Yanti Mulatsih *
http://sastra-indonesia.com
Anak adalah anugrah terindah yang diberikan Allah pada setiap orang tua. Mereka ingin anaknya berhasil dalam meniti kehidupan dunia pun di akhirat. Firman Allah dalam Al-Qur’an surat At-tahriim ayat 6 berkumandang: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Dari firman di atas, wajiblah kedua orang tua mendidik, mengarahkan langkah anaknya untuk menuju jalan terang. Pada diri anak, banyak hal bisa diambil bagi orang tua; hikmah, inspirasi yang Allah SWT sampaikan melalui dirinya.
You’re my everything
My First, My last, My Everything
And the answer , to all my dream
You’re my sun, my moon, my guiding star
My kind of wonderful, that’s what you are
My everything….
Itulah sepenggal lirik lagu salah satu iklan susu. Lagu lawas tahun 80’an yang dinyanyikan Barry White, mengingatkan pada buah hatiku. Alhamdulillah kini aku dikaruniai dua anak dan suami yang penuh pengertian. Yang pertama Azizah Nur Rafidah, biasa dipanggil Izzah, duduk di kelas 3 SDIT Qurrota A’yun. Kedua Ihsan Izzudin Habiburrahman, biasa disapa Ihsan, duduk di kelas B TKIT Qurrota A’yun. Bagiku mereka inspirasiku. Apapun yang dikerjakannya menarik untuk diperhatikan. Setiap anak punya keistimewaan, tak terkecuali bagi si sulungku. Perkembangannya sejak duduk di SDIT Qurrota A’yun sungguh luar biasa.
Menjelang akhir pelajaran kelas 3 ini, hafalan Mbak Izzah, begitu aku memanggilnya, sudah sampai An Nazi’aat. Di kelas 4 nanti, aku yakin dia bisa menyelesaikan Juz 30. Subhanalloh, hal yang tak pernah kusangka sebelumnya. Aku yang begitu sulit menambah hafalan menjadi terpacu olehnya. Apa yang dikatakan putriku saat aku ngecek hafalannya dengan menyimak Al Qur’an? “Ummi belum hafal ya, kok membaca?” katanya. Kini, aku jadi rajin mengikuti tahsin Al Qur’an, tentu ingin menjadi guru terbaiknya. Sebuah azzam lama yang tertunda dan segera kutunaikan. Begitu pula suamiku, ketika dicek hafalannya masih banyak keliru. Tak ketinggalan Ihsan dengan cedal terbata-bata berusaha mereview hafalannya ketika di sekolah. Semoga mereka jadi hafizh dan hafizdoh pada profesi apapun yang akan mereka tekuni kelak.
Lain kali, putriku mempunyai keinginan kuat qiyamul lail. Sebelum tidur berpesan untuk dibangunkan. Dia menulis pesan pada kertas ditempel di dinding kamar tidur, agar abi sama ummi tak lupa, katanya. Di malam hari, ada rasa tak tega untuk membangunkan, mengingat aktivitasnya yang padat setiap hari, ditambah lagi tidurnya sudah agak larut, akhirnya tak jadi aku bangunkan. Paginya seperti biasa, jika tak dipenuhi keinginannya, dia marah, ngambek. Aku dan suami berusaha beri penjelasan, tapi tetap bersikeras. Besoknya kami berjanji akan memenuhinya dengan syarat dia mau tidur lebih awal, setidaknya setelah sholat Isya’. Dia menyetujui serta berjanji melakukannya.
Esok harinya dia menepati janji. Subhanalloh, dengan sekali sentuh memanggil, dia langsung terbangun, padahal biasanya kalau dibangunkan sangat sulit. Dia menunaikan qiyamul lail, lalu tidur kembali. Terkadang jika waktunya sudah dekat sholat Subuh, dia tunaikan Subuh berjama’ah. Melihat keseriusannya aku jadi penasaran, apa yang melatarbelakanginya? Apa alasan yang membuatnya mudah berbuat dan sungguh-sungguh. Aku cukup mengenali karakter sulungku ini, disuruh pun belum tentu mau kalau tidak dibarengi motivasi yang kuat.
