Selasa, 21 Oktober 2014

Rekonstruksi Pemikiran Tafsir Sayyid Qutb

Asif Trisnani
putrakatong.blogspot.com

Proyek “al-Nash wa al-waqi” atau “al-Wahyu wa al-Waqi’” yang sering digembor-gemborkan oleh Hassan Hanafi, menurutnya adalah merupakan paradigma dan kata kunci dalam memberikan interpretasi terhadap sebuah karya turats Islam. Berangkat dari keprihatin Hassan Hanafi terhadap hegemoni intelektual masyarakat Islam yang hanya berkutat di wilayah langit (nash) tanpa menyentuh persolaan-persoalan bumi (waqi’), sehingga pada tataran akhir, turats hanya sekedar khazanah klasik yang dikultuskan, tanpa upaya-upaya konstruktif untuk menjawab persoalan-persoalan actual dalam masyarakat. Realitas sosial bagi Hassan Hanfi merupakan persoalan prioritas untuk mendapatkan perhatian bagi para pembaharu Islam.

Tafsir, yang merupakan instrumen utama dalam upaya menjawab persoalan-persoalan umat, nampaknya harus segera ditemukan konsep atau teorinya. Hal ini berangkat dari pertanyaan yang sering disampaikan oleh Hassan Hanafi: “hal ladaina nazariyah fi al-Tafsir?”, adalah kegelisahan seorang pemikir Islam atas teori dan metodologi tafsir klasik yang kurang banyak menyentuh persoalan-persoalan sosial, teori dan metodologi ini sering disebutnya dengan istilah “tafsir thuli” (tafsir tahlili). Pada saat yang sama, Hassan Hanafi menawar konsep dan metode tafsir tematik (tafsir maudzu’i), yang menurutnya lebih bisa menjawab permasalahan kekinian (waqi’).

Sayyid Qutb—menurut Hassan Hanafi—merupakan salah satu icon seorang ahli tafsir kontemporer yang menyuguhkan secara menarik model tafsir yang berusaha menjawab permasalahan aktual pada masa dituliskannya tafsir fi Dzilal al-Qur’an dan karya-karya tafsir lainnya. Realitas sosial yang sering disebutnya sebagai jahiliyah modern (jahiliyah haditsah) memerlukan reformulasi dan rekonstruksi yang mengarah kepada terbentuknya masyarakat Islam ideal, bersandar pada al-Qur’an dan Sunnah Nabi Saw. Maka membaca pemikiran tafsir Sayyid Qutb tidak bisa lepas dari historitas dan perkembangan pemikiran Sayyid Qutb secara umum. Hassan Hanafi memaparkan bahwa perkembangan pemikiran Sayyid Qutb terbagi atas tiga periode, yang ini menurut penelitian penulis sekedar pengulangan dari apa yang telah disampaikan oleh Shalah Abdul Fattah Khalidi dalam bukunya:”Madkhal ilaa Dzilal al-Qur’an”, ketiga periode tersebut adalah:

Pertama: periode sastra, yaitu periode dimana penafsiran al-Qur’an harus melalui pintu ilustrasi artistic (taswir fanni) dan apresiasi astetic (tadzawwuq jamali). Pada periode inilah terlahir dua karya tafsir yang memiliki corak sastra, yaitu al-Taswir al-Fanni fi al-Qur’an dan Masyahid al-Qiyamah fi al-Qur’an. Dan merupakan periode embrio Tafsir fi Dzilal al-Qur’an.

Kedua: periode keislaman umum, yaitu peride dimana penafsiran al-Qur’an dimaksudkan untuk bisa memberikan konstribusi bagi perkembangan pemikiran Islam secara umum, teori pembaharuan pemikiran keislaman, yang bersandar pada konsep reformasi sosial (al-ishlah al-ijtima’i) dan solidaritas sosial (al-takaful al-ijtima’i). Dari periode inilah terlahir karya yang berjudul: al-Adalah al-Ijtima’iyah fi al-Islam.

