Senin, 08 Juli 2013

Anakku, Inspirasi Perjalanan Hidupku

Yeni Ratnaningsih *
http://sastra-indonesia.com

Mengawali kisah ini, aku terhenti sejenak lalu coba balik mengingat, sebuah kenangan masa silam. Dulu aku bekerja sebagai perawat di rumah sakit milik sebuah yayasan di Ponorogo. Bekerja selama lebih-kurang 7 tahun. Tahun pertama bertugas di Ruang Interne (Ruang Penyakit Dalam), selebihnya di Ruang Bedah menangani berbagai kasusnya bedah.

Bagiku, perawat itu karir atau pekerjaan mulia. Seorang perawat harus memiliki mother instinct (naluri keibuan), sebuah panggilan jiwa yang mampu mencurahkan segenap simpati serta empatinya terhadap sesama insan, terlebih pasien anak-anak, pun yang dalam keadaan kritis. Dan perawat, dituntut dapat mengaplikasi keilmuan yang dimiliki, demi berbagi dengan sesama.

Darinya banyak kasus yang aku pelajari, dan ambil hikmahnya. Melayani masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin, agama dan lainnya.
***

Mengingat dulu sebagai wanita pekerja sekaligus ibu rumah tangga, maka harus pintar-pintar membagi waktu antara profesi, dan urusan rumah tangga. Semua itu aku jalani dengan perjalanan begitu sibuk. Namun selalu menikmatinya, karena menjadi wanita karir ialah cita-citaku sejak kuliah.

Menjadi wanita karir merupakan kepuasan, kebanggaan sekaligus identitas wanita mandiri. Tapi demikian, sering berbenturan peran sebagai ibu rumah tangga. Kadang dilema dalam hati muncul, ketika dihadapkan dua pilihan; mengabdi sebagai istri serta ibu bagi anak-anak, atau tetap bekerja demi eksistensi karir profesional, dan mendapat tambahan penghasilan untuk keluarga.

Sementara suami seorang TKI di Qatar, sebagai operator produksi di salah satu perusahaan minyak dan gas. Suamiku sudah bekerja di sana kurang-lebih 4 tahun, dengan jadwal kerja 30/30; artinya 1 bulan (30 hari) kerja, dan 1 bulan (30 hari) off (libur di rumah).

Praktis urusan rumah tangga jadi tanggung jawabku sepenuhnya, ketika suami tak di rumah. Anak-anak sangat membutuhkanku. Saat bekerja, ada satu sisi aku tinggalkan yaitu keluarga. Mengingat itu rasanya bersalah, terutama atas anakku. Lainnya, ada tanggung jawab moral dari dunia kerja.

Rasanya sedih, dikala harus berangkat kerja meninggalkan anak-anak di rumah dengan ditemani neneknya (mengingat kerjaku masuk sistem shift). Ada 3 shift di tempat kerja; pagi, sore dan malam hari. Beruntung kalau jaga pagi, waktu untuk anak-anakku masih cukup panjang. Bila jaga sore, anak belajar tanpa aku temani. Terberat bila masuk malam, karena anak tidur tanpa aku di sisinya, terlebih bila mereka sakit.

Suatu hari, saat akan berangkat bekerja. Anakku merajuk menangis memintaku, agar tak masuk kerja. Entah sebab sakit atau ingin berlama-lama denganku, ia menangis hampir sepanjang aku tinggalkan bekerja. Dan diwaktu lain anak-anak memintaku untuk berhenti bekerja, mereka ingin aku selalu ada di rumah.

