Rabu, 10 Juli 2013

Buka Puasa Pertama

Sutan Iwan Soekri Munaf
http://www.sinarharapan.co.id/

Bi Iyem membaca catatannya. Tertulis di sana, kolang-kaling 1 kg, pisang kapok kuning satu sisir cukup besar, gula jawa 1 kg dan beberapa catatan lainnya. Dia ingat sekali pesan Nyonya Besar, bahwa hari ini pertama puasa.

“Kita harus siapkan bukaan. Tuan Besar dan Tuan Roni suka sekali berbuka puasa menyantap kolak. Bayangkan, Tuan Besar pulang dari kantor, langsung menunggu waktu berbuka bersama Tuan Roni, sambil menghirup aroma kolak. Hmmm….Jadi kita harus sediakan kolak yang enak,” terngiang kembali pesan Nyonya Besar.

Setelah membaca catatannya, dia menuju penjual masing-masing dagangan itu. Langkahnya gontai, karena lelah . Sahur hari pertama tadi nyaris terlambat, sehingga dia hanya sempat makan sesuap dan seteguk teh manis.
*

Minah bergegas. Wajahnya ceria. Dalam pikirannya sudah terbayang, dia harus ke Parjo sang penjual kolang-kaling, kemudian ke Mas To yang menjual berbagai pisang, dan Mak Ipah yang menjual gula jawa.

“Biarpun aku belanjanya masing-masing hanya 1 ons, namun buka puasa hari pertama ini akan meriah. Bang Ipul pasti senang sekali, selepas menarik angkot, menunggu waktu berbuka bersama Ridwan. Menghirup aroma kolak, tentu mereka akan sabar menunggu bedug bertalu,” kata hati Minah sambil menuju tempat Parjo di pasar.
*

Matahari merangkak ke puncak.

Wajah Roni terlihat lemas. Sedangkan Ridwan masih sibuk mengetik.

Tak berapa lama, terdengar adzan dzuhur.

“Ayo, kita shalat,” ajak Ridwan seraya men-shut-down laptop itu.

“Hari masih panas. Kamu duluan saja. Aku menyusul,” jawab Roni.

“Hehehe… Kalau tugas kita ini bisa ditangguhkan. Nanti atau besok bisa kita kerjakan, Ron. Shalat jangan ditangguhkan. Nanti kita akan menjadi orang merugi,” ungkap Ridwan sambil menutup laptop.

“Hehehe, Wan. Kamu sudah seperti Ustad Usman saja,” jawab Roni dengan setengah malas bangkit.

“Kok lemas sekali, Ron?”

“Aku telat sahur. Makannya sedikit. Jadi lapar deh.”
*

Dari lantai 7 gedung perkantoran di Jalan Sudirman ini, Rudi menatap ke arah Kebayoran. Hari masih siang. Tiap sebentar di melirik ke jam tangannya. Jarum detik itu bergeraknya lamban sekali. Perutnya keroncongan sekali.

Padahal ruangan ini ber-AC. Keroncongannya masih terasa. “Aku masih dapat puasakah, jika berada di tengah jalan itu?” tanyanya dalam keroncongan.

Cuma tekadnya ingin puasanya tamat pada tahun ini.

“Walau tadi telat sahurnya, aku berjuang menyelesaikannya,” katanya dalam hati di antara keroncongan yang amat sangat.

Ketika kecamuk perutnya terasa itu, terdengar ketukan pintu.

“Ya, masuk.”

Yanti masuk.

“Ada apa, Yan?”

“Dewan Direksi sudah menunggu, Pak.”

“Oh, ya? Rapat hari ini jadi juga?” tanya Rudi.

“Kan Pak Rudi yang menentukan hari dan jamnya?”

“Ya. Ya. Aku lupa. Aku sebentar lagi ke ruang rapat,” kata Rudi.
*

Panas mendera tengah hari, apalagi di belakang kemudi angkot yang tak ber-AC, membuat kerongkongan kering. Tambah lagi Jalan Otista macet, karena ulah sejumlah kawan Ipul yang mencari muatan. Namun Ipul tetap sabar menjalankan kendaraannya.

“Kranji, Pak?” tanya Ipul pada seseorang yang baru saja menyeberang jalan.