Ketiga, periode jihad dan pergerakan, yaitu periode dimana terjadi benturan antara pemikiran Islam dengan pemikiran jahiliyah modern yang diidentikkannya dengan pemikiran Barat, sehingga terlahir ide-ide pergerakan melawan hegemoni Barat. Pada periode inilah lahir sebuah karya momentalnya: ma’alim fi al-Thariq.

Sementara pada tataran metodologi, Hassan Hanafi menawarkan tiga metodologi utama dalam rangka mengkaji pemikiran tafsir sastra Sayyid Qutb, yaitu:

Pertama: metode ta’tsir wa taatsur, ini dimaksudkan bahwa sebuah pemikiran tafsir yang sudah terejawantahkan dalam sebuah karya tafsir, harus selalu memeperhatikan totalitas latar belakang kehidupannnya, masyarakatnya dan kondisi politik yang melingkupinya. Sehingga sebuah karya apapun tidak terlahir begitu saja, tetapi ada pengaruh dan saling mempengaruhi antar apa aja yang berada di dalam maupun di luar dirinya. Inilah yang sering disebut oleh Amin Khuli sebagai dirasah ma fi al-Nas wa ma haula al-Nas. Begitu pula bagaiamana antar karya yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi, sehingga perlu juga dilakukan kajian mendalam melalui metode intertekstual.

Kedua: metode sejarah, bagaimanapun juga sebuah karya selalu lahir dari rahim sejarah. Baik sejarah sosial yang terjadi pada masa tersebut, maupun sejarah individu Sayyid Qutb. Metode dan pendekatan ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan dalam membaca pemikiran Sayyid Qutb, karena bagaimanapun juga dalam penafsiran Sayyid terdapat interrelasi kuat antara pemikiran dan realitas sejarah sosial. Ini diharapkan adanya akumulasi antara pemikiran dan sejarah, sehingga melahirkan sebuah pemahaman yang obyektif terlepas dari bias-bias sentimental.

Ketiga: metode sastra, mengingat judul tesis ini adalah membahas tentang trend Sastra dalam sebuah karya tafsir, maka sudah semestinya—menurut Hassan Hanafi—dikaji melalui pintu sastra. Terutama bagaimana metode ilustrasi artistic tersebut berperan dalam melahirkan sebuah karya tafsir, bagaiamana pertautan antara sastra, tafsir dan realitas sosial, bagaimana unsur khayal menjadi unsur pokok dalam penafsiran, di samping unsur-unsur sastra lainnya.

Ketika Hassan Hanafi melontarkan pertanyaan: dimanakah sebuah makna berada, di lafdz ataukah dalam dzihn? Nampaknya Sayyid Qutb telah panjang lebar membahas permasalahan tersebut. Dalam penafsirkan ayat-ayat al-Qur’an Sayyid Qutb berpendapat bahwa sebuah makna memang berada dalam setiap benak masing-masing mufassir, sehingga sebuah karya tafsir tidak akan bisa lepas dari subyektifitas setiap mufassir tersebut, tetapi sebuah tafsir tidak bisa mengabaikan begitu saja factor lafdznya. Karena keberadaan sebuah lafdz sangat berperan menciptakan kompleksitas pemaknaan. Apalagi jika sebuah karya tafsir ditulis melalui pendekatan bahasa dan sastra, maka keberadaan lafdz sangat menentukan arah sebuah hasil penafsiran.

