Senin, 01 Juli 2013

Menyelami Sosok Ibu dalam Mazmur Musim Sunyi

Judul: Mazmur Musim Sunyi
Penulis: Sulaiman Djaya
Penerbit: Kubah Budaya, Serang
Terbit: Januari 2013
Tebal: 105 halaman, 14 x 20, 5 cm
Peresensi: Asep S. Bahri *
radarbanten.com Mar 09, 2013

Mazmur Musim Sunyi selanjutnya: MMS) adalah sebuah buku kumpulan sajak pertama karya Sulaiman Djaya setelah sekian lama berkecimpung lama di dunia sastra. Sajak-sajaknya sudah terpublikasikan di media-media lokal maupun nasional. Barangkali, takdir sudah menentukan saya dengan orang-orang yang bergumul dengan sastra menemukan antologi ini.Mula membaca sajaknya pada lembar pertama berjudul “Mula Puisi dari 69″ buah sajak yang ada dalam buku MMS. Kekuatan pikiran dari bacaan saya langsung tertuju pada sepenggal larik …,dan foto ibu yang terjebak sebuah pigura kaca,. Apakah larik ini terinspirasi oleh sosok ibu. Saya tidak tahu pasti. Tetapi dalam kumpulan MMS setidaknya ada empat sajak khusus yang dipersembahkan Sulaiman Djaya untuk sosok agung bernama Ibu. Empat buah sajak itu ialah Ibuku dalam Kwatrin (hal 20), Buku Ibuku (hal 38), Memoir untuk Ibuku (hal 40), dan Musim Untuk Ibuku (hal43).

Dalam sajak ‘Ibuku dalam Kwatrin’, saya melihat Sulaiman Djaya berusaha menangkap kejadian yang berkesan pada masa kanak-kanaknya dengan seorang Ibu. Kejadian kecil saat pagi terbangun lalu mendengar suara lantunan Alquran yang dibaca Ibu, membangunkan aku lirik. Di dapur ialah tempat Ibu biasanya lebih sering berada. Juga di saat senja yang mempertemukannya kembali berjumpa Ibu setelah seharian sekolah dan bermain di luar rumah. Berikut ini penggalan dua bait ketiga dan keenam dari enam bait sajak ‘Ibuku dalam Kwatrin’.

Ketika ia melantunkan larik-larik al-Quran
selepas sembahyang subuh,
aku masih terlelap
seperti jutaan kalimat di lembar-lembar buku.


Dan saat kami terbangun di pagihari,
ia pun seringkali telah terlebih dulu pergi,
dan senja membawanya kembali kepada kami
seperti orang asing yang dirundung letih.

Pada sajak kedua tentang Ibu dengan judul ‘Buku Ibuku’, Sulaiman Djaya kembali mengingatkan kisah seorang Ibu yang selalu mengisi hari-harinya dengan memberikan contoh kepada anak-anaknya, tentang suatu pekerjaan atau kegiatan yang bermanfaaat dengan sebaik-baiknya secara dan tidak bosan walau terkadang sebagai anak bisa mencontoh atau pun tidak. Seperti apa yang dituliskan pada sepenggal larik ‘Ibuku punya lembar-lembar halaman buku.’ Saya mengibaratkan semacam kegiatan yang dilakukan Ibu sudah tertata rapi. Juga pada larik selanjutnya ‘yang ditulis dengan hidupnya’ ibarat pekerjan atau kegiatan yang dilakukan sehari-hari, agar dapat dicontoh anak-anaknya kelak.

Hal lain juga terdapat pada penggalan larik /Dan// /kami setiap hari belajar membacanya/ juga larik /yang kadangkala tak sempat kami baca/. Seperti yang tertuang dalam bait separuh pertama dan bait keempat dari kelima bait sajak ‘Buku Ibuku’.

Ibuku punya lembar-lembar halaman buku
yang ditulis dengan hidupnya
Dan kami setiap hari belajar membacanya
meski kami tak segera memahaminya.