Orang itu menggelengkan kepalanya.

Penumpangnya kurang empat orang lagi. Ipul tak mengikuti jejak temannya mencari muatan. Dia segera keluar dari kemacetan di luar Terminal Kampung Melayu.

Begitu lepas dari kemacetan, laju angkotnya mulai agak kencang, terasa juga angin masuk, sehingga menurunkan temperatur. Sedikit segar rasanya.

“Mudah-mudahan sebelum jam empat sudah terkumpul setoran dan ada lebih kubawa pulang,” pikirnya dalam hati.
*

“Bagaimana, Yem? Sudah selesai? Kok aromanya belum terasa?”

“Belum, Nyonya. Sebentar lagi…..”

“Santannya cukup? Gula jawanya cukup? Kolang-kalingnya ada dibelah dua? Pisangnya dibagi tiga menyamping irisannya?” tanya Ani, sang Nyonya Besar, bertubi-tubi pada Iyem.

“Ya, Nyonya,” jawab Iyem sambil terus mengaduk-aduk masakannya, tanpa memperhatikan Nyonya Besarnya yang hanya berdiri depan pintu dapur dan kemudian pergi menuju ruang tengah untuk melanjutkan menonton sinetron.
*

Minah menata meja kayu yang dibelinya 15 tahun lalu di Jalan Inspeksi Kalimalang, bersama Bang Ipul. Meja kecil namun cukup pas di ruangan kecil di kontrakan kecil ini.

Kolak yang baru masak, aromanya bertebaran.

“Mak, kolaknya enak nih….,” kata Ridwan seraya berpaling ke arah meja.

“Sudah. Nantikan saja bedug sambil menonton kultum,” jawab Minah seraya tersenyum.
*

Menghadap ke meja lonjong, keluarga Rudi sudah duduk di masing-masing kursi. Bi Iyem menonton TV di dapur menunggu bedug.

“Lama sekali hari bergerak, ya Papi,” kata Ani memecah kebisuan.

“Ya. Aku nyaris tak konsentrasi dalam rapat tadi,” papar Rudi.

“Iya, Mami. Lemas sekali tubuh ini, karena telat sahur,” ungkap Roni yang matanya tak lepas dari pesawat TV menunggu waktu.

“Ya. Ya. Besok tak akan telat, agar puasa kita kuat,” jawab Ani.

Tak berapa lama antaranya, terdengar bedug. Roni, Rudi dan Ani segera menyeruput kolak. Suara azan magrib tak lagi terperhatikan.
*

Setelah meneguk air putih hangat, Ridwan makan sesendok potongan kolang-kaling. Minah dan Ipul tersenyum melihat polah anaknya. Mereka pun mengikuti.

“ALHAMDULILLAH. Kita berhasil melewati puasa hari pertama,” kata Ipul.

“Ya. Kita ke masjid, Ayah. Jangan sampai ketinggalan,” ujar Ridwan bangkit.

“Tak kau habiskan kolakmu?” tanya Minah.

“Biarlah, Mak. Nanti sepulang dari masjid, kuhabiskan.”
*

Rudi terhenyak di kursi. Tak kuasa bangkit. Perutnya kenyang sekali.

Ani bangkit dari kursi, menuju sofa. Dia ingin menonton sinetron sambil menikmati kekenyangannya.

Roni beranjak ke kamar. Setelah kolak disikatnya, nasi dan sop konro pun tandas di piringnya. Di kamar ingin saja dia bergolek merasakan kenyang perutnya.
*

Minah melipat mukena dan sajadah, kemudian ditaruhnya di tempat gantungan.

Segera dia siapkan nasi dan goreng tahu serta sayur kangkung di atas meja.

Wajah Minah cerah. Dia tatap ke meja. Sudah rapi. Mereka akan menyantap, jika anaknya dan Bang Ipul pulang dari mesjid.