13 August 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

A Khoirul Anam A. Khoirul Anam A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A.C. Andre Tanama A.D. Zubairi A.S. Laksana Abd. Basid Abdul Aziz Abdul Aziz Rasjid Abdul Gaffar Abdul Hadi W.M. Abdul Rauf Singkil Abdul Rosyid Abdul Salam HS Abdul Wachid B.S. Abdullah Alawi Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Abimardha Kurniawan Abu Nawas Acep Iwan Saidi Acep Zamzam Noor Ach. Tirmidzi Munahwan Achmad Faesol Adam Chiefni Adhitya Ramadhan Adi Mawardi Adian Husaini Aditya Ardi N Ady Amar Adzka Haniina Al Barri AF. Tuasikal Afrizal Malna Afrizal Qosim Agama Para Bajingan Aguk Irawan Mn Agus Buchori Agus Fahri Husein Agus Fathuddin Yusuf Agus R. Sarjono Agus Sulton Agus Sunyoto AH J Khuzaini Ahmad Anshori Ahmad Badrus Sholihin Ahmad Baso Ahmad Fatoni Ahmad Hadidul Fahmi Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Maltup SA Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Muhli Junaidi Ahmad Syafii Maarif Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Y. Samantho Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ainur Rohim Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Fatoni Akhmad Sahal Akhmad Taufiq Akhudiat Alang Khoiruddin Alang Khoirudin Ali Audah Ali Mahmudi CH Ali Rif’an Aliansyah Allamah Syaikh Dalhar Alvi Puspita AM Adhy Trisnanto Ami Herman Amien Wangsitalaja Amin Hasan Aminullah HA Noor Amir Hamzah Ammar Machmud Andri Awan Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjar Nugroho Anjrah Lelono Broto Antari Setyowati Anwar Nuris Arafat Nur Ariany Isnamurti Arie MP Tamba Arie Yani Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arifin Hakim Arman AZ Arwan Asarpin Asef Umar Fakhruddin Asep Juanda Asep S. Bahri Asep Sambodja Asep Yayat Asif Trisnani Aswab Mahasin Atiqurrahman Awalludin GD Mualif Azizah Hefni Azwar Nazir B Kunto Wibisono Babe Derwan Badrut Tamam Gaffas Bale Aksara Bandung Mawardi Bastian Zulyeno Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Benke Berita Berita Duka Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Brunel University London Budaya Budi Darma Budi Hutasuhut Budiawan Dwi Santoso Buku Kritik Sastra Candra Adikara Irawan Capres dan Cawapres 2019 Catatan Cawapres Jokowi Cerpen Chairil Anwar Chairul Abhsar Chairul Akhmad Chamim Kohari CNN Indonesia Cucuk Espe Cut Nanda A. D Zawawi Imron D. Dudu AR Dahta Gautama Damanhuri Zuhri Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Danuji Ahmad Dati Wahyuni Dea Anugrah Dea Ayu Ragilia Dede Kurniawan Dedik Priyanto Den Rasyidi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Detti Febrina Dewi Kartika Dian Sukarno Dian Wahyu Kusuma Didi Purwadi Dien Makmur Din Saja Djasepudin Djauharul Bar Djoko Pitono Djoko Saryono DM Ningsih Doddy Hidayatullah Donny Syofyan Dr Afif Muhammad MA Dr. Simuh Dr. Yunasril Ali Dudi Rustandi Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi Rejeki Dyah Ratna Meta Novia E Tryar Dianto Ecep Heryadi Edeng Syamsul Ma’arif Edy A Effendi Edy Susanto EH Ismail Eka Budianta Ekky Malaky Eko Israhayu Ellie R. Noer Emha Ainun Nadjib Esai Esha Tegar Putra Evi Melyati Fachry Ali Fahmi Faqih Fahrudin Nasrulloh Faisal Kamandobat Faizal Af Fajar Kurnianto Fanani Rahman Fatah Yasin Noor Fathurrahman Karyadi Fazabinal Alim Festival Literasi Nusantara Festival Sastra Gresik Festival Teater Religi Forum