Sebelum tidur malam, seperti biasa kami bercanda dan mereview aktivitas pagi sampai sore tadi. Ku tanya pada sulungku, “Mbak Izzah akhir-akhir ini tambah pinter ya, mau qiyamul lail, minta apa nih sama Alloh?” Kemudian bercerita, dia mempunyai kelompok di kelas yang selalu punya skor bintang tertinggi. Bagi kelompok yang banyak bertanya serta menjawab pertanyaan ustadzah dan ibadahnya baik, akan menambah skor bintang yang dimiliki. Nanti, akhir pertengahan semester dan akhir semester, diumumkan pemenangnya, serta mendapat hadiah dari ustadzah. Saat itu, tiga hari jelang akhir pertengahan semester, skor bintang kelompoknya disalip kelompok lain dan terpaut sedikit, katanya. Teman-teman sekelompoknya sepakat besok semua anggota kelompok harus sholat malam, dan pada hari kamis harus puasa. Esok harinya ketika pengumuman ternyata benar, kelompoknya berskor bintang tertinggi, sehingga mendapat hadiah berupa pensil dan penghapus setiap anaknya.
Aku tertegun sesederhana itu motivasinya, tetapi setelah kupikir tak mengapalah untuk awal pembelajaran sampai menerbitkan kebiasaan. Itu berlaku tidak hanya bagi anak-anak, orang dewasa pun perlu pemaksaan kondisi agar aktivitas yang dilakukan menjadi pembiasaan yang berkelanjutan. Memang belum setiap hari dia mengerjakannya, terkadang semangatnya turun dia tidak melakukan sama sekali. Sebuah tantangan agar terus mempunyai motivasi, terlebih bagi kami yang belum bisa setiap hari bangun malam. Bagaimana memotivasi, jika diri ini belum bisa jadi uswah yang benar-benar. Robbi, kuatkan kami mendidik amanah-Mu dengan baik, menjadikan peningkatan ibadah kami.
Aku punya hobi berjualan, suami dan anak-anak sering kulibatkan; kadang di rumah atau menggelar bazaar. Sering kalau ke mana-mana bawa barang dagangan untuk dijual. Rupanya putri sulungku memperhatikan kebiasaanku. Dia ingin membantuku berjualan. “Kan enak mi, dapat uang bisa beli jajan sendiri” katanya. Sebenarnya, sejak kelas satu keinginan itu pernah disampaikan kepadaku, ingin berjualan ke teman-temannya di kelas. Tapi berhubung ada larangan membawa uang ke sekolah bagi kelas 1 dan 2, maka tidak aku penuhi, dan di kelas 3 ini aku baru membolehkannya.
Jika membeli buku atau alat tulis, sekalian beli 1 lusinan. “Boleh dijual kalau Mbak Izzah mau,” kataku. Kalau ada yang laku, dia terlihat senang sekali. Uangnya disimpan dan dikumpulkan sendiri. “Uangnya buat apa Mbak Izzah?” tanyaku. “Gini mi, di kelasku belum ada kipas angin, sedangkan di kelas lain sudah ada. Kata ustadzah, kalau infaq di kelas banyak, pasti bisa segera beli kipas angin. Jadi buat infaq mi, terus buat jajan sama dimasukkan celengan,” jawabnya. Subhanalloh, semoga bisa mengasah kepekaan berbisnis serta jiwa sosialmu, anakku.
Tentu aktivitas berjualan ini tak berlangsung setiap hari, hanya kadang-kadang, agar tidak mengganggu pelajaran di sekolah. Ihsan juga pingin ikut-ikutan, pingin punya uang sendiri. “Ya bolehlah sekali-kali kalau ada orang beli, yang terima uangnya Dek Ihsan” kataku sambil tersenyum. “Nah, kalau yang ini belum njowo,” kata suami. Ketulusan buah hatiku untuk membantu dan belajar, memberiku motivasi lebih keras dalam mengembangkan bisnis.