Ibuku punya lembar-lembar halaman buku
yang kadangkala tak sempat kami baca
karena ia menuliskannya sewaktu kami terlelap
bersama angin yang berloncatan
di jalan-jalan dan halaman rumah.

Selanjutnya pada sajak tentang Ibu yang ketiga ialah ‘Memoir untuk Ibuku’. Sebagaimana dari kedua sajak di atas pada sajak ketiga kali ini Sulaiman Djaya di sini merasa telah ditinggalkan sang Ibu tercintanya pada saat waktu tertentu terdapat pada larik ‘Kau telah lama tahu, Ibu, kematianmu yang datang’ yang kemudian menjadi kenangan si anak. Sambil berusaha kembali mengikhlaskan takdir walau merasa belum siap ditinggalkan dan dengan penuh doa-doa si anak merindu Ibu itu pun terdapat pada larik berikutnya ‘Kau telah lama tahu, Ibu, usia/ seperti bunga-bunga cuaca,/ sejenak singgah bukan pada waktunya/’ …. dan yang terdapat pada larik tiga terakhir … ‘kapan pun waktunya, kau akan selalu mendengar/ suara lelaki yang lantang berkata:/ aku anakmu, aku anakmu, yang takut pada malam.’

Terakhir pada sajak yang keempat dari judul ‘Musim Untuk Ibuku’. Musim yang disandingkan khusus dengan Ibu daripada sandingan kata hujan dan kemarau pada musim-musing yang wajar. Hal inilah menjadi makna baru ketika Sulaiman Djaya menuliskan ‘Musim Untuk Ibu’. Yakni, sebagai penjelmaanm seorang bocah atau anak teringat pada suatu musim saat bersama Ibu.Sulaiman Djaya mengisahkan kembali dari masa kanak saat begitu dekat dengan seorang Ibu, seperti yang tergambarkan pada bait pertama larik kesatu, dua, tiga, dan empat ‘Sepotong kemarau jatuh/ pada sekancing baju ibuku/ dan seorang bocah sibuk/ meniup terompet ulangtahun.’ Kemudian mengingat permainan sewaktu kecil dan hal-hal yang membuatnya menjadi kesenangan di waktu kecil, tergambarkan pada bait ketiga larik kesatu, dua, dan tiga ‘Ah, kenangan,/ lebih mirip setokoh kartun/ Walt Disney/.’ Pada saat itu masa atau musim yang digambarkan si anak dan Ibu, dari bait akhir yang tertulis ‘Tak ada yang memintaku/ menjadi kicauan burung/ atau siang yang rabun/ ketika gerimis pun/ hanya ingin tertidur.’

Dari 49 sajak yang terdapat pada kumpulan sajak MMS karya Sulaiman Djaya ini memposisikan sosok Ibu sebagai sosok yang agung dan menginspirasi penyair. Sampai di sini kita ingat kisah sahabat yang datang kepada Rasulllah yang menanyakan siapakah orang yang harus saya muliakan dalam dunia ini. Rasulullah menjawab dengan: “Ibumu” sebanyak tiga kali. Dari kisah ini sadarlah kita bahwa Sulaiman Djaya sebagai penyair begitu cinta terhadap ibunya. Ibu yang mengalirkan doa dan menjelma lembut dalam sajak Sulaiman Djaya.