Santri Nasional Fuad Mardhatillah UY Tiba Furqon Lapoa Fuska Sani Evani Geger Riyanto Ghufron Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin Gus Dur Gus Muwaffiq Gusriyono Gusti Grehenson H Marjohan H. Usep Romli H.M. Habibullah Hadi Napster Halimi Zuhdy Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hammam Fathulloh Hamzah Fansuri Hamzah Sahal Hamzah Tualeka Zn Hanibal W.Y. Wijayanta Hanum Fitriah Haris del Hakim Harri Ash Shiddiqie Hartono Harimurti Hary B. Kori’un Hasan Basri Marwah Hasnan Bachtiar Hasyim Asy’ari Helmy Prasetya Hendra Makmur Hepi Andi Bastoni Heri Listianto Heri Ruslan Herry Lamongan Herry Nurdi Heru Kurniawan Hilmi Abedillah Hotnida Novita Sary Hudan Hidayat Husein Muhammad I Nyoman Suaka Ibn ‘Arabi (1165-1240) Ibn Rusyd Ibnu Sina Ibnu Wahyudi Idayati Ignas Kleden Ilham Khoiri Ilham Yusardi Imadi Daimah Ermasuri Imam Hamidi Antassalam Imam Khomeini Imam Nawawi Imam Nur Suharno Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Nasri Imron Tohari Indonesia O’Galelano Indra Kurniawan Indra Tjahyadi Inung As Irma Safitri Isbedy Stiawan Z.S. Istiyah Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar J Sumardianta Jadid Al Farisy Jalaluddin Jalaluddin Rakhmat Jamal Ma’mur Asmani Jamaluddin Mohammad Javed Paul Syatha Jaya Suprana Jember Gemar Membaca Jo Batara Surya Johan Wahyudi John Halmahera Joko Pinurbo Joko Widodo Joni Ariadinata Jual Buku Paket Hemat Junaidi Jurnalisme Sastrawi Jusuf AN K. Muhamad Hakiki K.H. A. Azis Masyhuri K.H. Anwar Manshur K.H. M. Najib Muhammad K.H. Ma'ruf Amin Kabar Pesantren Kafiyatun Hasya Kanjeng Tok Kasnadi Kazzaini Ks KH Abdul Ghofur KH. Irfan Hielmy Khansa Arifah Adila Khoirul Anwar Khoirur Rizal Umami Khoshshol Fairuz Kiai Muzajjad Kiki Mikail Kitab Dalailul Khoirot Kodirun Komunitas Deo Gratias Koskow Kritik Sastra Kurniawan Kurtubi Kuswaidi Syafi’ie Kyai Maimun Zubair Lan Fang Larung Sastra Leila S. Chudori Linda S Priyatna Linda Sarmili Liza Wahyuninto Lukisan Potret K.H. Hasyim Asy'ari karya Rengga AP Lukman Asya Lukman Santoso Az M Arif Rohman Hakim M Hari Atmoko M Ismail M Thobroni M. Adnan Amal M. Al Mustafad M. Arwan Hamidi M. Bashori Muchsin M. Faizi M. Hadi Bashori M. Harir Muzakki M. Kanzul Fikri M. Mustafied M. Nurdin M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja M.H. Abid M.Harir Muzakki M.S. Nugroho M.Si M’Shoe Mahamuda Mahdi Idris Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahrus eL-Mawa Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Mansur Muhammad Marhalim Zaini Maria Hartiningsih Marjohan Marsudi Fitro Wibowo Martin van Bruinessen Marzuki Wahid Marzuzak SY Masduri Mashuri Masjid Kordoba Masuki M. Astro Matroni Matroni el-Moezany Matroni Muserang Mbah Dalhar Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Miftahul Ulum Mila Novita Mochtar Lubis Moh. Ghufron Cholid Mohamad Salim Aljufri Mohammad Kh. Azad Mohammad Yamin Muh. Khamdan Muhajir Arrosyid Muhammad Abdullah Muhammad Affan Adzim Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih AR Muhammad Amin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Ghannoe Muhammad Idrus Djoge Muhammad Itsbatun Najih Muhammad Kosim Muhammad Muhibbuddin Muhammad Mukhlisin Muhammad Quraish Shihab Muhammad Subhan Muhammad Wava Al-Hasani Muhammad Yasir Muhammad Yuanda Zara Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun AS Muhyiddin Mujtahid Muktamar Sastra