Dilematis ini bagai makan buah simalakama, aku bingung. Bila menuruti keinginan dan naluri keduniawianku, itu berarti mengorbankan anak-anak dan suami. Bila berhenti dari karir profesi, artinya kehilangan pendapatan. Tapi bila mengingat wajah-wajah penuh harap dari malaikat kecilku, hati sering bertanya, “Apakah besarnya uang yang kudapat mampu membeli besarnya harapan anak-anakku?”
***

Akhirnya pertarungan hati itu dimenangkan anak-anakku. Demi mereka, aku rela meletakkan jabatan keprofesionalanku, meski saat itu berhenti mendadak tanpa surat pengunduran diri sebelumnya.

Masa awal berhenti bekerja ternyata tak mudah. Butuh prosesi adaptasi cukup lama. Bagi wanita telah lama kerja, kemudian begitu saja jadi ibu rumah tangga, rasanya sulit diterima. Karena lingkup dunia rumah tangga sangat sempit, dibanding di luar. Di dunia kerja, aku berinteraksi dengan banyak orang dalam berbagai latar belakang. Sebaliknya di rumah, hanya anak dan suami (bila di rumah). Aku benar-benar bingung, frustasi.

Ketika memutuskan total menjadi ibu rumah tangga, saat itu ada yang berubah drastis dalam hidupku. Ruang publikku sudah berbeda, belum lagi saat kesendirianku tanpa suami, kala dianya masuk kerja. Semua kerjaan rumah harus diselesaikan sendiri, meski aku telah lama terbiasa mandiri. Rasanya berat, dan ada yang hilang, yaitu identitas keprofesionalanku serta pendapatanku. Selain dibutuhkan kesiapan mental dalam menghadapai transisi besar, lingkup dunia kerja menuju dunia rumah tangga.
***

Waktu demi waktu berlalu, hidupku telah berubah. Kini aku jadi ibu rumah tangga yang fokus mengurus keluarga. Semua karena anakku. Anakkulah yang telah merubah pandangan hidupku. Darinya aku belajar pengalaman baru, menjadi ibu rumah tangga sejati, itu keputusan terhebat bagiku.

Dari anak, aku belajar menghadapi masalah; ialah jalan pembuka hati, tapak mempertahankan rumah tangga. Dan anakku memberi penyemangat hidup di tengah keputusasaan, hingga harus bangkit menjadi ibu siaga. Menemani belajar, menyajikan makanan, menjaga disaat terlelap dalam tidurnya. Aku ada, di setiap mereka butuhkan. Kini, aku perawat sejati bagi suami dan anak-anakku.