*) Asep S. Bahri, lahir di Tangerang, mahasiswa tingkat akhir di Untirta, Serang-Banten.
Dijumput dari: http://www.radarbanten.com/read/berita/140/9264/Menyelami-Sosok-Ibu-dalam-Mazmur-Musim-Sunyi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Khoirul Anam A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.D. Zubairi A.S. Laksana Abd. Basid Abdul Aziz Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Abdul Hadi W.M. Abdul Rauf Singkil Abdul Rosyid Abdul Salam HS Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abu Nawas Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Ach. Tirmidzi Munahwan Achmad Faesol Adam Chiefni Adhitya Ramadhan Adi Mawardi Adian Husaini Aditya Ardi N Ady Amar Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afrizal Malna Afrizal Qosim Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Fahri Husein Agus Fathuddin Yusuf Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Baso Ahmad Fatoni Ahmad Hadidul Fahmi Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Syafii Maarif Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rohim Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sahal Akhmad Taufiq Akhudiat Alang Khoiruddin Alang Khoirudin Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Aliansyah Allamah Syaikh Dalhar Alvi Puspita AM Adhy Trisnanto Ami Herman Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aminullah HA Noor Amir Hamzah Ammar Machmud Andri Awan Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjar Nugroho Anjrah Lelono Broto Antari Setyowati Anwar Nuris Arafat Nur Ariany Isnamurti Arie MP Tamba Arie Yani Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arifin Hakim Arman AZ Arwan Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Juanda Asep S. Bahri Asep Sambodja Asep Yayat Asif Trisnani Aswab Mahasin Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Azizah Hefni Azwar Nazir B Kunto Wibisono Babe Derwan Badrut Tamam Gaffas Bale Aksara Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Benke Berita Berita Duka Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budiawan Dwi Santoso Buku Kritik Sastra Candra Adikara Irawan Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chairul Abhsar Chairul Akhmad Chamim Kohari CNN Indonesia Cucuk Espe Cut Nanda A. D Zawawi Imron D. Dudu AR Dahta Gautama Damanhuri Zuhri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Danuji Ahmad Dati Wahyuni Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dede Kurniawan Dedik Priyanto Den Rasyidi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Detti Febrina Dewi Kartika Dian Sukarno Dian Wahyu Kusuma Didi Purwadi Dien Makmur Din Saja Djasepudin Djauharul Bar Djoko Pitono Djoko Saryono DM Ningsih Doddy Hidayatullah Donny Syofyan Dr Afif Muhammad MA Dr. Simuh Dr. Yunasril Ali Dudi Rustandi Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dyah Ratna Meta Novia E Tryar Dianto Ecep Heryadi Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Edy Susanto EH Ismail Eka Budianta Ekky Malaky Eko Israhayu Ellie R. Noer Emha Ainun Nadjib Esai Esha Tegar Putra Evi Melyati Fachry Ali Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faizal Af Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fazabinal Alim Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Fuad Mardhatillah UY Tiba Furqon Lapoa Fuska Sani Evani Geger Riyanto Ghufron Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur Gus Muwaffiq Gusriyono Gusti Grehenson H Marjohan H. Usep Romli H.M. Habibullah Hadi Napster Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Hamzah Fansuri Hamzah Sahal Hamzah Tualeka Zn Hanibal W.Y. Wijayanta Hanum Fitriah Haris del Hakim Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Basri Marwah Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Helmy Prasetya Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Heri Listianto Heri Ruslan Herry Lamongan Herry Nurdi Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hotnida Novita Sary Hudan Hidayat Husein Muhammad I Nyoman Suaka Ibn ‘Arabi (1165-1240) Ibn Rusyd Ibnu Sina Ibnu Wahyudi Idayati Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imadi Daimah Ermasuri Imam Hamidi Antassalam Imam Khomeini Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Nasri Imron Tohari Indonesia O’Galelano Indra Kurniawan Indra Tjahyadi Inung As Irma Safitri Isbedy Stiawan Z.S. Istiyah Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar J Sumardianta Jadid Al Farisy Jalaluddin Jalaluddin Rakhmat Jamal Ma’mur Asmani Jamaluddin Mohammad Javed Paul Syatha Jaya Suprana Jember Gemar Membaca Jo Batara Surya Johan Wahyudi John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K. Muhamad Hakiki K.H. A. Azis Masyhuri K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin Kabar Pesantren Kafiyatun Hasya Kanjeng Tok Kasnadi Kazzaini Ks KH Abdul Ghofur KH. Irfan