Saat sekeluarga sedang makan bersama, anakku berkata, “Ummi ini makannya kok cepat ya, banyak lagi, nanti tambah gendut gimana?” Suami dan anak-anak tertawa bersama. Yah, betul juga yang dikatakannya. Si Ihsan kadang suka memanggilku si gendut. “Capek deh…” kata suamiku. “Aku nggak bilang lho ya, tapi bener tuh kata anak-anak, kalau bisa diusahakan, kenapa nggak di coba?” “Baiklah sayang, ummi mau banyak olah raga dan mengurangi karbohidrat, makan sayur dan buah-buahan, kalau lupa diingatkan ya?” kataku. Trimakasih anakku, kau membuatku bersemangat menurunkan berat badan.
Suatu hari, Izzah bangun paling awal dari yang lain, dia membangunkan seisi rumah. Sholat, mandi, dan keperluan sekolah dipersiapkannya sendiri. Tinggal makan yang belum selesai aku siapkan. “Ummi, besok lagi bangunnya lebih pagi ya, biar aku nggak terlambat masuk sekolah. Ini makannya belum ada. Abi, cepat ya siap-siapnya. Adek, cepet bangun dong,” katanya beruntun. “Kenapa lho mbak, kok buru-buru? Kan masih pagi, belum ada jam 6. Tunggu sebentar, sabar dulu ya,” kataku. “Lha kemarin aku terlambat lho mi, disuruh berdiri di depan kelas, aku nggak mau seperti itu lagi,” jawab Izzah. Jadi begitu, dia tak mau mengulang kesalahan yang sama. Begitu siap, Izzah dan Ihsan langsung meluncur ke sekolah bersama suamiku berangkat bekerja.
Di saat menjemputnya pulang sekolah, kadang aku telat karena suatu urusan. Kala itu hujan deras. Ketika aku menghampirinya, terlihat ada air mata meleleh di wajahnya. Ku tanya ada apa gerangan, dia hanya diam membisu sambil gelengkan kepala. “Baiklah, kita pulang sekarang ya?” tanyaku. Dia hanya anggukkan kepala. Sesampai di rumah, putriku baru mau bercerita. “Tadi aku takut lho mi, temen-temen sudah dijemput semua. Ummi atau abi kok nggak datang-datang. Aku takut ummi atau abi kecelakaan atau kesambar petir, gitu. Di sekolah hujannya deras. Nanti aku sama siapa lho mi, aku takut sendirian. Ummi kalau jemput jangan telat lagi ya, aku bener-bener takut. Kalau ummi sama abi meninggal, aku sama siapa” celotehnya. Terharu aku mendengarnya, sejauh itukah putriku berpikir.
Ya Rabb, betapa aku telah mendzalimi dirinya, membuatnya khawatir sampai dia berpikir jauh karena keterlambatanku menjemputnya. “Ma’afkan ummi ya nak, Insyaallah lain kali ummi berusaha nggak terlambat lagi. Dan kalau terlambat berusaha memberi tahu ustadz atau ustadzah di sekolah, biar Mbak Izzah tidak khawatir,” kataku. Baru kusadari, betapa besar pengaruhnya pada anak, jika kita menjanjikan sesuatu lalu tak bisa menepati, tanpa alasan jelas yang bisa diterima olehnya. Trimakasih sayang, kau memberiku pelajaran baru.
Semoga Allah SWT selalu menyadarkan betapa banyak kekurangan kita sebagai orang tua dalam mendampingi kehidupan anak. Celotehnya, tingkah lakunya yang mencerminkan apa adanya. Yang secara tidak langsung mengajari kita tentang arti hidup yang sebenarnya. Wallahu a’lam bishowwab.