*) Yeni Ratnaningsih, lahir di Ponorogo, 07 Juni 1976 adalah Wali dari Ananda Muhammad Bintang Nabila Sholihin Zaelani (siswa kelas 4-Umar) dan Muhammad Fredora Akhsanul Mu’min (siswa kelas 1-Utsman). Alamat sekarang di Jl. Widodo RT 01/01 Sumber Agung, Balong, Ponorogo. Penulis adalah istri dari Ahmad Zaelani.
Dijumput dari: http://sastra-indonesia.com/2013/06/anakku-inspirasi-perjalanan-hidupku/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Khoirul Anam A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.D. Zubairi A.S. Laksana Abd. Basid Abdul Aziz Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Abdul Hadi W.M. Abdul Rauf Singkil Abdul Rosyid Abdul Salam HS Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abu Nawas Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Ach. Tirmidzi Munahwan Achmad Faesol Adam Chiefni Adhitya Ramadhan Adi Mawardi Adian Husaini Aditya Ardi N Ady Amar Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afrizal Malna Afrizal Qosim Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Fahri Husein Agus Fathuddin Yusuf Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Baso Ahmad Fatoni Ahmad Hadidul Fahmi Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Syafii Maarif Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rohim Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sahal Akhmad Taufiq Akhudiat Alang Khoiruddin Alang Khoirudin Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Aliansyah Allamah Syaikh Dalhar Alvi Puspita AM Adhy Trisnanto Ami Herman Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aminullah HA Noor Amir Hamzah Ammar Machmud Andri Awan Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjar Nugroho Anjrah Lelono Broto Antari Setyowati Anwar Nuris Arafat Nur Ariany Isnamurti Arie MP Tamba Arie Yani Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arifin Hakim Arman AZ Arwan Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Juanda Asep S. Bahri Asep Sambodja Asep Yayat Asif Trisnani Aswab Mahasin Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Azizah Hefni Azwar Nazir B Kunto Wibisono Babe Derwan Badrut Tamam Gaffas Bale Aksara Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Benke Berita Berita Duka Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budiawan Dwi Santoso Buku Kritik Sastra Candra Adikara Irawan Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chairul Abhsar Chairul Akhmad Chamim Kohari CNN Indonesia Cucuk Espe Cut Nanda A. D Zawawi Imron D. Dudu AR Dahta Gautama Damanhuri Zuhri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Danuji Ahmad Dati Wahyuni Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dede Kurniawan Dedik Priyanto Den Rasyidi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Detti Febrina Dewi Kartika Dian Sukarno Dian Wahyu Kusuma Didi Purwadi Dien Makmur Din Saja Djasepudin Djauharul Bar Djoko Pitono Djoko Saryono DM Ningsih Doddy Hidayatullah Donny Syofyan Dr Afif Muhammad MA Dr. Simuh Dr. Yunasril Ali Dudi Rustandi Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dyah Ratna Meta Novia E Tryar Dianto Ecep Heryadi Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Edy Susanto EH Ismail Eka Budianta Ekky Malaky Eko Israhayu Ellie R. Noer Emha Ainun Nadjib Esai Esha Tegar Putra Evi Melyati Fachry Ali Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faizal Af Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fazabinal Alim Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Fuad Mardhatillah UY Tiba Furqon Lapoa Fuska Sani Evani Geger Riyanto Ghufron Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur Gus Muwaffiq Gusriyono Gusti Grehenson H Marjohan H. Usep Romli H.M. Habibullah Hadi Napster Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Hamzah Fansuri Hamzah Sahal Hamzah Tualeka Zn Hanibal W.Y. Wijayanta Hanum Fitriah Haris del Hakim Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Basri Marwah Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Helmy Prasetya Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Heri Listianto Heri Ruslan Herry Lamongan Herry Nurdi Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hotnida Novita Sary Hudan Hidayat Husein Muhammad I Nyoman Suaka Ibn ‘Arabi (1165-1240) Ibn Rusyd Ibnu Sina Ibnu Wahyudi Idayati Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imadi Daimah Ermasuri Imam Hamidi Antassalam Imam Khomeini Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Nasri Imron Tohari Indonesia O’Galelano Indra Kurniawan Indra Tjahyadi Inung As Irma Safitri Isbedy Stiawan Z.S. Istiyah Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar J Sumardianta Jadid Al Farisy Jalaluddin Jalaluddin Rakhmat Jamal Ma’mur Asmani Jamaluddin Mohammad Javed Paul Syatha Jaya Suprana Jember Gemar Membaca Jo Batara Surya Johan Wahyudi John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K. Muhamad Hakiki K.H. A. Azis Masyhuri K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin