh Abdurrahman Shiddiq
Syekh Sulaiman al Jazuli
Syi'ir
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Winarsho AS
Temu Penyair Timur Jawa
Tengsoe Tjahjono
Theresia Purbandini
Tiar Anwar Bachtiar
Tjahjono Widijanto
Tok Pulau Manis
Toko Buku PUstaka puJAngga
Tu-ngang Iskandar
Turita Indah Setyani
Umar Fauzi Ballah
Uniawati
Universitas Indonesia
Universitas Jember
Usep Romli H.M.
Usman Arrumy
UU Hamidy
Viddy AD Daery
Virdika Rizky Utama
W.S. Rendra
Wa Ode Zainab Zilullah Toresano
Wahyu Aji
Walid Syaikhun
Wan Mohd. Shaghir Abdullah
Warung Boengaketjil
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Welly Adi Tirta
Wiwik Hastuti
Wiwik Hidayati
Wong Fei Hung
Y Alpriyanti
Yanti Mulatsih
Yanuar Widodo
Yanuar Yachya
Yayuk Widiati
Yeni Ratnaningsih
Yohanes Sehandi
Yopi Setia Umbara
Yosi M Giri
Yudhi Fachrudin
Yudi Latif
Yusi Avianto Pareanom
Yusri Fajar
Yusuf Suharto
Zaenal Abidin Riam
Zainal Arifin Thoha
Zainuddin Sugendal
Zakki Amali
Zehan Zareez