*) Yanti Mulatsih, lahir di Madiun, 11 Maret 1976, adalah Wali dari Ananda Azizah Nur Rafidah (siswi kelas 3-Abu Bakar) dan Ihsan Izzudin Habuburrahman. Alamat sekarang di Desa Karanglo Lor RT 01/RW01 Dusun Kulon Kecamatan Sukorejo Ponorogo. Penulis adalah istri dari Budi Purnomo.
Dijumput dari: http://sastra-indonesia.com/2013/06/youre-my-everything/
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
A Khoirul Anam
A. Khoirul Anam
A. Mustofa Bisri
A. Qorib Hidayatullah
A.C. Andre Tanama
A.D. Zubairi
A.S. Laksana
Abd. Basid
Abdul Aziz
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Gaffar
Abdul Hadi W.M.
Abdul Rauf Singkil
Abdul Rosyid
Abdul Salam HS
Abdul Wachid B.S.
Abdullah Alawi
Abdurrahman Wahid
Abidah El Khalieqy
Abimardha Kurniawan
Abu Nawas
Acep Iwan Saidi
Acep Zamzam Noor
Ach. Tirmidzi Munahwan
Achmad Faesol
Adam Chiefni
Adhitya Ramadhan
Adi Mawardi
Adian Husaini
Aditya Ardi N
Ady Amar
Adzka Haniina Al Barri
AF. Tuasikal
Afrizal Malna
Afrizal Qosim
Agama Para Bajingan
Aguk Irawan Mn
Agus Buchori
Agus Fahri Husein
Agus Fathuddin Yusuf
Agus R. Sarjono
Agus Sulton
Agus Sunyoto
AH J Khuzaini
Ahmad Anshori
Ahmad Badrus Sholihin
Ahmad Baso
Ahmad Fatoni
Ahmad Hadidul Fahmi
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Khotim Muzakka
Ahmad Maltup SA
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Muhli Junaidi
Ahmad Syafii Maarif
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Tohari
Ahmad Y. Samantho
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ainur Rohim
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Fatoni
Akhmad Sahal
Akhmad Taufiq
Akhudiat
Alang Khoiruddin
Alang Khoirudin
Ali Audah
Ali Mahmudi CH
Ali Rif’an
Aliansyah
Allamah Syaikh Dalhar
Alvi Puspita
AM Adhy Trisnanto
Ami Herman
Amien Wangsitalaja
Amin Hasan
Aminullah HA Noor
Amir Hamzah
Ammar Machmud
Andri Awan
Anindita S Thayf
Aning Ayu Kusuma
Anjar Nugroho
Anjrah Lelono Broto
Antari Setyowati
Anwar Nuris
Arafat Nur
Ariany Isnamurti
Arie MP Tamba
Arie Yani
Arif Hidayat
Arif Saifudin Yudistira
Arifin Hakim
Arman AZ
Arwan
Asarpin
Asef Umar Fakhruddin
Asep Juanda
Asep S. Bahri
Asep Sambodja
Asep Yayat
Asif Trisnani
Aswab Mahasin
Atiqurrahman
Awalludin GD Mualif
Azizah Hefni
Azwar Nazir
B Kunto Wibisono
Babe Derwan
Badrut Tamam Gaffas
Bale Aksara
Bandung Mawardi
Bastian Zulyeno
Bayu Agustari Adha
Beni Setia
Benny Benke
Berita
Berita Duka
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Brunel University London
Budaya
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budiawan Dwi Santoso
Buku Kritik Sastra
Candra Adikara Irawan
Capres dan Cawapres 2019
Catatan
Cawapres Jokowi
Cerpen
Chairil Anwar
Chairul Abhsar
Chairul Akhmad
Chamim Kohari
CNN Indonesia
Cucuk Espe
Cut Nanda A.