Kabar Pesantren Kafiyatun Hasya Kanjeng Tok Kasnadi Kazzaini Ks KH Abdul Ghofur KH. Irfan Hielmy Khansa Arifah Adila Khoirul Anwar Khoirur Rizal Umami Khoshshol Fairuz Kiai Muzajjad Kiki Mikail Kitab Dalailul Khoirot Kodirun Komunitas Deo Gratias Koskow Kritik Sastra Kurniawan Kurtubi Kuswaidi Syafi’ie Kyai Maimun Zubair Lan Fang Larung Sastra Leila S. Chudori Linda S Priyatna Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Asya Lukman Santoso Az M Arif Rohman Hakim M Hari Atmoko M Ismail M Thobroni M. Adnan Amal M. Al Mustafad M. Arwan Hamidi M. Bashori Muchsin M. Faizi M. Hadi Bashori M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Mustafied M. Nurdin M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki M.S. Nugroho M.Si M’Shoe Mahamuda Mahdi Idris Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahrus eL-Mawa Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mansur Muhammad Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marjohan Marsudi Fitro Wibowo Martin van Bruinessen Marzuki Wahid Marzuzak SY Masduri Mashuri Masjid Kordoba Masuki M. Astro Matroni Matroni el-Moezany Matroni Muserang Mbah Dalhar Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftahul Ulum Mila Novita Mochtar Lubis Moh. Ghufron Cholid Mohamad Salim Aljufri Mohammad Kh. Azad Mohammad Yamin Muh. Khamdan Muhajir Arrosyid Muhammad Abdullah Muhammad Affan Adzim Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih AR Muhammad Amin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Ghannoe Muhammad Idrus Djoge Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Kosim Muhammad Muhibbuddin Muhammad Mukhlisin Muhammad Quraish Shihab Muhammad Subhan Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yasir Muhammad Yuanda Zara Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyiddin Mujtahid Muktamar Sastra Mulyadi SA Munawar A. Djalil Munawir Aziz Musa Ismail Musa Zainuddin Muslim Mustafa Ismail Mustami’ tanpa Nama Mustofa W Hasyim Musyafak Myrna Ratna N. Mursidi Nasaruddin Umar Nashih Nashrullah Naskah Teater Nasruli Chusna Nasrullah Thaleb Nelson Alwi Nevatuhella Ngarto Februana Nidia Zuraya Ninuk Mardiana Pambudy Nita Zakiyah Nizar Qabbani Nova Burhanuddin Noval Jubbek Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Fauzan Ahmad Nur Wahid Nurcholish Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Orasi Budaya Pangeran Diponegoro Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pesantren Tebuireng Pidato Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang PonPes Ali bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pramoedya Ananta Toer Prof. Dr. Nur Syam Profil Ma'ruf Amin Prosa Puisi Puji Hartanto Puji Santosa Pungkit Wijaya Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin PUstaka puJAngga Putera Maunaba Putu Fajar Arcana R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rakhmat Nur Hakim Ramadhan Alyafi Rameli Agam Rasanrasan Boengaketji Ratnaislamiati Raudal Tanjung Banua Reni Susanti Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Retno HY Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Rinto Andriono Risa Umami Riyadhus Shalihin Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rohman Abdullah S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifuddin Syadiri Saifudin Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Salahuddin Wahid Salamet Wahedi Salman Faris Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Pesantren Sastrawan Pujangga Baru Satmoko Budi Santoso Satriwan Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siswanto Siswoyo Sita Planasari A Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slavoj Zizek Snouck Hugronje Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana St Sularto Suci Ayu Latifah Sufyan al Jawi Sugiarta Sriwibawa Sulaiman Djaya Sundari Sungatno Sunu Wasono Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susringah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaiful Amin Syaifullah Amin Syarif Hidayat Santoso Syeikh Abdul Maalik Syeikh Muhammad Nawawi Syekh Abdurrahman Shiddiq Syekh Sulaiman al Jazuli Syi'ir Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tiar Anwar Bachtiar Tjahjono Widijanto Tok Pulau Manis Toko Buku PUstaka puJAngga Tu-ngang Iskandar Turita Indah Setyani Umar Fauzi Ballah Uniawati Universitas Indonesia Universitas Jember Usep Romli H.M. Usman Arrumy UU Hamidy Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wa Ode Zainab Zilullah Toresano Wahyu Aji Walid Syaikhun Wan Mohd. Shaghir Abdullah Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Fei Hung Y Alpriyanti Yanti Mulatsih Yanuar Widodo Yanuar Yachya Yayuk Widiati Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yopi Setia Umbara Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudi Latif Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusuf Suharto Zaenal Abidin Riam Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zakki Amali Zehan Zareez