Bekasi – 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Khoirul Anam A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.D. Zubairi A.S. Laksana Abd. Basid Abdul Aziz Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Abdul Hadi W.M. Abdul Rauf Singkil Abdul Rosyid Abdul Salam HS Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abu Nawas Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Ach. Tirmidzi Munahwan Achmad Faesol Adam Chiefni Adhitya Ramadhan Adi Mawardi Adian Husaini Aditya Ardi N Ady Amar Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afrizal Malna Afrizal Qosim Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Fahri Husein Agus Fathuddin Yusuf Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Baso Ahmad Fatoni Ahmad Hadidul Fahmi Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Syafii Maarif Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rohim Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sahal Akhmad Taufiq Akhudiat Alang Khoiruddin Alang Khoirudin Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Aliansyah Allamah Syaikh Dalhar Alvi Puspita AM Adhy Trisnanto Ami Herman Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aminullah HA Noor Amir Hamzah Ammar Machmud Andri Awan Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjar Nugroho Anjrah Lelono Broto Antari Setyowati Anwar Nuris Arafat Nur Ariany Isnamurti Arie MP Tamba Arie Yani Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arifin Hakim Arman AZ Arwan Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Juanda Asep S. Bahri Asep Sambodja Asep Yayat Asif Trisnani Aswab Mahasin Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Azizah Hefni Azwar Nazir B Kunto Wibisono Babe Derwan Badrut Tamam Gaffas Bale Aksara Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Benke Berita Berita Duka Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budiawan Dwi Santoso Buku Kritik Sastra Candra Adikara Irawan Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chairul Abhsar Chairul Akhmad Chamim Kohari CNN Indonesia Cucuk Espe Cut Nanda A. D Zawawi Imron D. Dudu AR Dahta Gautama Damanhuri Zuhri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Danuji Ahmad Dati Wahyuni Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dede Kurniawan Dedik Priyanto Den Rasyidi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Detti Febrina Dewi Kartika Dian Sukarno Dian Wahyu Kusuma Didi Purwadi Dien Makmur Din Saja Djasepudin Djauharul Bar Djoko Pitono Djoko Saryono DM Ningsih Doddy Hidayatullah Donny Syofyan Dr Afif Muhammad MA Dr. Simuh Dr. Yunasril Ali Dudi Rustandi Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dyah Ratna Meta Novia E Tryar Dianto Ecep Heryadi Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Edy Susanto EH Ismail Eka Budianta Ekky Malaky Eko Israhayu Ellie R. Noer Emha Ainun Nadjib Esai Esha Tegar Putra Evi Melyati Fachry Ali Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faizal Af Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fazabinal Alim Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Fuad Mardhatillah UY Tiba Furqon Lapoa Fuska Sani Evani Geger Riyanto Ghufron Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur Gus Muwaffiq Gusriyono Gusti Grehenson H Marjohan H. Usep Romli H.M. Habibullah Hadi Napster Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Hamzah Fansuri Hamzah Sahal Hamzah Tualeka Zn Hanibal W.Y. Wijayanta Hanum Fitriah Haris del Hakim Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Basri Marwah Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Helmy Prasetya Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Heri Listianto Heri Ruslan Herry Lamongan Herry Nurdi Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hotnida Novita Sary Hudan Hidayat Husein Muhammad I Nyoman Suaka Ibn ‘Arabi (1165-1240) Ibn Rusyd Ibnu Sina Ibnu Wahyudi Idayati Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imadi Daimah Ermasuri Imam Hamidi Antassalam Imam Khomeini Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Nasri Imron Tohari Indonesia O’Galelano Indra Kurniawan Indra Tjahyadi Inung As Irma Safitri Isbedy Stiawan Z.S. Istiyah Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar J Sumardianta Jadid Al Farisy Jalaluddin Jalaluddin Rakhmat Jamal Ma’mur Asmani Jamaluddin Mohammad Javed Paul Syatha Jaya Suprana Jember Gemar Membaca Jo Batara Surya Johan Wahyudi John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K. Muhamad Hakiki K.H. A. Azis Masyhuri K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin Kabar Pesantren Kafiyatun Hasya Kanjeng Tok Kasnadi Kazzaini Ks KH Abdul Ghofur KH. Irfan Hielmy Khansa Arifah Adila Khoirul Anwar Khoirur Rizal Umami Khoshshol Fairuz Kiai Muzajjad