Mulyadi SA Munawar A. Djalil Munawir Aziz Musa Ismail Musa Zainuddin Muslim Mustafa Ismail Mustami’ tanpa Nama Mustofa W Hasyim Musyafak Myrna Ratna N. Mursidi Nasaruddin Umar Nashih Nashrullah Naskah Teater Nasruli Chusna Nasrullah Thaleb Nelson Alwi Nevatuhella Ngarto Februana Nidia Zuraya Ninuk Mardiana Pambudy Nita Zakiyah Nizar Qabbani Nova Burhanuddin Noval Jubbek Nu’man ’Zeus’ Anggara Nur Fauzan Ahmad Nur Wahid Nurcholish Nurel Javissyarqi Nuruddin Al Indunissy Nurul Anam Orasi Budaya Pangeran Diponegoro Parimono V / 40 Plandi Jombang PC. Lesbumi NU Babat PDS H.B. Jassin Pesantren Tebuireng Pidato Politik Pondok Pesantren Al-Madienah Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang PonPes Ali bin Abi Thalib Kota Tidore Kepulauan Pramoedya Ananta Toer Prof. Dr. Nur Syam Profil Ma'ruf Amin Prosa Puisi Puji Hartanto Puji Santosa Pungkit Wijaya Purwanto Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin PUstaka puJAngga Putera Maunaba Putu Fajar Arcana R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rahmat Sudirman Rahmat Sularso Nh Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rakhmat Nur Hakim Ramadhan Alyafi Rameli Agam Rasanrasan Boengaketji Ratnaislamiati Raudal Tanjung Banua Reni Susanti Resensi Restoe Prawironegoro Ibrahim Retno HY Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Rinto Andriono Risa Umami Riyadhus Shalihin Riza Multazam Luthfy Robin Al Kautsar Rodli TL Rohman Abdullah S Yoga S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifuddin Syadiri Saifudin Saiful Amin Ghofur Sainul Hermawan Sajak Salahuddin Wahid Salamet Wahedi Salman Faris Salman Rusydie Anwar Samsudin Adlawi Sandiaga Uno Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sartika Dian Nuraini Sastra Pesantren Sastrawan Pujangga Baru Satmoko Budi Santoso Satriwan Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSastra Boenga Ketjil Sihar Ramses Simatupang Sinopsis Siswanto Siswoyo Sita Planasari A Siti Muyassarotul Hafidzoh Siti Sa’adah Siwi Dwi Saputro Slavoj Zizek Snouck Hugronje Sobih Adnan Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana St Sularto Suci Ayu Latifah Sufyan al Jawi Sugiarta Sriwibawa Sulaiman Djaya Sundari Sungatno Sunu Wasono Surya Lesmana Suryadi Suryanto Sastroatmodjo Susianna Susringah Sutan Iwan Soekri Munaf Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suyanto Syaiful Amin Syaifullah Amin Syarif Hidayat Santoso Syeikh Abdul Maalik Syeikh Muhammad Nawawi Syekh Abdurrahman Shiddiq Syekh Sulaiman al Jazuli Syi'ir Taufiq Ismail Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Theresia Purbandini Tiar Anwar Bachtiar Tjahjono Widijanto Tok Pulau Manis Toko Buku PUstaka puJAngga Tu-ngang Iskandar Turita Indah Setyani Umar Fauzi Ballah Uniawati Universitas Indonesia Universitas Jember Usep Romli H.M. Usman Arrumy UU Hamidy Viddy AD Daery Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wa Ode Zainab Zilullah Toresano Wahyu Aji Walid Syaikhun Wan Mohd. Shaghir Abdullah Warung Boengaketjil Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Wiwik Hastuti Wiwik Hidayati Wong Fei Hung Y Alpriyanti Yanti Mulatsih Yanuar Widodo Yanuar Yachya Yayuk Widiati Yeni Ratnaningsih Yohanes Sehandi Yopi Setia Umbara Yosi M Giri Yudhi Fachrudin Yudi Latif Yusi Avianto Pareanom Yusri Fajar Yusuf Suharto Zaenal Abidin Riam Zainal Arifin Thoha Zainuddin Sugendal Zakki Amali Zehan Zareez