D Zawawi Imron
D. Dudu AR
Dahta Gautama
Damanhuri Zuhri
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Danarto
Danuji Ahmad
Dati Wahyuni
Dea Anugrah
Dea Ayu Ragilia
Dede Kurniawan
Dedik Priyanto
Den Rasyidi
Deni Jazuli
Denny JA
Denny Mizhar
Detti Febrina
Dewi Kartika
Dian Sukarno
Dian Wahyu Kusuma
Didi Purwadi
Dien Makmur
Din Saja
Djasepudin
Djauharul Bar
Djoko Pitono
Djoko Saryono
DM Ningsih
Doddy Hidayatullah
Donny Syofyan
Dr Afif Muhammad MA
Dr. Simuh
Dr. Yunasril Ali
Dudi Rustandi
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi Rejeki
Dyah Ratna Meta Novia
E Tryar Dianto
Ecep Heryadi
Edeng Syamsul Ma’arif
Edy A Effendi
Edy Susanto
EH Ismail
Eka Budianta
Ekky Malaky
Eko Israhayu
Ellie R. Noer
Emha Ainun Nadjib
Esai
Esha Tegar Putra
Evi Melyati
Fachry Ali
Fahmi Faqih
Fahrudin Nasrulloh
Faisal Kamandobat
Faizal Af
Fajar Kurnianto
Fanani Rahman
Fatah Yasin Noor
Fathurrahman Karyadi
Fazabinal Alim
Festival Literasi Nusantara
Festival Sastra Gresik
Festival Teater Religi
Forum Santri Nasional
Fuad Mardhatillah UY Tiba
Furqon Lapoa
Fuska Sani Evani
Geger Riyanto
Ghufron
Gola Gong
Grathia Pitaloka
Gugun El-Guyanie
Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin
Gus Dur
Gus Muwaffiq
Gusriyono
Gusti Grehenson
H Marjohan
H. Usep Romli H.M.
Habibullah
Hadi Napster
Halimi Zuhdy
Hamdy Salad
Hamid Jabbar
Hamka
Hammam Fathulloh
Hamzah Fansuri
Hamzah Sahal
Hamzah Tualeka Zn
Hanibal W.Y. Wijayanta
Hanum Fitriah
Haris del Hakim
Harri Ash Shiddiqie
Hartono Harimurti
Hary B. Kori’un
Hasan Basri Marwah
Hasnan Bachtiar
Hasyim Asy’ari
Helmy Prasetya
Hendra Makmur
Hepi Andi Bastoni
Heri Listianto
Heri Ruslan
Herry Lamongan
Herry Nurdi
Heru Kurniawan
Hilmi Abedillah
Hotnida Novita Sary
Hudan Hidayat
Husein Muhammad
I Nyoman Suaka
Ibn ‘Arabi (1165-1240)
Ibn Rusyd
Ibnu Sina
Ibnu Wahyudi
Idayati
Ignas Kleden
Ilham Khoiri
Ilham Yusardi
Imadi Daimah Ermasuri
Imam Hamidi Antassalam
Imam Khomeini
Imam Nawawi
Imam Nur Suharno
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Nasri
Imron Tohari
Indonesia O’Galelano
Indra Kurniawan
Indra Tjahyadi
Inung As
Irma Safitri
Isbedy Stiawan Z.S.