Kiki Mikail Kitab Dalailul Khoirot Kodirun Komunitas Deo Gratias Koskow Kritik Sastra Kurniawan Kurtubi Kuswaidi Syafi’ie Kyai Maimun Zubair Lan Fang Larung Sastra Leila S. Chudori Linda S Priyatna Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Asya Lukman Santoso Az M Arif Rohman Hakim M Hari Atmoko M Ismail M Thobroni M. Adnan Amal M. Al Mustafad M. Arwan Hamidi M. Bashori Muchsin M. Faizi M. Hadi Bashori M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Mustafied M. Nurdin M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki M.S. Nugroho M.Si M’Shoe Mahamuda Mahdi Idris Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahrus eL-Mawa Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mansur Muhammad Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marjohan Marsudi Fitro Wibowo Martin van Bruinessen Marzuki Wahid Marzuzak SY Masduri Mashuri Masjid Kordoba Masuki M. Astro Matroni Matroni el-Moezany Matroni Muserang Mbah Dalhar Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftahul Ulum Mila Novita Mochtar Lubis Moh. Ghufron Cholid Mohamad Salim Aljufri Mohammad Kh. Azad Mohammad Yamin Muh. Khamdan Muhajir Arrosyid Muhammad Abdullah Muhammad Affan Adzim Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih AR Muhammad Amin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Ghannoe Muhammad Idrus Djoge Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Kosim Muhammad Muhibbuddin Muhammad Mukhlisin Muhammad Quraish Shihab Muhammad Subhan Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yasir Muhammad Yuanda Zara Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyiddin Mujtahid Muktamar Sastra Mulyadi SA Munawar A. Djalil Munawir Aziz Musa Ismail Musa Zainuddin Muslim Mustafa Ismail Mustami’ tanpa Nama Mustofa W Hasyim Musyafak Myrna Ratna N. Mursidi Nasaruddin Umar Nashih Nashrullah Naskah Teater Nasruli Chusna Nasrullah Thaleb Nelson Alwi Nevatuhella Ngarto Februana Nidia Zuraya Ninuk Mardiana Pambudy Nita Zakiyah Nizar Qabbani Nova Burhanuddin Noval Jubbek Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Fauzan Ahmad Nur Wahid Nurcholish Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Orasi Budaya Pangeran Diponegoro Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pesantren Tebuireng Pidato Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang PonPes Ali bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pramoedya Ananta Toer Prof. Dr. Nur Syam Profil Ma'ruf Amin Prosa Puisi Puji Hartanto Puji Santosa Pungkit Wijaya Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin PUstaka puJAngga Putera Maunaba Putu Fajar Arcana R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rakhmat Nur Hakim Ramadhan Alyafi Rameli Agam Rasanrasan Boengaketji Ratnaislamiati Raudal Tanjung Banua Reni Susanti Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Retno HY Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Rinto Andriono Risa Umami Riyadhus Shalihin Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rohman Abdullah S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifuddin Syadiri Saifudin Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Salahuddin Wahid Salamet Wahedi Salman Faris Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Pesantren Sastrawan Pujangga Baru Satmoko Budi Santoso Satriwan Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siswanto Siswoyo Sita Planasari A Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slavoj Zizek Snouck Hugronje Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana St Sularto Suci Ayu Latifah Sufyan al Jawi Sugiarta Sriwibawa Sulaiman Djaya Sundari Sungatno Sunu Wasono Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susringah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaiful Amin Syaifullah Amin Syarif Hidayat Santoso Syeikh Abdul Maalik Syeikh Muhammad Nawawi Syekh Abdurrahman Shiddiq Syekh Sulaiman al Jazuli Syi'ir Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tiar Anwar Bachtiar Tjahjono Widijanto Tok Pulau Manis Toko Buku PUstaka puJAngga Tu-ngang Iskandar Turita Indah Setyani Umar Fauzi Ballah Uniawati Universitas Indonesia Universitas Jember Usep Romli H.M. Usman Arrumy UU Hamidy Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wa Ode Zainab Zilullah Toresano Wahyu Aji Walid Syaikhun Wan Mohd. Shaghir Abdullah Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Fei Hung Y Alpriyanti Yanti Mulatsih Yanuar Widodo Yanuar Yachya Yayuk Widiati Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yopi Setia Umbara Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudi Latif Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusuf Suharto Zaenal Abidin Riam Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zakki Amali Zehan Zareez