Hielmy Khansa Arifah Adila Khoirul Anwar Khoirur Rizal Umami Khoshshol Fairuz Kiai Muzajjad Kiki Mikail Kitab Dalailul Khoirot Kodirun Komunitas Deo Gratias Koskow Kritik Sastra Kurniawan Kurtubi Kuswaidi Syafi’ie Kyai Maimun Zubair Lan Fang Larung Sastra Leila S. Chudori Linda S Priyatna Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Asya Lukman Santoso Az M Arif Rohman Hakim M Hari Atmoko M Ismail M Thobroni M. Adnan Amal M. Al Mustafad M. Arwan Hamidi M. Bashori Muchsin M. Faizi M. Hadi Bashori M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Mustafied M. Nurdin M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki M.S. Nugroho M.Si M’Shoe Mahamuda Mahdi Idris Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahrus eL-Mawa Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mansur Muhammad Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marjohan Marsudi Fitro Wibowo Martin van Bruinessen Marzuki Wahid Marzuzak SY Masduri Mashuri Masjid Kordoba Masuki M. Astro Matroni Matroni el-Moezany Matroni Muserang Mbah Dalhar Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftahul Ulum Mila Novita Mochtar Lubis Moh. Ghufron Cholid Mohamad Salim Aljufri Mohammad Kh. Azad Mohammad Yamin Muh. Khamdan Muhajir Arrosyid Muhammad Abdullah Muhammad Affan Adzim Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih AR Muhammad Amin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Ghannoe Muhammad Idrus Djoge Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Kosim Muhammad Muhibbuddin Muhammad Mukhlisin Muhammad Quraish Shihab Muhammad Subhan Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yasir Muhammad Yuanda Zara Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyiddin Mujtahid Muktamar Sastra Mulyadi SA Munawar A. Djalil Munawir Aziz Musa Ismail Musa Zainuddin Muslim Mustafa Ismail Mustami’ tanpa Nama Mustofa W Hasyim Musyafak Myrna Ratna N. Mursidi Nasaruddin Umar Nashih Nashrullah Naskah Teater Nasruli Chusna Nasrullah Thaleb Nelson Alwi Nevatuhella Ngarto Februana Nidia Zuraya Ninuk Mardiana Pambudy Nita Zakiyah Nizar Qabbani Nova Burhanuddin Noval Jubbek Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Fauzan Ahmad Nur Wahid Nurcholish Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Orasi Budaya Pangeran Diponegoro Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pesantren Tebuireng Pidato Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang PonPes Ali bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pramoedya Ananta Toer Prof. Dr. Nur Syam Profil Ma'ruf Amin Prosa Puisi Puji Hartanto Puji Santosa Pungkit Wijaya Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin PUstaka puJAngga Putera Maunaba Putu Fajar Arcana R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rakhmat Nur Hakim Ramadhan Alyafi Rameli Agam Rasanrasan Boengaketji Ratnaislamiati Raudal Tanjung Banua Reni Susanti Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Retno HY Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Rinto Andriono Risa Umami Riyadhus Shalihin Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rohman Abdullah S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifuddin Syadiri Saifudin Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Salahuddin Wahid Salamet Wahedi Salman Faris Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Pesantren Sastrawan Pujangga Baru Satmoko Budi Santoso Satriwan Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siswanto Siswoyo Sita Planasari A Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slavoj Zizek Snouck Hugronje Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana St Sularto Suci Ayu Latifah Sufyan al Jawi Sugiarta Sriwibawa Sulaiman Djaya Sundari Sungatno Sunu Wasono Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susringah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaiful Amin Syaifullah Amin Syarif Hidayat Santoso Syeikh Abdul Maalik Syeikh Muhammad Nawawi Syekh Abdurrahman Shiddiq Syekh Sulaiman al Jazuli Syi'ir Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tiar Anwar Bachtiar Tjahjono Widijanto Tok Pulau Manis Toko Buku PUstaka puJAngga Tu-ngang Iskandar Turita Indah Setyani Umar Fauzi Ballah Uniawati Universitas Indonesia Universitas Jember Usep Romli H.M. Usman Arrumy UU Hamidy Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wa Ode Zainab Zilullah Toresano Wahyu Aji Walid Syaikhun Wan Mohd. Shaghir Abdullah Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Fei Hung Y Alpriyanti Yanti Mulatsih Yanuar Widodo Yanuar Yachya Yayuk Widiati Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yopi Setia Umbara Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudi Latif Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusuf Suharto Zaenal Abidin Riam Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zakki Amali Zehan Zareez