Istiyah
Iwan Kurniawan
Iwan Nurdaya Djafar
J Sumardianta
Jadid Al Farisy
Jalaluddin
Jalaluddin Rakhmat
Jamal Ma’mur Asmani
Jamaluddin Mohammad
Javed Paul Syatha
Jaya Suprana
Jember Gemar Membaca
Jo Batara Surya
Johan Wahyudi
John Halmahera
Joko Pinurbo
Joko Widodo
Joni Ariadinata
Jual Buku Paket Hemat
Junaidi
Jurnalisme Sastrawi
Jusuf AN
K. Muhamad Hakiki
K.H. A. Azis Masyhuri
K.H. Anwar Manshur
K.H. M. Najib Muhammad
K.H. Ma'ruf Amin
Kabar Pesantren
Kafiyatun Hasya
Kanjeng Tok
Kasnadi
Kazzaini Ks
KH Abdul Ghofur
KH. Irfan Hielmy
Khansa Arifah Adila
Khoirul Anwar
Khoirur Rizal Umami
Khoshshol Fairuz
Kiai Muzajjad
Kiki Mikail
Kitab Dalailul Khoirot
Kodirun
Komunitas Deo Gratias
Koskow
Kritik Sastra
Kurniawan
Kurtubi
Kuswaidi Syafi’ie
Kyai Maimun Zubair
Lan Fang
Larung Sastra
Leila S. Chudori
Linda S Priyatna
Linda Sarmili
Liza Wahyuninto
Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP
Lukman Asya
Lukman Santoso Az
M Arif Rohman Hakim
M Hari Atmoko
M Ismail
M Thobroni
M. Adnan Amal
M. Al Mustafad
M. Arwan Hamidi
M. Bashori Muchsin
M. Faizi
M. Hadi Bashori
M. Harir Muzakki
M. Kanzul Fikri
M. Mustafied
M. Nurdin
M. Yoesoef
M. Yunis
M.D. Atmaja
M.H. Abid
M.Harir Muzakki
M.S. Nugroho
M.Si
M’Shoe
Mahamuda
Mahdi Idris
Mahendra Cipta
Mahmud Jauhari Ali
Mahrus eL-Mawa
Mahwi Air Tawar
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Mansur Muhammad
Marhalim Zaini
Maria Hartiningsih
Marjohan
Marsudi Fitro Wibowo
Martin van Bruinessen
Marzuki Wahid
Marzuzak SY
Masduri
Mashuri
Masjid Kordoba
Masuki M. Astro
Matroni
Matroni el-Moezany
Matroni Muserang
Mbah Dalhar
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Miftahul Ulum
Mila Novita
Mochtar Lubis
Moh. Ghufron Cholid
Mohamad Salim Aljufri
Mohammad Kh. Azad
Mohammad Yamin
Muh. Khamdan
Muhajir Arrosyid
Muhammad Abdullah
Muhammad Affan Adzim
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Ali Fakih AR
Muhammad Amin
Muhammad Anta Kusuma
Muhammad Ghannoe
Muhammad Idrus Djoge
Muhammad Itsbatun Najih
Muhammad Kosim
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Mukhlisin
Muhammad Quraish Shihab
Muhammad Subhan
Muhammad Wava Al-Hasani
Muhammad Yasir
Muhammad Yuanda Zara
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun AS
Muhyiddin
Mujtahid
Muktamar Sastra
Mulyadi SA
Munawar A. Djalil
Munawir Aziz
Musa Ismail
Musa Zainuddin
Muslim
Mustafa Ismail
Mustami’ tanpa Nama
Mustofa W Hasyim
Musyafak
Myrna Ratna
N. Mursidi
Nasaruddin Umar
Nashih Nashrullah
Naskah Teater
Nasruli Chusna
Nasrullah Thaleb
Nelson Alwi
Nevatuhella
Ngarto Februana
Nidia Zuraya
Ninuk Mardiana Pambudy
Nita Zakiyah
Nizar Qabbani
Nova Burhanuddin
Noval Jubbek
Nu’man ’Zeus’ Anggara
Nur Fauzan Ahmad
Nur Wahid
Nurcholish
Nurel Javissyarqi
Nuruddin Al Indunissy
Nurul Anam
Orasi Budaya
Pangeran Diponegoro
Parimono V / 40 Plandi Jombang
PC. Lesbumi NU Babat
PDS H.B. Jassin
Pesantren Tebuireng
Pidato
Politik
Pondok Pesantren Al-Madienah
Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang
PonPes Ali bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan
Pramoedya Ananta Toer
Prof. Dr. Nur Syam
Profil Ma'ruf Amin
Prosa
Puisi
Puji Hartanto
Puji Santosa
Pungkit Wijaya
Purwanto
Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin
PUstaka puJAngga
Putera Maunaba
Putu Fajar Arcana
R. Ng. Ronggowarsito
Radhar Panca Dahana
Raedu Basha
Rahmat Sudirman
Rahmat Sularso Nh
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Rakhmat Nur Hakim
Ramadhan Alyafi
Rameli Agam
Rasanrasan Boengaketji
Ratnaislamiati
Raudal Tanjung Banua
Reni Susanti
Resensi
Restoe Prawironegoro Ibrahim
Retno HY
Riadi Ngasiran
Ribut Wijoto
Ridwan Munawwar
Rinto Andriono
Risa Umami
Riyadhus Shalihin
Riza Multazam Luthfy
Robin Al Kautsar
Rodli TL
Rohman Abdullah
S Yoga
S. Jai
S.W. Teofani
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Saifuddin Syadiri
Saifudin
Saiful Amin Ghofur
Sainul Hermawan
Sajak
Salahuddin Wahid
Salamet Wahedi
Salman Faris
Salman Rusydie Anwar
Samsudin Adlawi
Sandiaga Uno
Sanggar Pasir
Sapardi Djoko Damono
Sartika Dian Nuraini
Sastra Pesantren
Sastrawan Pujangga Baru
Satmoko Budi Santoso
Satriwan
Sejarah
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
SelaSastra Boenga Ketjil
Sihar Ramses Simatupang
Sinopsis
Siswanto
Siswoyo
Sita Planasari A
Siti Muyassarotul Hafidzoh
Siti Sa’adah
Siwi Dwi Saputro
Slavoj Zizek
Snouck Hugronje
Sobih Adnan
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
St Sularto
Suci Ayu Latifah
Sufyan al Jawi
Sugiarta Sriwibawa
Sulaiman Djaya
Sundari
Sungatno
Sunu Wasono
Surya Lesmana
Suryadi
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Susringah
Sutan Iwan Soekri Munaf
Sutan Takdir Alisjahbana
Sutardi
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suyanto
Syaiful Amin
Syaifullah Amin
Syarif Hidayat Santoso
Syeikh Abdul Maalik
Syeikh Muhammad Nawawi
Syekh Abdurrahman Shiddiq
Syekh Sulaiman al Jazuli
Syi'ir
Taufiq Ismail
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Winarsho AS
Temu Penyair Timur Jawa
Tengsoe Tjahjono
Theresia Purbandini
Tiar Anwar Bachtiar
Tjahjono Widijanto
Tok Pulau Manis
Toko Buku PUstaka puJAngga
Tu-ngang Iskandar
Turita Indah Setyani
Umar Fauzi Ballah
Uniawati
Universitas Indonesia
Universitas Jember
Usep Romli H.M.
Usman Arrumy
UU Hamidy
Viddy AD Daery
Virdika Rizky Utama
W.S. Rendra
Wa Ode Zainab Zilullah Toresano
Wahyu Aji
Walid Syaikhun
Wan Mohd. Shaghir Abdullah
Warung Boengaketjil
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Welly Adi Tirta
Wiwik Hastuti
Wiwik Hidayati
Wong Fei Hung
Y Alpriyanti
Yanti Mulatsih
Yanuar Widodo
Yanuar Yachya
Yayuk Widiati
Yeni Ratnaningsih
Yohanes Sehandi
Yopi Setia Umbara
Yosi M Giri
Yudhi Fachrudin
Yudi Latif
Yusi Avianto Pareanom
Yusri Fajar
Yusuf Suharto
Zaenal Abidin Riam
Zainal Arifin Thoha
Zainuddin Sugendal
Zakki Amali
Zehan Zareez
Tidak ada komentar:
Posting Komentar